Resensi Buku 10 Janji Srikandi

By admin on August 09, 2014

Peresensi: mak Kania Ningsih

image

Judul: Janji 10 Srikandi
Penulis: 10 Finalis Srikandi Blogger KEB 2014
Penerbit: Sixmidas
Tahun: Maret 2014
Halaman: viii + 93
ISBN: 978-602-14595-5-3

Tahun 2011, jumlah blogger Indonesia terhitung sebanyak 5.270.658. Dari jumlah itu hanya sepertiganya perempuan. Umumnya perempuan merasa gagap teknologi, menulis adalah pekerjaan berat, dan kurangnya kesempatan karena berbagai kesibukan (halaman 40).

Komunitas Emak Blogger (KEB) yang didirikan oleh Mira Sahid adalah sekumpulan blogger perempuan yang saling menyemangati dan berbagi tulisan di blog. Sebagian adalah perempuan yang telah memiliki keluarga, namun banyak juga yang masih lajang.

Untuk lebih menyemangati anggotanya dalam berkarya, KEB menyelenggarakan ajang Srikandi Blogger setiap tahun. Dalam dunia wayang, Srikandi adalah dewi yang bersemangat tinggi, pantang menyerah, mahir memanah, dan teladan bagi prajurit wanita. Srikandi Blogger adalah blogger perempuan yang memiliki kekuatan dalam bersosialisasi di media sosial dan kopi darat, serta berbagi tulisan yang menginspirasi (halaman 2). Tahun 2014, telah terpilih 10 finalis Srikandi Blogger dari berbagai daerah dan profesi. Mereka menuliskan janji mereka jika terpilih sebagai Srikandi Blogger melalui buku ini.

Srikandi pertama adalah Caroline Adenan. Beliu lulusan pendidikan Biologi yang berprofesi sebagai fashion designer untum usaha batik. Jika terpilih sebagai srikandi, ia akan mengadakan program Help Others With Blog. Salah satu kegiatannya adalah dengan membuat artikel setiap ada masalah seperti banjir, gempa, dan sebagainya (halaman 5).Srikandi kedua, Donna Imelda, seorang dosen, bersedia menjadi relawan untuk berbagi ilmu, mimpi, dan inspirasi pada anak-anak di pelosok daerah (halaman 9).

Srikandi ketiga, Ida Nur Laila, adalah seorang apoteker, trainer, dan: konselor sosial. Ada 7 mimpi yang ingin diwujudkannya jika terpilih sebagai Srikandi Blogger. Pertama, fokus pada peningkatan kualitas keluarga Indonesia dan generasi masa depan yang lebih baik. Kedua, tetap menulis. Ketiga, menjalin kerjasama dan membangun jaringan untuk mewujudkan media yang beretika, bertanggung jawab, dan berpihak pada kualitas keluarga. Keempat, membawa nama KEB kemanapun melangkah. Kelima, membantu memajukan KEB dalam berbagai program. Keenam, melanjutkan apa yang telah dirintis sebagai ibu rumah tangga, trainer, apoteker dan konselor. Ketujuh, terus belajar dan berjuang agar seiring dalam kata, perbuatan dan karya (halaman 14).

Srikandi keempat, Indah Nuria Savitri, seorang diplomat yang ingin membawa keindahan Indonesia lebih luas ke mata dunia lewat tulisan-tulisan di blog. Selanjutnya, ada Meti Mediyastuti. Srikandi blogger yang berprofesi sebagai guru ini ingin menyebarkan virus internet yang positif dan menjadikan internet bagi anak-anak lebih kreatif dan produktif (halaman 30).

Srikandi keenam adalah Mugniar Marakarma. Ibu 3 anak ini mengajak untuk memberdayakan blog demi mencerdaskan anak bangsa. Gerakan perorangan lewat blog bisa “menggerakkan”, apalagi semua warga komunitas. Ketujuh, Murtiyarini. Srikandi blogger yang berprofesi sebagai PNS ini akan mengkampanyekan tagline ‘Satu Dalam Karya, Satu Dalam Cinta’. Berkarya lewat blog sesuai dengan kemampuan dan keinginan masing-masing (halaman 44).

Srikandi delapan, Pungky Febriyani, adalah yang paling muda di jajaran emak KEB. Ia gerah dengan berbagai kegagalan di lingkungannya. Oleh karena itu, ia bertekad untuk menggunakan dunia maya lebih bermanfaat bagi kehidupan nyata (halaman 51).

Srikandi sembilan adalah Siti Hairul Hidayah. Jika terpilih sebagai Srikandi Blogger, Ibu lima anak ini akan tetap mengajar dan belajar bersama para ibu yang peduli dunia perempuan dan pendidikan anak (halaman 54). Terakhir, Siti Wakhidah Hajar. Srikandi blogger yang masih lajang ini bercita-cita membuat kelas online di Grup KEB tentang belajar IT, lebih aktif di Grup KEB, menceritakan kota Banjarnegara melalui internet, memaksimalkan sharing IT lewat blog personal, serta berkeinginan membuat peepustakaan di pesantren dekat rumah (halaman 61).

Buku ini memberikan inapirasi dan motivasi pada blogger perempuan lainnya agar terus berkarya lewat blog di tengah berbagai kesibukan lain. Dari ilustrasi cover berupa sosok Srikandi di depan notebook, pembaca dapat mengetahui bahwa isinya seputar wanita dan teknologi/informasi.

Diedit oleh blogger kawakan yang juga seorang purnawirawan TNI, Abdul Cholik, buku ini terasa lebih segar. Pakde, begitu beliau akrab disapa, menyertakan bonus cerita-cerita pendek tentang Srikandi yang sarat hikmah, lucu, dan diselingi bahasa daerah beliau.

Oh ya, di halaman-halaman terakhir ada alamat-alamat blog para Srikandi blogger untuk mempermudah pembaca jika hendak jalan-jalan ke rumah maya mereka. Sebelum usai membaca buku, ada nasihat Pakde yang perlu setiap blogger praktekkan:

“Saya menyarankan agar para sahabat blogger terus meningkatkan kualitas blognya dengan menulis artikel yang menarik dan bermanfaat. Mari kita menulis untuk manusia, bukan hanya untuk konsumsi search engine (meson pencari)” (halaman 75).

Diresensi oleh Kanianingsih, anggota Kumpulan Emak Blogger (KEB).

Lampiran data media sosial peresensi:
Blog: www.buahhatiayahbunda.blogspot.com
FB: Kania Ningsih
Twitter: @kanianingsih

Comments (4)

August 14, 2014

kereen… tetap semangat! 😀


August 30, 2014

it was an honor to join this event…bener-bener seruuu dan inspiratif..maju terus blogger perempuan Indonesia 🙂


September 12, 2014

Makasih Mak sudah diresensi di Rumah Emak 🙂


June 30, 2015

Maju terus blogger perempuan Indonesia.
Tetap semangat berkarya menuju perubahan melalui tulisan!!


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: