Efektifkan Waktu Kerja dengan Manajemen Waktu yang Baik

By Carra on September 26, 2022

Sebagai bloger dan emak-emak yang kudu siap siaga melayani keluarga, kadang kita merasa waktu 24 jam sehari itu enggak cukup. Bener nggak, Mak? Wah, ini belum lagi menghitung waktu kerja di kantor sih, buat emak-emak yang juga kerja kantoran.

Sebagai seorang bloger dan emak profesional—tsah!—Emak juga harus tahu beberapa tip terbaik seputar manajemen waktu, Mak. Apalagi kita kerjanya 24/7, ya kaaan? Kalau enggak bisa mengelola waktu dengan baik, wah, bisa diduga deh, hasilnya kayak apa kerjaan seharian.

Manajemen yang Baik untuk Efektifkan Waktu Kerja

Jangan salah ya, manajemen waktu enggak hanya merupakan skill yang harus dikuasai oleh para pekerja kantoran, mbak-mbak SCBD, pengusaha, atau orang-orang sukses lainnya.

Kita, para emak yang merangkap bloger merangkap supir, satpam, koki, kurir, cleaning service, dan sebagainya ini, juga butuh banget keterampilan manajemen waktu.

Nah, perlu Emak sadari ya, bahwa manajemen waktu kerja bukan merupakan sesuatu yang saklek, berpola kaku, dan harus diikuti terus menerus. Manajemen waktu adalah sesuatu yang fleksibel—yang ada untuk membantu kita dalam menjalani rutinitas sehari-hari. Bukan untuk membatasi, apalagi membuat kita malah jadi stres.

Jika sekarang Emak sudah punya pola tertentu sih ya bagus. Namun, kalau mau mengembangkannya lagi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, Mak. Ikuti terus sampai selesai ya.

Tepat Waktu

Manajemen Waktu = Manajemen Stres

Nah, ini yang sudah kita bahas sedikit di atas tadi ya, Mak, bahwa manajemen waktu bukanlah sesuatu yang seharusnya membuat kita stres. Justru, manajemen waktu itu adalah manajemen stres; kita mengatur kegiatan dan pekerjaan agar semua terlaksana dengan baik tanpa stres.

Kalau kemudian kita malah merasa stres, merasa terbebani, terbatasi karena adanya manajemen waktu, maka itu artinya pola manajemennya belum tepat. Yang perlu kita lakukan adalah menyesuaikannya kembali.

Pasalnya, stres akan membuat kita sulit fokus, sulit pula berpikir, dan sulit untuk menentukan prioritas. Padahal inti dari manajemen waktu adalah menyusun prioritas atas kegiatan yang akan kita lakukan dalam satu hari.

So, mau mulai mengelola waktu kerja dengan baik, Mak? Belajar manajemen stres lebih dulu.

Buat Rencana

Agar pekerjaan seharian bisa diselesaikan dengan baik, Emak mungkin akan butuh jadwal atau rencana harian.

Nah, kadang orang malas untuk membuat rencana harian ini karena kemudian merasa terbebani atau terbatasi. Padahal, enggak gitu cara mainnya. Rencana ada untuk mempermudah kita menentukan tugas apa yang bisa dikerjakan dan diselesaika lebih dulu. Rencana juga bisa menjadi reminder bagi kita, kalau misalnya ada yang terlewat atau terlupa. Dengan adanya rencana juga, waktu kerja akan lebih efektif karena kita enggak perlu mikir terlalu lama, tugas apa yang akan dikerjakan setelahnya.

Kalaupun misalnya tidak semua rencana bisa dieksekusi di hari itu, kan masih bisa masuk rencana besok?

So, inilah yang dimaksud dengan poin pertama di atas, Mak. Bahwa manajemen waktu kerja adalah manajemen stres.

Delegasi

Rumah yang dihuni bersama tidak menjadi tanggung jawab kita sendiri, Mak, melainkan tanggung jawab bersama.

Untuk mengefektifkan waktu kerja, delegasikanlah tugas-tugas pada anggota keluarga sesuai kemampuan masing-masing. Namun ingat, Mak, yang in-charge tetap satu.

Jadi misalnya, sesuai rencana yang sudah dibuat hari ini ada tugas masak, ngepel, servis mobil, dan masukin laundry. Emak bisa in-charge di tugas masak. Dalam prosesnya, Emak boleh saja meminta bantuan anak-anak atau suami. Si kakak in-charge pada ngepel, dalam prosesnya boleh minta bantuan adiknya atau Emak. Servis mobil, yang in-charge si suami, dalam prosesnya bisa ajak si adik sekalian masukin laundry.

Nah, dengan masing-masing tanggung jawab, maka mereka bisa memastikan bahwa tugas masing-masing dikerjakan sampai selesai.

Menentukan Prioritas

Efektifkan waktu kerja artinya kita bisa menentukan prioritas tugas dengan tepat, seperti yang sudah beberapa kali disinggung di atas.

Menyusun prioritas artinya menentukan apa yang dilakukan dulu, dan menunda yang tidak terlalu penting sehingga kita enggak membuang energi secara percuma. Enggak punya prioritas membuat kita tak bisa fokus. Alih-alih, malah jadi multitasking, yang justru membuat waktu kerja tidak efektif sama sekali. Pasalnya, energi dan perhatian terbagi, yang akhirnya bikin capek sendiri. Salah-salah malah enggak ada yang selesai.

Efektifkan Waktu Kerja dengan Manajemen Waktu yang Baik

Manfaatkan Teknologi

Untuk memudahkan, pakai tools manajemen yang sekarang banyak tersedia di smartphone, Mak.

Misalnya saja, untuk update blog, Emak bisa menentukan mau mulai nulis jam berapa, dan akan berhenti pada jam berapa. Katakanlah, Emak bisa menulis kalau anak-anak sekolah dan suami ke kantor. So, mungkin sekitar pukul 09.00. Satu jam saja cukup, sehingga Emak beri batas pukul 10.00 untuk selesai menulis.

Nah, Emak bisa memanfaatkan aplikasi timer untuk membantu Emak agar tetap pada aktivitas menulis selama waktu yang ditentukan. Ada juga aplikasi pomodoro lo, Mak, yaitu aplikasi produktivitas yang akan membagi jam produktif kita ke dalam beberapa bagian, lalu memberi waktu jeda juga. Biasanya aturannya begini, setiap 25 menit bekerja, jeda waktu 5 menit untuk istirahat. Setelah 4 kali 25 menit bekerja, kita “berhak” untuk istirahat lebih lama. 30 menit, misalnya.

Beberapa aplikasi juga bisa disambungkan ke aplikasi lain, misalnya ada aplikasi yang ngeblock WhatsApp, Instagram, dan aplikasi lain yang disetup pada jam tertentu. Nah, sementara aplikasi-aplikasi tersebut diblock, Emak jadi bisa fokus dengan tugas yang sedang dikerjakan.

Gimana? Seru kan? Setelah 4 x 25 menit, misalnya, Emak bisa break, dan scroll Instagram, makan siang, ngopi, atau yang lain dengan bebas selama 30 menit.

Metode ini cukup efektif sih, Mak, buat saya, terutama kalau lagi dipepet oleh beberapa deadline atau job sekaligus. Emak barangkali bisa coba juga.

Rapikan Meja Kerja

Percaya enggak, Mak, bahwa ada hubungan antara meja kerja yang rapi dengan waktu kerja yang efektif?

Ini beneran lo! Kalau Emak nggak percaya, coba deh, rapikan meja kerja sebelum mulai menyelesaikan tugas-tugas. Bandingkan, seberapa cepat Emak bisa menyelesaikan tugas saat meja kerja rapi dengan saat meja kerja berantakan.

Reward? Boleh!

Terakhir, untuk meningkatkan kualitas manajemen waktu kerja, Emak boleh banget memberi diri sendiri reward. Ya, rewardnya bukan lantas staycation ke Eropa berhari-hari juga sih. Meskipun ini kalau memang ada dananya, ya enggak apa juga.

Emak bisa menghadiahi diri sendiri dengan hal-hal kecil, misalnya kalau bisa menyelesaikan semua tugas dengan lebih cepat, mau streaming film lebih lama malam ini. Atau, kalau berhasil menyelesaikan hari ini tanpa drama, kita berhak beli kopi setengah liter untuk diri sendiri.

Ya, boleh banget, Mak, memberi reward diri sendiri, tetapi tetap yang masuk akal ya. Dengan adanya reward, kita juga jadi memotivasi diri agar lebih baik lagi ke depannya kok. Jadi, jangan merasa bersalah karena beristirahat atau jajan untuk diri sendiri ya.

Nah, itu dia beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk efektikan waktu kerja kita di rumah sebagai ibu dan sebagai bloger—sekaligus bisa juga sebagai seorang karyawan perusahaan.

Siap untuk produktif sekarang? Enjoy your day ya!

    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: