4 Alasan Kenapa Harus Mengunyah Makanan Lebih Lama

By admin on December 04, 2015

Mak, suka iseng menghitung jumlah saat kita mengunyah makanan nggak sih? Berapa kali? 32 kali sesuai anjuran? Atau cuma 16 kali? Apa? cuma 5 kunyahan dan langsung telan? Hihihi.

Ternyata mengunyah makanan lebih lama itu sangat dianjurkan. Para ahli mengatakan, makanan lembut (seperti sayuran dan buah-buahan), setidaknya harus dikunyah 5-10 kali. Sementara makanan yang keras (ayam atau daging, misalnya) sebaiknya dikunyah minimal 30 kali sebelum ditelan.

Kenapa begitu?

Berikut alasan-alasannya mengapa kita harus mengunyah makanan lebih lama

1. Nutrisi dan energi yang terkandung dalam makanan akan terserap lebih baik

Prosesi mengunyah makanan yang mengubahnya menjadi partikel-partikel kecil, akan membuat makanan lebih mudah dicerna oleh tubuh. Hal ini juga mempermudah nutrisi bisa tersebar dan terserap dengan lebih baik.

Jika makanan tidak dikunyah dengan baik sehingga masuk ke dalam tubuh dengan masih berupa partikel-partikel besar, dia akan merusak ‘jalan’ makanan. Perut kita memang akan berpikir sudah kenyang, tapi sebetulnya tubuh tidak memperoleh nutrisi seperti seharusnya karena partikel makanan yang terlalu besar sulit dicerna.

Partikel-partikel besar ini juga akan menjadi gangguan saat sudah masuk ke dalam usus, karena tidak tercerna dengan baik, bakteri yang akan menguraikan si partikel-partikel ini. Akibatnya, perut bisa penuh dengan gas, diare, konstipasi, begah, kram perut, dan penyakit pencernaan lainnya.

 

2. Mempertahankan berat badan ideal

Nah, siapa yang lagi diet? hehehehe. Dengan mengunyah makanan pelan-pelan, maka jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh akan lebih sedikit.

Sederhananya begini, dalam 15 menit mengunyah cepat misalnya, kita bisa menghabiskan satu porsi nasi padang. Tapi dengan 30 menit mengunyah pelan-pelan, si nasi padang itu hanya akan habis setengah porsi saja.

Otak kita menerima sinyal ‘kenyang’ setelah kurang lebih 20 menit dari suapan pertama. Fakta ini menjelaskan kenapa mereka yang mengunyah makanan secara perlahan akan merasa kenyang lebih lama daripada mereka yang makan dengan cepat atau terburu-buru.

 

3. Bagus untuk kesehatan gigi dan mulut

Prosesi mengunyah makanan akan melibatkan rongga mulut, ludah, dan gigi.

Hal ini bisa diibaratkan gigi kita tetap ‘berolahraga’ saat mengunyah, sehingga akan membuatnya tetap kuat. Saliva yang mengeluarkan enzim saat mengunyah pun memberikan benefit yang baik, selain menjadi pelumas hingga makanan mudah ditelan, enzim ini juga bisa membersihkan bakteri yang berpotensi menjadi plak dan karang gigi.

 

4. Enjoy and taste your food

Suka nonton Masterchef? Perhatikan bagaimana Gordon Ramsay atau Graham Elliot saat mencicipi makanan yang dihidangkan peserta. Dengan mengunyah makanan secara perlahan, mereka bisa tahu bumbu apa saja yang dimasukan ke dalam hidangan!

Iya sih, kita mah chef abal-abal, mungkin tidak akan bisa sampai di taraf itu hehehe. Tapi setidaknya, dengan mengunyah makanan secara perlahan, kita bisa lebih menikmati apa pun makanan yang sedang kita konsumsi, untuk kemudian mensyukurinya. Dan kalau sudah disyukuri, bukankah nikmatnya akan bertambah?

Nah, masih mau mengunyah makanan buru-buru dan asal cepat kenyang? 🙂

Comments (5)

December 4, 2015

Iya mak…jarang bgt kayanya bisa ngunyah ampe 32x. Asal udh bisa ditelan ya udah. Hehehe. Thanks for sharing yaa…


December 18, 2015

hihihi…iya nih, Mak, sering khilaf nggak ngunyah perlahan *ngumpet*


January 14, 2016

Wahhhh … artikel penting nih!

Kalau saya bukannya iseng ngitung,malah nyaris kudu. Karena bagi saya proses mengunyah itu penting sekali. Bahkan kalau ngikut versi Hiromy SHinya, untuk daging-dagingan kunyahannya jauh lebih dari itu disarankan hingga 50-60 bahkan. Ha..ha… capek maaak 😀


February 24, 2016
Vixalexa

Thanks info nya, yg aku tau terutama klo makan nasi soalnya biar kandungan gula dlm nasi bisa lebih kurang dengan cara kita kunyah halus 🙂


January 29, 2017
aab ajah

Bgus bangeeeeeet niiiiiih artikel nya makasih Bah


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: