Ibu Rumah Tangga, Bukan Berarti Tak Bekerja

By admin on April 23, 2014

Ditulis oleh mak Arifah Abdul Majid

Peran seorang wanita sebagai ibu rumah tangga, hingga detik ini masih saja dipandang remeh oleh sebagian orang. Masih ada yang beranggapan bahwa wanita yang hanya beraktivitas di dalam rumah seharian, entah itu mengurus anak, suami, rumah, hingga usaha online, tak lebih keren dari para wanita yang mempunyai karir cemerlang di luar rumah.

Padahal, peran ibu rumah tangga itu sangat vital dalam sebuah rumah. Seorang ibu lah yang berperan besar dalam kesehatan keluarga, mulai dari kebersihan rumah yang ia jaga, hingga sehatnya masakan yang ia buat. Seorang ibu merupakan faktor utama pendorong kesuksesan suami serta anak-anaknya. Kala suami butuh dukungan maupun motivasi dalam pekerjaannya, istrinya lah yang siap menjadi tempat curahan keluh kesah suaminya, serta pemberi motivasi terdepan. Seorang ibu juga adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya, yang dimulai sejak anak itu masih dalam kandungan.

Miris rasanya, karena masih ada yang menganggap seorang ibu rumah tangga itu tak bekerja (hanya karena tak menghasilkan uang). Padahal sederet pekerjaan rumah tangga dilakukannya dari pagi hingga malam menjelang, dari senin ke senin, and without salary ! Belum lagi tugasnya mengurus suami dan anak yang pastinya tak bisa disepelekan.

Malah, tak sedikit pula seorang wanita yang bekerja mencari nafkah demi membantu perekonomian keluarganya, dan itu dikerjakan dari rumah.

Apakah mengurus anak bukan pekerjaan?, mengurus segala keperluan suami bukan pekerjaan? Lalu bagaimana dengan aktivitas membersihkan rumah?, memasak?, mengatur keuangan?, maupun mengajari anak berbagai macam pelajaran?. Seolah-olah semua aktivitas tersebut jika dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga ‘tak dianggap sebuah pekerjaan’, NAMUN jika dilakukan oleh seorang Baby Sitter atau Asisten Rumah Tangga (ART), barulah disebut pekerjaan.

Ibu rumah tangga bukan berarti tak berkerja, justru segala pekerjaan rumah yang dilakukannya adalah tugas-tugas mulia. Apa yang dilakukannya tak bisa tergantikan oleh materi. Karena sentuhan seorang ibu rumah tangga dalam sebuah rumah tak bisa begitu saja digantikan oleh orang lain.

Predikat ibu rumah tangga, adalah jabatan tertinggi bagi seorang wanita. Karena wanita memiliki kodrat mengurus suami, anak, serta rumah tangganya. Dan ini merupakan tugas kita sebagai wanita yang diberikan langsung oleh Allah. Jadi, saat seorang wanita memutuskan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga, itu adalah hal yang mulia. Maka berbanggalah kalian, ibu rumah tangga ^_^

Comments (7)

May 18, 2014

saya bangga jadi ibu rumah tangga 🙂


May 28, 2014

saya juga bangga jadi ibu rumah tangga…trimakasih sharingnya bu #peluk


July 16, 2014

Bangga menjadi ibu rumah tangga.. Dan sedang berusaha menjadi ibu rumah tangga yang juga bisa produktif 🙂


October 30, 2014

Iya alhamdulilah bisa jadi Ibu Rumah Tangga, didukung penuh oleh Imam dalam keluarga kecilku, Dear Husband.

Teman dekat dan sebagian keluargaku pun masih sering menganggap remeh status Ibu Rumah Tangga. Dibilang “pembodohan diri”, “tidak ada kebebasan”, “hidup bergantung sama Suami”.

Aku cuma bisa bilang sama mereka, “This is my life, suka dan duka aku dan Suamiku yang rasakan dan ini sudah jadi keputusan kita berdua. Yang paling penting, aku dan Suamiku bahagia dan banyak merasakan manfaat dari statusku sebagai Ibu Rumah Tangga.”

“Professional status is NOT the only sign of importance and financial independence is not the only measure of success!” – QuoteFromSomewhere


Trackback

    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: