Selama dua hari menggawangi admin twitter KEB akhir pekan lalu, saya terpana, tidak bisa berkata apa-apa. 20 emak dari 50 besar yang terpilih oleh juri Srikandi Blogger 2014 telah tampil untuk memperkenalkan dirinya. Selama ini saya hanya tahu aktivitas yang ditulis di blog masing-masing dan interaksi selama berkegiatan di group KEB. Dengan perkenalan tersebut saya jadi mengerti bahwa kita semua bisa hebat dengan cara kita masing-masing.
20 emak tersebut menginspirasi saya untuk bisa melihat hal-hal baik dari diri kita sendiri. Kalau kita tidak bisa melihat sisi terbaik dari diri kita, bagaimana kita bisa menjadi contoh bagi anak-anak kita, menjadi pelindung bagi saudara-saudara kita dan menjadi penyemangat bagi teman-teman kita?
Namun, apakah dengan demikian berarti akan membuat kita besar kepala, merasa diri lebih baik dari yang lainnya? Saya sarankan teman-teman search hashtag #50FinalisSB2014 di twitter. Teman-teman akan lihat bahwa emak-emak tersebut masih jauh dari puas, masih punya banyak cita-cita dan masih terus bekerja keras.
Bagaimana pula kita bisa melihat yang satu lebih hebat dengan yang lainnya sedangkan masing-masing punya keunikan dan karya yang berbeda? Ada yang mendirikan sekolah, menulis buku, konselor, ibu guru, sineas, pecinta museum, traveler, pejuang lingkungan, ibu rumah tangga yang kompetitif dan sebagainya. Untung saya bukan juri yang harus memilih salah satu. Pasti sesak didada karena semuanya inspiratif.
Apakah seorang profesor lebih hebat dari seorang sarjana? Dalam dunia akademik tentu saja demikian. Tapi di KEB sama sekali belum tentu. KEB membutuhkan seseorang yang bisa menjadi penyemangat untuk terus ngeblog, seseorang yang bisa menggandeng mesra emak lain yang memiliki kekurangan untuk mengajaknya bersama-sama belajar, seseorang yang bisa memeluk sayang emak lain yang memiliki kelebihan untuk ikut merayakan prestasinya. Dan itu bisa dilakukan oleh siapapun di KEB, baik yang beraktivitas sebagai ibu rumah tangga, pengusaha, akademisi, pecinta seni, pecinta lingkungan, dan sebagainya. Karena KEB beranggotakan emak-emak yang baik, yang meletakkan tali silaturahim diatas segala perbedaan dan saling mendukung meski dalam sebuah kompetisi. Salam cinta. 😀
Terpana, terharu sekaligus takjub. Terima kasih untuk tali silaturahim yang indah di KEB.
Salam penuh cinta.. 🙂