Selamat mak Annisa Steviani, blognya sudah terpilih sebagai Blog of March 2015. Sebagai anggota yang belum lama bergabung dengan Kumpulan Emak Blogger (KEB), mak Annisa langsung menarik hati emak-emak lain dengan postingannya yang keren, ditambah kreativitas dalam penyampaiannya.
Berikut data diri mak Annisa
Nama: Annisa Steviani
Blog: www.annisast.com dan www.crayonmonster.blogspot.com
Pekerjaan: Entertainment Editor The Jakarta Post Digital
Twitter: @annisast
Instagram: @annisast
Makmin: Bagaimana sih proses mak Annisa membuat sebuah blog post?
Mak Annisa:
Aku menulis apa yang ada di pikiran aku. Prosesnya nggak pernah lama, karena memang aku terbiasa menulis sejak kecil. Aku bercita-cita jadi wartawan sejak SD. Mulai menulis di majalah dinding sejak SMP-SMA. Lanjut kuliah jurnalistik dan jadi wartawan beneran. Sudah belasan tahun aku menulis, jadi memang lancar karena terbiasa. Terbiasa itu bukan hanya terbiasa menulis, tapi terbiasa mengolah ide tulisan. Begitu ide muncul, aku biasanya tulis di notes hp. Begitu mau posting blog, tinggal contek deh.
Makmin: Sukses ngeblog tentang Korea sampai punya buku segala, lalu ngeblog tentang Parenting. Sulit nggak sih perubahan tersebut?
Mak Annisa:
Blog Korea itu sekarang berhenti sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Dulu aku rajin menulis di sana karena pekerjaan aku memang reporter khusus K-Pop. Jadi banyak sekali yang bisa ditulis. Tapi setelah menikah, punya anak, dan pindah kerja, fokus hidupaku lebih kekeluarga. Nggak fokus di parenting tapi aku lebih ingin berbagi tentang kehidupan keluarga kecil di Jakarta yang besar dan kompleks. Bagaimana aku dan suami yang (ngakunya) modern memandang kehidupan pernikahan. Bagaimana aku dan suami merawat Bebe berdua tanpa sedikit pun intervensi orangtua. Nggak sulit karena di kedua blog itu, aku menulis sebagian dari hidupaku.
Makmin: Tipsnya apa agar blog tema khusus seperti Korea itu bisa sukses?
Mak Annisa:
Aku selalu berusaha menulis dengan jujur. Aku pernah di-bully sama fans Korea di Twitter tahun 2011 karena aku bilang video klip sebuah boyband jelek banget. Aku terima lebih dari 500 mention selama hampir 2 hari, semua dari ABG fans boyband itu. Beberapa dari mereka bilang mau bunuh aku. Teman-teman kantor sampai khawatir. But bad publicity is still publicity anyway. Yang nggak tahu jadi tahu. Suka atau nggak suka, aku hanya beropini jujur.
Makmin: Sekarang blog parentingnya juga disukai banyak pengunjung. Apakah ada tips yang sama yang diterapkan seperti blog yang dulu?
Mak Annisa:
Ya, tapi mungkin karena usia, aku juga merasa tulisanaku semakin “halus”. Tulisanku tidak begitu meledak-ledak seperti 2-3 tahun lalu. Kalau baca blogpost waktu persiapan menikah 2 tahun lalu, pemilihan kata-kata pun banyak yang kasar seperti menggunakan banyak sekali “wtf” kalau lagi kesel sama sesuatu. Hahaha.
Aku juga sebenernya cuma menulis apa yang terjadi di sekitarku dan apa yang sedang aku alami, tetep semacam curhat. Tapi sebisa mungkin aku cari cara supaya curhat itu bisa menarik dibaca orang. Misal ada temen kantorku curhat tentang suaminya begini-begitu. Aku tuangkan jadi 30+ THINGS TO DISCUSS BEFORE MARRIAGE. Selain jujur, aku juga selalu realistis. Aku selalu berusaha agar blogpost-nya bisa relate dengan banyak orang.
Makmin: Dari dua blog tersebut, yang paling disukai dan yang paling bikin males apa saja?
Mak Annisa:
Yang disukai kalau sekarang tentu blog www.annisast.com ya karena aku lebih aktif di situ. Sebelum ada blog aku menulis diary, aku menulis di majalah dinding, menulis buku, bahkan kerjaan sehari-hariaku aja berhubungan dengan tulis menulis. Menulis itu passion aku dan aku beruntung tahu passion aku sejak masih kecil, jadi nggak ada yang bikin males sih. Selain nulis, aku juga suka desain sejak kecil dan aku seneng ada orang yang mengapresiasi desain aku lewat blog.
Kalau di blog satunya aku males kalau ditanya-tanya di Twitter: “kak, kapan posting lagi di crayonmonster?” Hahaha. Males karena nggak tahu jawabannya. Mungkin nanti aku akan nulislagi di sana. Insya Allah. 🙂
Makmin: Blog parenting itu banyak. Tapi yang membuat sebuah blog itu menarik dan membuat mak Annisa sering blogwalking di blog tersebut apa?
Mak Annisa:
Aku suka kalau blog itu menawarkan sesuatu yang baru. Yang akulihat blog parenting di Indonesia isinya kurang beragam, temanya itu lagi itu lagi. Aku lebih suka blogwalking keblog parenting luar. Banyak sekali hal baru yang biasanya aku share lagi di blog seperti postingan tentang tidak menyapih anak ini Tentang Menyusui Seperti Orang Mongolia. Di Indonesia topik ini sedikit sekali yang mengangkat karena yang sedang tren di sinikan menyapih dengan cinta (weaning with love/WWL). Tapi kalau semua post tentang WWL apa menariknya lagi dong?
Makmin: Mohon dijawab pertanyaan follower twitter KEB dibawah ini ya.
Mak Annisa:
Tulis sesuatu yang kita suka. Suka Korea, konsistenlah menulis tentang Korea. Suka masak, konsisten nulis resep atau masakan. Susah konsisten juga? Pertanyakan, apakah suka menulis? Karena untuk jadi blogger itu harus suka menulis dulu. Menurutku kalau nggak suka nulis, nggak usah memaksakan diri untuk tetap ngeblog.
Kalau untuk berbagi dan cari info, nggak harus blogging, bisa di mana aja. Kalau lebih suka foto daripada nulis, fokuslah di Instagram. Sahabatku suka masak tapi dia nggak suka nulis, dia fokus di Instagram, kurang dari 6 bulan followersnya naik 20 kali lipat. Fotonya masakan sehari-hari dia semua. Yang penting do what you love, love what you do.
Makmin: Follower twitter mak Annisa luar biasa ya, 4.084. Seberapa penting media sosial bagi seorang blogger?
Mak Annisa:
Saling melengkapi tapi bukan yang utama. Banyak yang blognya rame tapi followers di media sosialnya sedikit. Social media hanya memudahkan share aja sih. Apalagi buat aku, blog dan social media aku berseberangan. Followers aku kebanyakan remaja yang suka K-Pop. Mereka follow karena dulu aku banyak ketemu artis Korea, baca blog, dan baca bukuku. Sekarang kalau aku share tentang parenting di Twitter, nggak ada yang tertarik. Jadi aku maintain dua-duanya dengan cara berbeda. Aku blogging sebagai istri dan ibu tapi di Twitter aku lebih sering jadi remaja yang suka K-Pop.
Makmin: Apa yang emak dapatkan dari blog sehingga betah menjadi blogger?
Mak Annisa:
Semua kegelisahan aku tertuliskan. Hahaha. Aku dan suamiaku orang yang kritis dan nggak suka basa-basi. Kalau semua hal harus dikritik di dunia nyata, aku akan terlalu banyak ngomel. Lebih baik “ngomel” di blog aja sekalian berbagi. Misal aku kesel soal temenku dan suaminya, nggak mungkin dong aku ngomelin dia kenapa kurang persiapan sebelum memutuskan menikah? Jadi aku tuangkan di blog aja.
Makmin: Harapan emak kepada para blogger apa?
Mak Annisa:
Ini untuk blogger perempuanya. Seorang perempuan itu bisa mengubah nasib satu generasi. Satu generasi bisa mengubah nasib satu bangsa. Harapanku semakin banyak perempuan yang berbagi lewat blognya, semakin banyak perempuan yang belajar. Semakin banyak juga yang bisa mengajari anaknya dan mengedukasi keluarganya. Terutama soal mematahkan mitos. Butuh seorang perempuan pintar dan mau banyak belajar yang bisa mematahkan berbagai mitos yang dipercaya keluarganya soal parenting. Karena aku sedih melihat banyak bayi yang terancam hidupnya cuma karena keluarganya percaya mitos. Bayi dibedong agar kaki lurus, dikasih kopi karena kejang, dikasih makan bubur di usia 3 hari, dsb. Ayolah, jadi perempuan berani!
Makmin: Sebuah komunitas blogger itu seharusnya seperti apa sih? Ada saran untuk kemajuan KEB?
Mak Annisa:
Sebuah komunitas blogger itu harusnya seperti KEB. Hehehe. Yang seru di sini karena semua perempuan, semua punya interest yang sama. Yang aku suka juga, member KEB nggak judgmental. Mau menyusui silakan, mau ngasih sufor silakan. Mau ini itu, semua saling mendukung. Aku menyesal barutahu KEB setelah 2 tahun blogging. Karena setelah gabung di KEB aku yang sebelumnya posting seminggu sekali, bisa jadi seminggu 3-4 kali. Semangat karena saling mengapresiasi.
Sarannya satu buat para member KEB. Jangan suka terlalu merendahkan diri . Jalani hidup dengan positif. Aku selalu gatal (pengen garuk hahaha) member yang bilang: “mampirke blog abal-abal saya ya”, “malu, blog saya masih berantakan”, “ah nggak mungkin saya menang”, dsb. Apa ya definisi blog abal-abal? Selama menulis di blog ya namanya blogger, kenapa harus bilang ke blog sendiri sebagai blog abal-abal? Terus kalau merasa blognya berantakan ya diberesin dong. Kalau ngerasa nggak mungkin menang, ya berusaha lebih keras dong. Ketika kita bilang blog kita abal-abal, pola pikir dan cara pandang kita akan stuck di situ. Don’t let negativity stop you. *nah kan malah ngomel*
Itu aja sih. Mohon maaf ya kalau ada kata-kata yang kurangberkenan. 🙂
Terima kasih mak, semoga terpilihnya blog emak sebagai Blog of March 2015 ini menginspirasi emak-emak blogger dan teman-teman blogger lainnya untuk lebih semangat berbagi melalui tulisan online.
Mantabbb 🙂