Frugal Living – Gaya Hidup Hemat Masa Kini

By admin on November 11, 2016

Pernah mendengar istilah “frugal living”, Mak? Frugal living adalah gaya hidup hemat yang sering dikampanyekan di beberapa media. Berbeda dengan pelit, gaya hidup frugal lebih mementingkan skala prioritas dalam menghitung pengeluaran. Dalam gaya hidup frugal dibutuhkan disiplin dan latihan dalam mengatur prioritas dan mengenali kebutuhan.

Gaya hidup frugal bukan hanya bermanfaat dalam mengatur keuangan keluarga lo, namun juga dapat melatih disiplin dan pengendalian diri.

Emak pasti tahu kan, bahwa dengan semakin mudahnya teknologi menjadi jembatan antara konsumen dan produsen, maka semakin mudah pula uang keluar dari dompet. Karena itu, Mak, membiasakan diri mengenali kebutuhan dan keinginan, dapat menjadi salah satu penyelamat keuangan rumah tangga.

Seperti kita tahu jika pengaturan keuangan rumah tangga berantakan, berpotensi terjadi depresi, tindak kriminalitas dan kejahatan juga semakin besar. Makanya, mari belajar menjadi cerdas dalam mengatur keuangan rumah tangga.

Memang, setiap orang memiliki  tip dan cara mengatur ekonomi rumah tangga masing-masing.  Namun di sini saya akan mencoba berbagi beberapa tips hidup frugal–gaya hidup hemat ala saya. Berikut tip-tipnya. Yuk, simak sampai selesai ya, Mak!

 

6 Tip Hidup Frugal – Gaya Hidup Hemat Kekinian

1. Hemat Listrik

Gunakan listrik seperlunya, Mak, dan matikan selebihnya. Tip gaya hidup hemat yang pertama ini kelihatannya memang sepele, tetapi berdampak besar terhadap kondisi keamanan dompet.

Karena itu saya membiasakan untuk mematikan TV jika tidak dilihat. Hanya menyalakan AC ketika menjelang tidur sekitar pukul 8-9 malam, dan mematikannya ketika bangun salat subuh atau antara pukul 4-5 pagi.

Nyalakan lampu hanya ketika diperlukan. Selain itu, saya juga meminta bibi untuk setrika baju yang mudah kusut dan baju kantor saja. Baju rumah dan baju tidur yang tidak mudah kusut cukup dilipat rapi dan simpan.

 

2. Hemat air

Gunakan air bekas cucian beras dan sayur untuk menyiram tanaman. Selain untuk menghemat air, air bekas cucian ini bagus banget untuk tanaman lo.

Isi penuh bak kamar mandi dan tempat penampungan sehari sekali. Selain menghemat air, juga menghemat listrik untuk menyalakan pompa air.

Gunakan air bekas cucian baju untuk membersihkan lantai kamar mandi dan service area.

 

3. Belanja Hemat

Berhubung saya tipe impulsif ketika melihat semua barang diskon, makanya, Mak, saya membiasakan diri mencatat daftar barang belanjaan saya. Daftar belanjaan ini membuat saya tetap fokus untuk belanja barang yang saya butuhkan terlebih dahulu sebelum tergoda barang lain yang sedang diskon.

Bawa uang seperlunya. Biasanya jalur antrian kasir yang khusus menggunakan uang cash juga relatif lebih sepi dibandingkan jalur kasir umum. Selain itu, dengan membawa uang cash secukupnya dan meninggalkan semua kartu ATM di rumah, maka turut membantu mengekang keinginan secara otomatis.

Pastikan benar-benar menghitung jumlah pengeluaran sebelum ke meja kasir agar tidak tengsin karena uang yang tidak cukup.

Saya terbiasa belanja kebutuhan bulanan di swalayan hanya ketika ada diskon akhir pekan. Setiap akhir pekan, beberapa swalayan memberikan diskon menarik untuk barang kebutuhan seperti minyak goreng, sabun cuci piring, sabun cuci baju, sabun mandi, pasta gigi dan sebagainya.

Jika kebetulan ada diskon, maka saya membeli untuk stock 1-2 bulan ke depan.

 

4. Hemat Sandang

Adakah yang terbiasa setiap kali masuk mall, pulang bawa tentengan baju?

Saya sejak kecil terbiasa membeli baju hanya ketika benar-benar diperlukan. Jika isi lemari penuh dan saya perlu membeli baju, maka harus ada baju di dalam lemari yang dikeluarkan untuk disumbangkan atau turun peringkat menjadi kain pel.

Saya tidak membiasakan membeli lemari baru hanya karena stok baju makin meningkat. Hal yang sama berlaku juga untuk tas dan sepatu. Selama tas dan sepatu lama masih bisa digunakan, maka kami terbiasa untuk tidak membeli tas dan sepatu baru, meskipun godaan diskon di depan mata.

Jika memang benar dibutuhkan untuk membeli baru, biasakan juga untuk membandingkan harga antara satu tempat dengan tempat yang lain.

Beberapa teman dan saudara sudah terbiasa melihat saya memakai baju yang itu lagi itu lagi. Bahkan tak jarang ketika mereka pergi keluar kota, pulang membawa oleh-oleh baju untuk saya dan anak-anak.

 

5. Hemat Kebutuhan Pangan

Untuk tip gaya hidup hemat yang satu ini sih sebenarnya cukup mudah untuk diterapkan di kehidupan Indonesia. Karena di Indonesia berlimpah bahan pangan yang segar dan terjangkau.

Saya membeli bahan pangan setiap hari di pasar tradisional. Selain selalu segar, harganya juga jauh lebih murah daripada membeli di swalayan atau supermarket.

Menentukan menu makanan yang akan dimasak sebelum pergi ke pasar juga akan membantu kita mengatur apa saja yang akan dibeli.

Hal paling penting dan utama adalah biasakan untuk berangkat ke pasar ketika perut sudah kenyang. Belanja dalam keadaan lapar akan lebih impulsif dibandingkan ketika perut sudah kenyang. Uang yang keluar pun jadi bisa dihemat dan disimpan.

 

6. Hemat Lifestyle

Kurangi nongkrong tidak perlu di mal terlalu sering. Ajak anak banyak bermain di taman, perpustakaan atau museum dibandingkan keluar masuk mal.

Atur dan sisihkan anggaran makan di luar jika diperlukan, karena kebetulan saya dan suami tipe orang yang sangat jarang makan di luar.

Sebelum membeli barang secara online, saya juga suka cek harga di beberapa online shop sekaligus. Kalaupun jika harus membeli offline, pertimbangkan juga biaya transpor. Membandingkan harga dan mencari yang termurah untuk mendapatkan barang yang sama dengan harga terbaik.

 

Demikian sedikit tip gaya hidup hemat–frugal living–yang saya terapkan di keluarga.

Saya percaya setiap gaya hidup akan membawa cerita yang berbeda. Kebiasaan gaya hidup hemat yang saya terapkan ini sukses mengurangi depresi ketika semua harga kebutuhan melonjak tajam beberapa saat yang lalu.  Saya tidak terlalu khawatir untuk menurunkan prioritas beberapa barang yang harganya sedang melonjak tajam, karena disiplin dalam berbelanja sudah lama saya terapkan.

Dengan gaya hidup ini pula, saya sukses membawa keuangan keluarga tanpa utang ketika saya dan suami harus berhenti bekerja dalam waktu hampir bersamaan, dan hanya mengandalkan pemasukan yang tidak menentu dari beberapa proyek pekerjaan.

Dan gaya hidup hemat ini pulalah yang menyelamatkan saya dari berfoya-foya ketika keuangan keluarga mulai merambat naik.

Karena itu yuk, Mak, berbagi. Apa cerita gaya hidup Emak?

 

ditulis oleh Wiwid wadmira – mykirakara.blogspot.co.id

Comments (10)

November 15, 2016

Sepakat banget. Sebelum ke swalayan mesti bawa. Rentetan list belanja kalau nggak bakalan masuk ke dalama godaan diskon.
Terimakasih tipsnya ya


November 15, 2016

Makasih ya mak tulisannya…saya skarang klo makan, pakai piring bekas suami hihiii, skalian nyupirnya alias nyuci piring 😀


November 15, 2016

Setujuuuuu…
Meskipun It’s a little bit hard utk disiplin berhemat. Perlu pembiasaan banget


November 17, 2016

Pertama kali tau frugal living pas liat di theurbanmama mba, thanks tipsnha, wah bisa langsung dicontek pelan2 haha. Aku paling ga tahan sama buku mba, meski koleksi buku udah menurun tajam, tp skrg beralih ke buku anak2


November 21, 2016

setuju banget ni. moga-moga dipraktekan untuk anak-anak sedini mungkin ya.


January 6, 2017

Setuju! Mesti disiplin dan komitmen untuk hidup hemat. Anggota keluarga lain juga perlu diajak hidup hemat nih.


May 19, 2017

Keren. Kadang demi menjaga imeg, ga mau dianggap mak irit. Padahal frugal living kan mengkonsumsi segala kebutuhan sesuai prioritas dan tidak berlebihan. Apalagi dengan fasilitas kehidupan masa kini yang kian memudahkan dan kondisi lingkungan, rasa2nya mendidik anak kita untuk hidup hemat semakin sulit. So frugal living, why not..


August 18, 2017

O jadi gaya hidup saya selama ini namanya frugal living to? 🙂

Semenjak menikah, saya sudah menerapkan gaya hidup seperti ini mak… Alhamdulillah ga ada hutang atau beban cicilan tiap bulan sampai sekarang 🙂


March 10, 2019

Seperti kita tahu jika pengaturan keuangan rumah tangga berantakan, berpotensi terjadi depresi, tindak kriminalitas dan kejahatan juga semakin besar. Makanya, mari belajar menjadi cerdas dalam mengatur keuangan rumah tangga.
Noted!
Eh, tapi saya juga paling malas belanja baju. Masalahnya lemari jadi penuh dan sejujurnya saya ngambil baju yang itu lagi -itu lagi. Padahal ada yang lain


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: