Menghapus Jejak Digital, Seberapa Pentingkah?

By admin on September 15, 2016

Beragam perangkat digital kini sudah bukan barang baru lagi untuk anak-anak. Hampir semua anak yang lahir di era sekarang sudah mahir menggunakan beragam perangkat digital. Karena itu, mereka harus diberi pengertian mengenai seluk-beluk meninggalkan jejak digital.

Emak pernah mendengar istilah Digital Native dan Digital Immigrant? Digital Native dipakai untuk mengistilahkan masyarakat yang lahir di era digital, yaitu era anak-anak kita.

Sedangkan Digital Immigrant rasanya lebih cocok untuk mengistilahkan orang-orang tua yang menghabiskan masa kecil hingga dewasa tanpa sentuhan perangkat digital. Namun, mereka ini masih memiliki kesempatan untuk mencicipi mudahnya menjalani hidup di era digital, seperti saya.

 

Menghapus Jejak Digital: Seberapa Penting?

Tapi, Maks, sebenarnya bukan hal tersebut yang ingin saya bahas. Pastinya berbagai tip parenting untuk mengamankan anak dari kemungkinan terpapar pengaruh negatif dunia digital sudah sering diakses oleh orangtua. Apalagi oleh emak-emak gaul seperti kita. Iya kan, Maks?

Tapi ada satu hal yang cukup menarik untuk saya, yaitu aktivitas orang tua untuk bersih-bersih atau bahkan menghapus jejak digital yang kita tinggalkan di belantara maya ini.

Sekilas nampaknya aktivitas tersebut sepele, tapi sebenarnya sangat penting, terutama untuk saya yang sering berbagi perangkat digital dengan anak-anak.  Tahu sendiri kan, Maks? Meskipun sebagian besar alasan anak-anak meminjam untuk bermain games, tapi tidak menutup kemungkinan anak-anak juga ikutan mengakses aplikasi lain yang tersimpan di perangkat digital kita.

Pendek kata, jangan sampai anak-anak tercemar atau terpapar pengaruh negatif justru bersumber dari perangkat yang kita miliki. Selain itu, Maks, rekam jejak digital kita akan tersimpan dalam waktu yang tidak bisa ditentukan atau tidak terbatas. Hal ini menyebabkan anak-anak kita juga dengan mudah bisa mengakses rekam jejak tersebut di masa mendatang.

Karenanya bagi saya, menghapus jejak digital yang sudah tidak relevan lagi itu sangat penting dan sesekali saya meluangkan waktu untuk melakukan langkah berikut ini.

 

Langkah-Langkah Menghapus Jejak Digital

Melihat kembali apa saja yang sudah saya posting di berbagai aplikasi digital

Langkah ini sesungguhnya cukup mudah lo, Maks! Hanya dengan mengetikkan kata kunci nama kita atau nama yang sering kita gunakan untuk mengakses dunia digital melalui mesin pencari atau search engine seperti Google. Dalam sekejap, di halaman hasil pencarian akan terlihat apa saja dan di mana saja kita pernah membuat jejak digital ini, baik tulisan, komentar, pertanyaan, dan sebagainya.

Jika memungkinkan dan dirasa tidak ada manfaatnya, ada baiknya segera dihapus.

Saya mempunyai pengalaman saat komplain di salah satu situs ecommerce, ternyata juga muncul di hasil pencarian, padahal sudah lama dan saya sendiri bahkan sudah lupa.

 

Cek kembali setingan pribadi di berbagai akun media sosial atau aplikasi digital lainnya

Mungkin saat kita asyik bermedia sosial ria saat ini, anak-anak masih kecil. Tapi dalam waktu lima atau sepuluh tahun ke depan, anak-anak akan tumbuh besar dan menjadi bagian dari masyarakat media sosial seperti kita.

Apa saja yang pernah kita posting, tulis, komentari, share, atau dishare ke kita dari akun lain juga akan dibaca oleh anak-anak kita hanya dengan mengklik nama akun kita.

Karenanya, berhati-hatilah setidaknya demi masa depan dunia digital anak-anak kelak.

 

Update secara berkala dan gunakan password yang kuat untuk melindungi akun digital

Kemajuan dunia digital memang memberikan banyak manfaat positif untuk hidup kita.

Tapi, sisi negatif tetap ada, karena banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang akan meretas akun digital kita untuk perbuatan jahat. Segera lakukan pengamanan berlapis untuk menghindari hal tersebut. Gunakan fitur yang saat ini sudah disediakan beragam aplikasi digital untuk mengamankan password kita agar tidak mudah di akses orang lain. Termasuk anak-anak kita sendiri.

Selain poin di atas, sesungguhnya masih banyak langkah yang bisa kita lakukan untuk mulai melakukan aktivitas bersih-bersih jejak digital.

Tapi pada akhirnya kembali kepada diri kita sendiri ya, Maks. Pentingkah menghapus jejak digital karena setiap individu pastinya memiliki pemikiran dan pertimbangan yang berbeda.

 

**

ditulis oleh Mutia Erlisa Karamoywww.elisakaramoy.com

Comments (9)

September 15, 2016

Wah, tidak pernah terpikirkan dalam benak saya untuk menghapus jejak digital media sosial saya. Ternyata besar pengaruhnya untuk masa depan anak-anak kita, ya..


September 16, 2016

Terima kasih remindernya, siap siap bersih bersih mak 🙂


September 20, 2016

Baru aja kemarin nghapus foto-foto anak dismua medsos. Alesannya takut ada kejahatan yg tdk diinginkan. Ya terlepas atau tidaknya orang iseng itu. Tp untuk menjaga kebaikan ya Mak 🙂


September 21, 2016

ada benarnya ini Mak, kalau saya sudah lama menghapus bahkan untuk foto sendiri juga. 🙂


September 22, 2016

Kalau saya pribadi menggunakan password manager ditambah organisir keperluan browser dengan menghubungkan akun google dan chrome. Akun google diaktifkan juga 2FA-nya insyaAllah jadi lebih aman.

Terima kasih atas tulisan di atas, bisa jadi reminder buat saya. 🙂


September 30, 2016
rizkimuhajar

Nice info Mak, sejak ada custom settingan, saya selalu gunakan itu untuk mencounter share2an yg gak jelas dari teman facebook. syereem soalnya…


October 21, 2016

Kalau bersih2 gitu dg cara clear cache ya mak? Atau bagaimana?


November 12, 2016

Informasi yang bermanfaat mak Mutia..ada jejak digital yang bisa dihapus dan ada yang tidak…paling tidak kita bisa hapus yang masih bisa..terima kasih sharingnya..


April 21, 2021

bener sih,

kalo prinsip ane pribadi… memang perlu hati hati dalam hal jejak digital, setidaknya berbagi hal hal baik yang membuat kita di masa depan tidak harus menghapusnya.. itu jauh lebih menarik… ketimbang share tanpa kontrol yang membuat menyesal…

🙂 thanks emak emak blogger…


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: