“Acara ultahnya sudah seminggu lebih berlalu tapi aku masih belum move on.” Begitu komentar salah seorang emak, anggota komunitas Kumpulan Emak Blogger (KEB), menanggapi postingan acara Syukuran Hari Ulang Tahun KEB ke-12 yang alhamdulillah sukses digelar Sabtu tanggal 20 Januari 2024 lalu di Perpustakaan Kemendibudristek RI.
Yes, emak nggak salah baca. Komunitas tercinta kita ini tahun ini tepat berusia 12 tahun. Tepatnya setiap tanggal 18 Januari, KEB memperingati hari ulang tahunnya. Angka 12 ini tentu bukan sebuah angka yang biasa, mengingat tidak semua komunitas bisa bertahan sejauh ini.
“Alhamdulillah, KEB diberikan kekuatan untuk sampai ke usia dua belas tahun ini,” kata Mira Sahid, founder KEB.
KEB Berinovasi dan Berkontribusi
12 tahun lalu, mungkin para founder yang membentuk komunitas KEB ini juga tak menyangka kalau KEB akan berkembang seperti sekarang. Diawali dengan menjadi komunitas pertama yang mewadahi blogger perempuan hingga kini telah beranggotakan lebih dari 3500 emak blogger. Maka, sebagai rasa syukur atas tercapainya usia 12 tahun ini, KEB menggelar acara syukuran untuk memperingati ulang tahunnya.
Bukan KEB namanya, jika memperingati ulang tahunnya dengan sekadar potong kue atau tumpeng saja. KEB mengundang emak-emak anggota KEB untuk merayakannya bersama-sama sambil belajar hal baru. Belajar apa kali ini?
Founder, MakMin KEB, dan para emak-emak blogger yang menyiapkan acara ulang tahun.
Sebelum menjawabnya, MakMin mau menginformasikan dahulu kalau acara ulang tahun KEB kali ini mengambil tema besar “Berinovasi dan Berkontribusi” di bidang digital. Tak bisa dipungkiri, bidang digital ini memberi kesempatan dan peluang buat para perempuan untuk belajar, berdaya, berkarya, hingga berbudaya.
KEB juga menyadari kalau aktivitas di bidang digital makin berkembang, sehingga ingin mengajak emak-emak untuk tidak berpuas diri dengan hanya menulis di blog. KEB ingin mengajak anggotanya supaya bisa lebih kreatif menggali potensi diri dan membuat karya inovatif di bidang digital. Harapannya dengan inovasi-inovasi baru, para perempuan bisa lebih berkontribusi lagi, baik untuk dirinya, keluarga, serta masyarakat banyak.
Keseruan ulang tahun KEB ke-12
Alhamdulillah, sambutan emak-emak blogger anggota KEB sangat bagus ketika MakMin mengumumkan bahwa KEB akan membuat acara tasyakuran untuk merayakan ulang tahun ke-12. Bahkan, ada emak blogger yang datang jauh-jauh dari luar Jabodetabek. Ada Mak Siti Hairul dari Yogyakarta, serta Mak Triana yang datang dari Lamongan. Tentu saja, KEB sangat berterima kasih akan antusiasme semua emak-emak blogger yang datang hari itu.
Salah satu yang membuat emak blogger bersemangat datang ke acara ulang tahun KEB mungkin karena kali itu KEB mengajak belajar tentang “Langkah Menjadi Live Streamer”. Live streamer ini memang belakangan menjadi fenomena menarik, mengingat muncul berbagai channel media sosial serta online marketplace yang memunculkan aktivitas ini.
Kanan ke kiri: Zaitun Hamid, Mira Sahid, dan Zata Ligouw.
“Hanya” dengan modal ngomong depan kamera, seseorang bisa meraup keuntungan berupa dikenal oleh masyarakat hingga mendapatkan materi. Tentu saja ini akan membuka peluang baru buat emak yang tertarik untuk menjadi live streamer.
Materi mengenai live streamer ini dibawakan oleh Zaitun Hamid, seorang host streamer professional yang sudah sering live di kanal-kanal media sosial maupun online marketplace. Zaitun Hamid menceritakan bagaimana awal mulanya bisa kecemplung di dunia live streamer, serta memberikan kisi-kisi bagaimana untuk terjun menjadi live streamer.
Menurut Zaitun Hamid, menjadi live streamer bisa dimulai dengan memaksimalkan kamera handphone dan jaringan media internet yang kita miliki. Lalu, supaya lebih menarik, jangan lupakan pencahayaan dan latar/ background ketika live.
Tentu saja sebagai live streamer yang namanya live bukan sekadar bicara di depan kamera. Zaitun Hamid mengatakan wajib bagi live streamer untuk menguasai product knowledge, sehingga bisa meyakinkan audience untuk menonton live, sampai check out barang yang kita promosikan ketika live.
Tak lupa Zaitun Hamid juga menjelaskan bahwa dengan makin banyaknya orang menjadi live streamer, tentu harus memiliki personal branding yang kuat sebagai keunikan. Mengenai personal branding ini kemudian dibahas khusus oleh pembicara lainnya, yakni Zata Ligouw.
Pemotongan tumpeng sebagai wujud rasa syukur KEB.
Sebenarnya, tak jauh beda dengan ketika menjadi blogger, yang namanya personal branding ini dibutuhkan untuk menunjukkan mengenai nilai diri kita.
“Branding adalah usaha yang kita lakukan secara sadar dan disengaja untuk menciptakan dan mempengaruhi persepsi publik tentang diri kita dengan memposisikan diri kita sebagai seorang yang kredibel di bidangnya sesuai dengan nilai diri kita,” jelas Zata Ligouw.
Dalam kesempatan itu juga, Zata Ligouw memberikan beberapa tips bagaiaman supaya live streamer bisa menarik secara visual dan membekas di ingatan para audience.
Setelah materi disampaikan, emak-emak blogger terlihat antusias bertanya terkait live streamer ini. Mulai dari bertanya tentang bagaimana supaya menjadi live streamer yang memiliki branding yang kuat, hingga bertanya tentang perlengkapan apa saja yang dibutuhkan untuk live streaming.
Baca Juga: Ide Hadiah Ulang Tahun ke-17
Jangan lupakan keamanan digital
Meskipun sudah bisa memanfaatkan ruang digital dengan baik, tak lupa KEB mengingatkan tentang keamanan digital. Bagaimanapun juga, ada risiko yang akan dihadapi emak-emak blogger pada saat menampakkan diri di ruang digital.
Maka, dalam kesempatan acara ulang tahun kali ini, KEB juga mendatangkan pemateri yang sharing tentang keamanan digital, yakni Thata Apriatin yang merupakan Manager Security Operation Center Telkomsel.
Dalam kesempatan itu, Thata Apriatin mengingatkan bahwa semua orang yang berkarya di ruang digital sebaiknya memiliki manajemen identitas dan akses. Tidak semua hal perlu dibuka di ruang publik.
Salah satunya yang paling sering terjadi adalah saling memberikan akses untuk masuk ke aplikasi, email, dan lain-lain, meskipun itu ke saudara atau teman dekat sekalipun. Tukeran password merupakan salah satu contoh aktivitas yang sebaiknya kita hindari bersama. Akses-akses masuk ke media-media di dunia digital ini sebaiknya hanya kita sendiri yang mengetahuinya.
Jangan melupakan kemanan digital oleh Thata Apriatin.
Thata Apriatin juga mengingatkan betapa pentingnya membatasi hal-hal yang kita share di ruang publik. Hal-hal seperti hari ulang tahun atau alamat atau nomor handphone tak perlu kita umumkan kepada publik.
Kemudian ada pula pembahasan mengenai manajemen perangkat, yakni membuat gadget kita tidak memuat informasi yang bersifat pribadi. Tak ketinggalan bagaimana cara mencegah phising yang belakangan marak terjadi.
Sebagai emak blogger kita kudu cerdas pada saat menerima pesan melalui media apapun, seperti email atau aplikasi chatting. Wajib banget berhati-hati dan melakukan pengecekan apabila menerima pesan-pesan anonim.
Itulah Mak, gambaran mengenai apa saja yang “dibawa pulang” oleh emak-emak blogger yang mengikuti acara Syukuran Ulang Tahun KEB ke-12 hari itu.
Setelah puas menyimak materi mengenai live streamer dan keamanan digital, acara dilanjutkan dengan tanya jawab sekaligus seru-seruan menjawab kuis. Tentu saja ada hadiahnya, donk, antara lain berupa saldo e-wallet, e-voucher dari GetPlus, voucher belanja, dan lain-lain.
Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng dan tentu saja berdoa bersama supaya komunitas KEB makin menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Emak-emak blogger yang datang ke acara ulang tahun ke-12 KEB.
KEB berterima kasih kepada semua emak-emak blogger yang selama ini telah mendukung KEB. Semoga di masa-masa mendatang akan lebih banyak lagi hal-hal yang bisa KEB lakukan untuk menggandeng emak-emak semua dalam berinovasi dan berkontribusi bersama. Mohon doanya ya, Mak. Terima kasih 🙂 .
Masha Allah, happy milad keb. Trimakasih sudah menjadi wadah belajar ngeblog bagi emak-emak di