Menitipkan Anak ke Kakek Nenek, Yay or Nay?

By admin on November 02, 2017

Menitipkan anak ke kakek nenek merupakan suatu hal yang lumrah dilakukan oleh masyarakat kita. Terutama, jika kedua orang tua sama-sama bekerja di luar rumah. Kakek dan nenek pun sepertinya senang-senang saja menjaga cucunya.

“Lebih bisa dipercaya” merupakan salah satu alasan mengapa orangtua yang lebih percaya menitipkan anak ke kakek neneknya daripada dititipkan kepada pengasuh atau daycare. Kemungkinan besar karena kakek dan nenek ini bukan orang asing ya? Kecil kemungkinan kakek dan nenek akan melakukan sesuatu yang bisa melukai cucunya sendiri.

Apalagi zaman sekarang, susah sekali menemukan pengasuh atau daycare yang bisa dipercaya. Belum lagi, berita-berita kriminal tentang penculikan anak atau penyiksaan anak oleh pengasuh di media, makin membuat orangtua khawatir menitipkan anaknya kepada orang asing.

Sementara, berhenti bekerja di luar rumah sepertinya bukan opsi terbaik, terutama buat ibu. Mengingat kebutuhan hidup juga makin banyak. Akhirnya, pilihan terbaik ya menitipkan anak ke kakek nenek.

Kalau menurut saya pribadi, menitipkan anak ke kakek nenek itu sah-sah aja sih. Saya pun kalau ada kesempatan menitipkan anak ke kakek dan neneknya, akan saya lakukan. Sehingga, saya bisa lebih tenang meninggalkan anak untuk bekerja di luar rumah atau pada saat pergi ke event-event blogger, misalnya, hehe. Namun, sayangnya hal itu mustahil saya lakukan karena orangtua dan mertua saya sama-sama tinggal di luar kota.

Menurut saya, menitipkan anak ke kakek dan neneknya itu ada dampak positif dan negatifnya. Berikut adalah dampak positif dari menitipkan anak kepada kakek dan neneknya:

Anak diasuh oleh orang yang bisa dipercaya

Seperti yang sudah saya tuliskan di awal blogpost ini. Bagaimanapun juga anak yang mereka jaga adalah anak dari anak mereka yang berarti juga darah daging mereka sendiri. Sehingga kakek dan nenek sudah pasti akan mengurus dan mengasuh cucu mereka, sebagaimana mereka menangani anak-anak mereka sendiri.

Pola pengasuhan kakek dan nenek biasanya mirip

Kakek dan nenek adalah orangtua atau mertua kita. Kita atau pasangan bisa menjadi seperti sekarang ini juga berkat pengasuhan mereka. Bahkan, tanpa kita sadari pasti pola pengasuhan yang kita terapkan sebagai orangtua kepada anak pasti mirip dengan pola pengasuhan kakek nenek.

Ya, meskipun zaman berubah dan ada gaya pengasuhan mereka yang mungkin sudah kita anggap kita kurang relevan, sih. Tapi, menurut saya biasanya masih banyak persamaan gaya pengasuhan.

Meringankan secara finansial

Kalau saya perhatikan, biasanya orangtua yang menitipkan anak ke kakek nenek tidak perlu mengeluarkan biaya seperti biaya pengasuhan, biaya makan, biaya jajan atau beli mainan untuk anak. Kakek dan nenek biasanya juga akan dengan senang hati akan menyenangkan hati cucunya dengan memberikan segala kebutuhannya.

Anak lebih mengenal kakek dan neneknya

Anak yang kesehariannya dititipkan dan diasuh oleh kakek dan neneknya biasanya menjadi sangat dekat dengan kakek dan neneknya. Anak akan lebih memahami peran kakek dan neneknya dalam keluarganya. Bahkan, bisa jadi “lebih sayang” kepada kakek dan neneknya.

Kakek dan nenek akan merasa lebih bahagia

Mengasuh cucu itu merupakan kebahagiaan tersendiri buat kakek dan nenek. Ketika anak-anak mereka sudah dewasa dan berumah tangga sendiri, menyusul kemudian mereka pensiun dari pekerjaannya, biasanya kakek dan nenek jadi kurang aktivitas. Akibatnya, mereka merasa kesepian  dan kurang semangat hidup.

Sehingga, saat mereka dititipi dan dipercaya membantu pengasuhan cucu, biasanya kakek dan nenek pun tidak merasa terbebani. Sebaliknya justru merasa senang karena aktivitas mengasuh cucunya membuat mereka merasa hidup kembali.

Sedangkan dampak negatif dari menitipkan anak ke kakek nenek antara lain:

Menitipkan Anak ke Kakek Nenek

Stamina kakek dan nenek biasanya menurun jadi kurang fokus mengasuh anak

Bagaimanapun juga kakek dan nenek fisiknya enggak sekuat dulu seperti saat masih mengasuh kita, anak-anaknya sendiri. Kakek dan nenek pun biasanya sudah mengalami kemunduran dalam hal stamina, bahkan mungkin kesehatan dibandingkan dulu.

Bayangkan kalau kakek dan nenek masih harus mengasuh anak kecil atau balita yang sedang aktif-aktifnya? Kemungkinan besar, kakek dan nenek bisa kelelahan, sehingga menjadi kurang fokus saat mengasuh anak.

Anak jadi lebih dimanjakan

Pernah tidak kita merasa kok rasa-rasanya, “rasa cinta” kakek dan nenek ke cucu-cucunya itu lebih besar kalau dibandingkan ke kita, anak-anaknya sendiri ya? Hehe.

Mengasuh cucu sepertinya membuat kakek dan nenek bernostalgia ke masa lalu, saat anak-anaknya masih kecil-kecil. Kadang apa yang belum bisa mereka berikan kepada anak-anaknya dulu, misal karena kondisi ekonomi, kini mereka berikan ke cucu-cucunya. Jadi, kelihatannya seperti memanjakan gitu.

Anak jadi lebih lengket dengan kakek dan neneknya

Mungkin karena terlalu sering menghabiskan waktu dengan kakek dan neneknya. Apalagi, segala keinginannya dipenuhi oleh kakek dan nenek. Sedangkan, orang tua biasanya lebih disiplin dan menetapkan aturan kepada anak. Sehingga anak merasa lebih bahagia jika bersama kakek dan nenek.

Sering terjadi konflik karena pola pengasuhan

Ini adalah hal yang paling sering terjadi. Meskipun masih satu keluarga dan memiliki pola pengasuhan yang mirip, namun kakek dan nenek mungkin enggak se-update kita dalam mencari informasi mengenai pola pengasuhan atau gaya parenting.

Kakek dan nenek percaya bahwa pola pengasuhan atau gaya parenting yang mereka terapkan selama ini ya itulah yang terbaik. Buktinya kita, anak-anaknya, bisa sesukses sekarang, bukan?

Pasalnya, zaman kan berubah. Kita sebagai orangtua selalu berusaha belajar bagaimana cara menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak kita sesuai dengan kebutuhan zaman. Tapi, kakek dan nenek tetap suka pola pengasuhan atau gaya parenting lama. Inilah yang sering menimbulkan konflik tersendiri.

Meskipun demikian, kalau menurut saya dampak negatif itu masih bisa diredam, kok. Kuncinya cuma satu, yakni “komunikasi”. Bagaimana cara mengkomunikasikan keinginan dan harapan kita kepada kakek dan nenek dalam hal pengasuhan anak-anak, tanpa menyinggung perasaan kakek nenek?

