Buat kita para emak-emak pasti seneng deh ngumpulin foto tumbuh kembang anak-anak kita. Naah, supaya dokumentasi foto mereka semakin menarik, yuk kita tambahkan pernak-pernik di foto mereka. Kalau jaman dulu kita biasa gunting-tempel untuk membuat kolase anak, kini kita bisa melakukan kolase pernak pernik (atau yang lebih sering disebut scrapbook) secara digital.
Digital Scrapbooking (digiscrap) itu asik sekali lho. Untuk membuat digital scrapbooking kita perlu software pengolah gambar seperti Photoshop (berbayar) atau GIMP (gratis).
Untuk memulai belajar digiscrap kita bisa mulai berburu dari sini. Di situs itu banyaaaak sekali digital kit yang bisa kita unduh. File digiscrap memang besar-besar karena biasanya para disainer memberikan karya mereka dengan kualitas 300dpi (bagus untuk print). Jadi setelah digiscrap kita jadi, kita bisa cetak karya kita untuk dijadikan hadiah atau dikoleksi dalam album foto khusus.
Buat teman-teman yang baru sama sekali dengan digital scrapbooking bisa memulai dari bragbook/quickpage/cluster => materi digiscrap yang sudah jadi tinggal diisi foto kita saja. Jadi sangat mudah & cepat. Salah satu situs kesukaanku yang memuat banyak sekali quickpage adalah di JustSoScrappy2. Setelah aku menjadi tim kreatif dari beberapa disainer scrapbook, aku diizinkan membuat quickpage untuk dibagikan gratis pula, teman-teman bisa mengunduhnya GRATIS di sini.
Aku juga membuat video tutorial membuat scrapbooking dengan GIMP. Bisa dilihat di sini.
Satu hal yang harus kita perhatikan adalah lisensi dari materi digiscrap ini.
- PU = personal use => berarti kita tidak boleh membagikan digiscrap kepada orang lain.
- CU = comercial use => kita boleh menjual kembali digiscrap tersebut tapi setelah diolah dan digabung dengan materi original kita sendiri.
Sebaiknya kita berhati-hati untuk masalah lisensi ini, karena sempat Indonesia namanya tercoreng karena urusan pembajakan materi digiscrap 🙁 jangan sampai rusak susu sebelanga yaaa…. Jadi sebaiknya kita benar-benar memperhatikan TOU setiap disainer. Walau materi tersebut kita dapat gratis dari internet bukan berarti kita bisa membagikan sesuka hati kepada orang lain, lebih baik kita ajak teman/orang lain langsung ke situs sumbernya untuk mengunduhnya sendiri. Paling tidak, itu cara kita berterima kasih kepada para disainer yang sudah berbaik hati memberikan karya seninya kepada kita.
Selamat berkarya 🙂
wuih, bisa dicoba. Bukan cuma buat emak-emak aja kan ya? 😀