Menurut saya, begini caranya:

Buat kesepakatan mengenai pola pengasuhan atau gaya parenting

Kalau bisa di awal kita membicarakan hal ini dengan kakek dan nenek. Kita beri tahu kakek dan nenek bagaimana pola pengasuhan atau gaya parenting yang sebaiknya diterapkan untuk cucu mereka. Buat poin-poin kesepakatan, misalnya mengenai makanan apa yang boleh dan enggak boleh dimakan, kapan waktunya bersentuhan dengan screen atau gadget, dll.

Sebaliknya, kita juga jangan terlalu memaksakan pola pengasuhan yang kaku banget. Kalau menurut saya sesekali mengalah dan menerapkan pola pengasuhan orangtua juga enggak apa-apa sih. Asalkan enggak terlalu membuat anak jadi manja aja.

Agar tidak menyusahkan maka pekerjakan pengasuh atau asisten rumah tangga

Terkait dengan fisik kakek dan nenek yang enggak sekuat dulu, saran saya pekerjakan pengasuh atau asisten rumah tangga untuk membantu mengawasi si kecil atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga di rumah kakek dan nenek.

Supaya enggak ada konflik antar pengasuh anak dan kakek/ nenek, sebaiknya buat kesepakatan pula di awal seperti poin pertama tadi.

 Setiap menitipkan anak bawa bekal dan uang saku sendiri

Sebagai seorang anak sebaiknya kita “tahu diri” lha ya? Saat menitipkan anak kepada kakek dan neneknya usahakan bawa bekal, seperti makanan, minuman, dan kebutuhan anak lainnya sendiri. Bawa pula uang saku sendiri khusus jajan anak.

Bahkan kalau keuangan kita berlebih, sebaiknya kita mengirimi orangtua uang bulanan. Kalau orangtua menolak, minimal kita sering ajak piknik atau pelesir bersama, pokoknya bagaimana caranya membahagiakan orangtua kita.

Itulah teman-teman dampak positif dan negatif, serta win-win solution-nya apabila kita menitipkan anak kepada kakek dan neneknya. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan kalau mau menitipkan anak ke kakek dan neneknya ya?

 Nah, bagaimana? Masih mau menitipkan anak kita ke kakek nenek atau malah memilih enggak sama sekali? Yuk, sharing!

***

Menitipkan Anak ke Kakek Nenek, Yay or Nay? Merupakan post trigger #KEBloggingCollab untuk kelompok Retno Marsudi, yang dituliskan oleh April Hamsa

April Hamsa, blogger tinggal di Jakarta, dan pengelola blog http://keluargahamsa.com/

 

Comments (34)

November 2, 2017

Aku sih nay, mak. Ya karena orangtua pada jauh, di luar kota semua. Hahah

Tapi kalau pun dekat, pastinya mikir lagi.


November 3, 2017

Hahahaha tooss kita, sesama perantau juga, kakek dan nenek jauh. Tapi suka ngiri jg liat yg bisa nitip ke kakek dan neneknya, makany kepikiran nulis ini akhirnya 😀

BTW makasih MakMin KEB udah diposting tulisanku 😀


November 3, 2017

Paling lama nitip ke Supermarket hihi soalnya kalau saya dan Suami kan anti nonton Tv dan gadget depan anak, malas berkonflik hihi btw tfs mak!


November 6, 2017

aku sering mendengar cerita dari mereka yang menitipkan anak ke nenek atau kakek, alasannya cuma satu karena kesibukkan kerja ya karena dua-duanya bekerja sih.. sebenarnya tak ada salah juga sebab apabila keduanya masih sehat.


November 6, 2017

Makasi sharing artikelnya Pril
Pokoke syarat ketentuan kudu dipenuhi ya


November 6, 2017

Ini aku banget…masih sering ngrepotin mbah2nya…hiii…tapi y gtu…kalo ada neneknya…kl ngambek.sbunyi.ke neneknya…


November 6, 2017

Paling susah adalah buat kesepakatan dengan kakek dan nenek, hihiihi… akhirnya saya putuskan suami saja yang mengasuh selama saya bekerja. ALhamdulillah suami seorang wirausaha


November 6, 2017

Aku blm pernah nitip anak ke mertua atau orangtua. Soalnya jauh jauh. Hhehehe


November 6, 2017

Kalau nggak terpaksa nggak aku kak. Pun juga bukan titip yang lama ya dulu ketika anal masih kecil. Memang nyaman kok kalau sama ibu buat aku. Dan biasanya aku prepare semuanya. Jadi nitip hanya benar- benar nitip aja. Senua makanan dan kebutuhan anak udah aku siapkan.


November 6, 2017

Aku juga masih menitipkan Arkana sama neneknya. Aku paling ngasih uang jajan agak besar jumlahnya dan sepulang dari pergi aku biasanya bawa makanan yang bisa dimakan orang rumah. Jadi tidak terlalu semena-mena gitu nitip anak.


November 7, 2017

Pernah nitipin ke neneknya 2 bulan. Hasilnya, si bayi lupa sama ibunya hahaha. Tapi ya neneknya capek juga sih kalo disuruh ngasuh bayi terus. Paling penting kalau minta tolong orang tua, jangan lupa sembakonya. Ke daycare aja bayar mahal kan.


November 7, 2017

Saya termasuk Yang No,. Ngga tega Aja Nitipin anak ke ortu, dulu saya memilih berhenti kerja Karena Salah satunya itu,,, Ada yg ganjil Aja ortu hrsnya istirahat malah direpitkn dg anak2 kita


November 7, 2017

Saya jauh dari orangtua, nggak bisa nitip anak. tapi ini bisa jadi catatan mak, maybe someday jadi kakek nenek di titipkan cucu..hmm


November 7, 2017

Kaau harian sih saya nitipke daycare tapi kalau ada sesuatu yang urgent dan harus ditinggalkeluar kota, saya titip ke neneknya


November 7, 2017

Memang pilihan sulit ya, pengennya bisa bahagiain orangtua eh malah merepotkan dengan dititipi anak,tapi kadang kakek neneknya lho yang minta


November 7, 2017

Aku masih nitip anak-anakku di rumah mertua, tapi tetap ada mbak pengasuhnya. Kalau cuma sama mertuaku aja pasti gak akan kepegang.. 😀


November 7, 2017

Aku kalau gak ada keperluan mendesak gak akan nitipin anak, pun kalo ke sekolah sepulang dr sekolah bruu jempu anak dan pastinya membekali mereka dg semua keperluannya, jadi gak semena-mena juga nitpinnya. Alhamdulillah, neneknya fine2 aja, beliau juga belum terlalu tua jadi sama cucunya udah kaya anak sendiri. Tipsnya makasi mba, ku catat.


November 7, 2017

Saya nggak pernah nitipin anak ke ortu apalagi mertua. Secara kesehatan fiaik mereka nggak bisa diandalkan utk mengasuh bayi2 lincah. Dan lagi mereka juga semua masih bekerja hingga saat ini. Tapi ma kasih infonya utk membawa bekal n uang saku sendiri kalau nitip di daycare ^_^


November 8, 2017

Klo aku siy kurang setuju ya dg nitipin anak ke kakek neneknya. Karena moso mereka sdh repot ngurus kita dr lahir sampai mandiri eh pas kita punya anak masih direpotkan untuk mengasuh anak kita juga. Tp klo sufatnya sementara saat ART kita yg menjaga anak kita sdg tdk ada ya tak masalah siy.


November 8, 2017

Kalau aku sih karena tinggal serumah sama orangtua terus selama ini, yang aku rasakan justru ribet. Banyak banget perbedaan, dan gak mudah mengkomunikasikannya karena ortu modelnya gak demokratis. Ah sudahlah. Ntar cerita di postingan aja deh. Insya Allah 🙂

*nyolong curhat dikit di sini 😀


November 8, 2017

ini pertanyaan yang bakal muncul selama peradapan manusia hehehe. klo saya, untuk beberapa jam ato nginep semalem di rumah ortu okelah bs untuk hiburan eyang-eyangnya. lebih dari itu kayanya nay ya maak. selain kasian eyangnya kasian anak2 juga. eh kasian kami juga. rindu sama anak-anak hehehe…


November 8, 2017

Aku karena jauh jadi nggak bisa nitip ke orang tua atau mertua. Tapi kalau dekat pun kayaknya nggak bisa ditinggalin ke kakek nenek, aku nggak tenang dan enggak tega. 🙁
Belum lagi orang tuaky sudah sepuh


November 11, 2017

Tulisannya mantab mb april!
Bisa jadi pertimbangan buat para orang tua!
Ortuku sendiri di luar kota.
Sementara aku sungkan kalau mau nitipin anakku ke mertua hehehei…

Btw, aku juga pernah bikin tulisan dengan tema seperti ini.
Judulnya “Mengapa sub kontrakkan anak ke tangan orang lain?”

http://keluargaanggur.blogspot.co.id/2017/04/mengapa-sub-kontrakkan-anak-ke-tangan.html?m=1

Monggo dibaca 🙂
Semoga bermanfaat..


November 17, 2017

Waaw, tulisannya bagus mba..
Aku termasuk yang menitipkan anak ke orang tua. Bukannya pelit ga dititip ke daycare, tapi karena orang tua yang melarang. Mereka yg minta agar anak saya dititip ke mereka. Tapi, saat ada saya atau suami, orang tua saya lepas tangan. Untuk makan pun, saya bekali dari rumah.


November 21, 2017

hidup merantau, jauh dari orangtua dan mertua 🙂


November 21, 2017

Tapi kalo anaknya terlalu hiperaktif, kasian kakek dan neneknya..


November 21, 2017

Tergantung sikon si Mbk ya, soalnya dulu Ibuku sih mau menjaga anak2 kakakku. Tapi, mertuaku gak pernah kutitipi karena selain jauh juga udah tua. Namun, pola asuh ini perlu jadi catatan harus ada diskusi dan kesepakatan .


November 21, 2017

kita lebih merasa nyaman nitipin…tapi yaa kasihan juga ke ortu. yg paling nyaman sih ada pengasuh truus kakek nenek cuman ngawasin aja pengasuhnya. sayangnya ortu ku jauuuh.


November 21, 2017

Kalo saya sih Yay and Nay, tergantung sikon dan kebutuhan. Nay nya karena manjanya anak2 jadi berlebihan.


November 21, 2017

Kalo’ menurut aku Mana nyaman nya aja sih ya.. cuma tetep baca situasi juga. Jangan sampe tiap hari dititipin. Kakek dan nenek kan juga butuh “our time” nya sendiri.. hehe


November 22, 2017

Orangtuaku deket banget, tapi nitip.ke mereka NO, kecuali sangat terpaksa seperti sedang lahiran. Itu pun hanya 1-2hari. Kenapa? Gak tega, mengasuh anak itu capeeeek secara fisik&emosi. Gak tahu gimana balasnya kasih beban lagi ke ortu. Gak tega bayangin ortu nyebokin dll


December 27, 2017

Setuju bangeeett..
Jangankan nyebokin, bayangin ortu gak bisa tidur siang jika anak rewel itu lumayan bikin broken heart


December 27, 2017

Kalau menurut saya, item kakek nenek merasa lebih bahagia itu relatif.
Ada juga loh yang gak bahagia di titipin cucu.

Terlebih kalau anak mantunya gak tau diri

Dan ada juga yang gak bahagia, karena dengan adanya cucu, sang kakek dan nenek jadi sulit punya waktu keluar di hari kerja


December 27, 2017

kalo kata aku sih bebas selama tidak mengganggu mereka, atau juga bisa menggunakan jasa baby sitter


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: