Ada yang tidak biasa di Bulan Ramadhan tahun ini. Karena semakin banyaknya member KEB terutama yang di luar kota, Boards dan Makmin KEB sepakat untuk menyelenggarakan acara berbuka puasa bersama di tiga kota besar di Indonesia. Dipilihlah Kota Jakara, Bandung, dan Yogyakarta dengan pertimbangan bahwa di kota tersebut terdapat Makmin dan juga para Srikandi Blogger KEB yang akan memudahkan koordinasi.
Tanggal acara ditentukan dengan poling yang digelar di grup dan semua sepakat memilih tanggal 5 Juli 2014 lalu sebagai suara terbanyak. Walaupun banyak yang tidak berkesempatan hadir, semoga saja reportase ini dapat menghadirkan suasana buka puasa yang penuh keakraban dan kekeluargaan.
Reportase Jakarta oleh Mak Shintaries
Acara yang terbilang dadakan alias mepet ini tidak memungkinkan untuk mendapat tempat seperti tempat makan di mal. Karena tentu saja sebagai kota terpadat, maklum sekali pada akhir pekan akan lebih susah mendapat tempat. Akhirnya diputuskan acara akan dilaksanakan di rumah makmin KEB yang cukup mudah dijangkau di Jakarta yaitu Emak Vema Syafei.
Kali ini tidak seperti biasanya, untuk hidangan berbuka puasa kita tidak memesan makanan tapi menggunakan konsep Potluck Party, yaitu masing-masing peserta datang membawa makanan sendiri. Asyiknya kita semua bisa merasakan masakan unik dan enak tentu saja dengan citarasa yang berbeda. Ada Mak Elisa dengan Bubur Manado, ada Mak Bunda Yati yang special memasak kue srikaya berlapis ketan, dan mak lain yang menyempatkan diri memasak atau membeli makanan kaya saya hihihi.
Acara sederhana namun bermakna makin lengkap dengan cerita Emak Aulia tentang program ODOJ (One Day One Juz), suatu kegiatan yang wajib dilakukan saat ramadhan yaitu membaca Al-Quran untuk menambah pahala. Emak Aul bercerita bagaimana membiasakan diri untuk membaca Al-Quran dengan target. Tapi tenang saja, di program ini tidak ada paksaan karena tujuannya untuk semakin mengenal Al-Quran dan memiliki habit yang baik.
Apalah acara tanpa doorprize hehehe kali ini karena tidak ada sponsor, banyak sekali emak-emak yang bermurah hati menyumbangkan hadiah-hadiah untuk menyemarakkan acara. Antara lain, Meera Online Store dengan hijab cantiknya milik Mak Mira Sahid, Savana Hijab milik Mak Nunik, sampe voucher-voucher yang dihibahkan dari Mak Echa dan Mak Wiek. Wuih pokoknya seru dan rame. Apalagi semua pulang dapet hadiah hehehe bahkan ada yang dobel-dobel karena berlebih hadiahnya. Alhamdulillah.
Acara dadakan juga ada, yaitu tutorial membuat cardigan dari hijab hehehe. Udah biasakan tutorial hijab, kali ini mak Nunik spesial memperagakan bagaimana sebuah hijab panjang dapat di modifikasi menjadi cardigan yang cantik dan cocok dipakai. Ssstt blio juga jualan Savana Hijab dengan harga murah loh khusus di acara bukber KEB.
Pokoknya di acara bukber ini semua bebas, mulai dari bawa anak, buka lapak, makan apa aja, sampe ngomongin apa aja yang ngga penting hehehe. Satupun ngga ada yang jaim dan merasa bebas karena bertemu teman dengan satu hobi yaitu ngeblog.
Reportase Yogyakarta oleh Mak Ida Nur Laila
“Ketiban sampur” itu istilah untuk seseorang yang tiba-tiba mendapat selendang dari penari utama, untuk menemani menari di sebuah acara. Ketiban sampur bagiku saat ditunjuk untuk menjadi koordinator acara #KEBukber 2014 di Jogja . Momen yang luar bisa karena sekaligus menyambut kepindahan dua emak keren: makpuh Indah Julianti Sibarani dan Lusiana Trisnasari yang selanjutnya akan menetap di Jogja…#horeee!
Tadinya berharap para emak yang hadir dapat pulang dengan bingkisan dari sponsor, sayangnya hingga acara berlangsung, respon dari sponsor belum ada. Namun justru membanggakan hati karena sponsornya adalah semua emak yang hadir dengan potluck dan yang batal hadir tetapi berjanji menyediakan doorprize yaitu mak Carolina Ratri dan mak Grace Melia.
Pada hari H, rasanya dag-dig-dug menanti kehadiran para emak. Sekalipun tanggal 5 Juli adalah hari yang padat karena ada 2 forum sudah kusepakati, namun acara KEB adalah acara terpenting bagiku. Saat-saat terakhir ada saja SMS masuk yang membatalkan rencana kehadiran, mak Raisa sakit, mak Phie kacamatanya pecah, Maka Carra kedatangan tamu, Mak Grace nggak ada yang bisa dititipin Ubii, mak Lies Wahyuni nungguin adik di RS, mak Reni Judanto juga ijin… jangan-jangan nggak ada yang datang…hiks.
Eh cuaca berubah cerah ketika Makpuh hadir on time duuh senangnya. Lalu satu persatu para emak menyusul mak Lusi, mak Ety dari Solo, mak Yosi Suzitra, Mak Nunung Nurlela, mak Siti Hairul Dayah, mak Kachan, mak Ardiba, mak Arifah, mak Clara Ayu, mak Riri Khayan, mak Nuzulla, Ika Koentjoro dan Ika Candra. Bahkan hingga saat sudah maghrib, masih ada mak Fenny Ferawati dari Klaten.
Acara semi formal dimulai dengan basmallah, dilanjutkan pembacaan susunan acara oleh MC…hihi saya sendiri, lalu makpuh Indah bercerita tentang sejarah KEB, perkenalan makpon, emak-emak yang menjadi co-founder, dan semua makmin.
Tujuan dibentuknya KEB dan proyek-proyek KEB. Termasuk bocoran program yang masih ‘dimasak’ yakni Arisan ilmu yang bentuknya …entar tunggu saja ya tanggal tayangnya!
Makpuh juga berharap semua emak JogLoSemar aktif dalam partisipasi di KEB, merasa memiliki dan terus menjaga kenyamanan, bersama jauh dari konflik. Eh ternyata dapat info tahun 2015 nanti tidak ada even Srikandi Blogger lho, adanya tahun 2016. So, ada waktu yang cukup panjang nih bagi emak-emak untuk mempersiapkan diri. Yuuk percantik blog, terus menulis dan berbagi dan jangan lupa aktif di group maupun WEB KEB.
Bergeser ke acara selanjutnya dari mak Lusi yang berbagi tentang ide menulis. Mak lusi menyampaikan bahwa setiap emak pasti punya minat dan kelebihan masing-masing. Bagi yang merasa belum menemukan teruslah menulis. Terus menulis dan menulis maka dengan sendirinya akan ketemu gaya dan spesialisainya sendiri. Beliau bercerita pernah saat menata blog, membuang hampir separuh tulisan untuk bisa menjadikan spesifikasi tertentu dari blog yang diinginkan.
So, gak masalah memulai dengan gado–gado, menulis menuruti kata hati, yang penting tulisannya positif beretika dan bermanfaat…pastilah akan kebanjiran pengunjung dan nantinya dilirik oleh fihak lain. Adapun keuntungan finansial adalah efek samping saja dari sebuah kesungguhan dan konsistensi dalam ngeblog.
Mak Lusi menampik kalau dikatakan ‘sering’ menang lomba. Beliau mengaku jarang ikut lomba namun dari yang diikuti itu, dapat memenangkan. Rahasianya? Karena mak Lusi memilih lomba yang sesuai dengan bidang yang dikuasai, sehingga mengena dan berbasis pengalaman, tak sekedar kajian pustaka. Sebagai contoh lomba berhadiah traveling selama 4 hari di Bali, adalah hasil dari liputan tentang sambal di pasar tradisional yang memiliki keunikan.
Berharga sekali berbagi pengalaman dari mak Lusi ini. Yuuk terus menulis ya emak-emak… yang lain akan mengikuti, begitu pesannya.
Naah saatnya bagi-bagi doorprize, biar mudah ambil sendiri-sendiri sesuai urutan kehadiran karena semua kebagian dan masih sisa…
Pengisi terakhir adalah mak Irul, salah satu finalis SB 2014 yang kebetulan bertetangga kampung denganku. Mak Irul menyampaikan tentang menghafal Alqur’an dan kesungguhan usaha agar doa kita diterima.
Betul bahwa kegembiraan puasa itu ada dua, yang pertama saat berbuka dan kedua saat nanti menjemput pahala di akhirat. Berbuka terasa jauh lebih menyenangkan saat bersama-sama dengan orang-orang tercinta di keluarga besar KEB.
Potluck dari emak-emak sungguh berlimpah, dari snack hingga aneka lauk. Yang memasak sendiri maupun yang…hihi dimasakin oleh koki warung makan. Semua enak, semua puas dan gembira. Apalagi masih bisa bawa pulang buat anak dan suami yang di rumah. Senangnya bertukar bawaan antar para emak.
Oya, satu keuntungan lain adalah saya jadi punya nama-nama emak seputaran Joglosemar. Tak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai 53 orang. Alhamdulillah.
Reportase Bandung oleh Mak Alaika Abdullah
Seperti yang berlangsung di Jakarta dan Yogyakarta, keseruan acara #KEBukber2014 di kota Bandung juga ga kalah lho, Maks.
Bertempat di NgopDoel, jalan Purnawarman [Samping Gramedia], dan berkonsep BBM [bayar masing-masing] senilai Rp. 50.000,- per orang [berlaku kelipatan jika membawa teman atau anggota keluarga], maka pertemuan para emak kali ini pun dimulai dengan kehangatan dan keceriaan. Tak ada kecanggungan yang terlihat, walau beberapa emak masih terlihat sebagai wajah baru bagi kami yang selama ini paling sering hadir dan KopDar di Bandung. Acara dipandu oleh Alaika Abdullah dan Meti Mediya, yang memulai dengan memperkenalkan diri dan aktivitasnya kepada para hadirin. Diikuti oleh dua puluh tiga emak dan emak wannabe lainnya, sehingga saling mengenal satu sama lain. Celoteh dan tawa menghiasi ruangan dan membuat suasana semakin hangat dan akrab.
Pada awalnya, acara diagendakan untuk dimulai pada pukul 4.00 sore hari, dengan agenda ramah tamah, obrolan santai seputar KEB, Hijab Tutorial, live tweet, obrolan santai tentang ‘Ide mentok dikala Blogging’ dan Tausiah jelang berbuka. Namun terpaksa molor para emak riweuh dengan urusan dalam negeri sebelum beranjak keluar rumah, plus terjebak kemacetan karena satu dan lain hal, maka beberapa agenda terpaksa di-skip mengingat waktu yang tidak lagi mencukupi. Sehingga setelah acara perkenalan yang lumayan menyita waktu, namun asyik banget sih karena membuat para emak jadi saling mengenal dan bisa saling ngelink, maka langsung ke acara Tausiah, mengingat tak lama lagi akan masuk ke waktu berbuka puasa.
Mak Novi Mudhakir pun didaulat untuk memberikan ‘kultum’. Para emak manggut-manggut setuju dengan apa yang disampaikan oleh Mak Novi, yaitu agar kita memanfaatkan bulan suci Ramadhan ini dengan optimal, dan meminimasilir perbuatan yang cenderung mengurangi pahala. Bahwa banyak cara untuk berdakwah, banyak cara untuk menyampaikan kebenaran, walau tidak harus berdiri dan cuap cuap di depan umum. Bahkan dengan menulis status ajakan berbuat baik di facebook [misalnya], sudah dapat dikatakan sebagai dakwah. Mak Novi mengajak para emak untuk mempertebal keimanan dan berusaha maksimal dalam meningkatkan pahala, mumpung lagi bulan puasa, gitu lho! Namun itu tidak berarti bahwa begitu bulan Ramadhan berlalu, maka kita boleh serta merta kembali kepada prilaku [negatif] kita sebelumnya.
Usai berbuka dan shalat magrib, acara selanjutnya adalah Hijab Tutorial yang diberikan oleh Mak Amalia. Dan Alaika Abdullah pun dengan senang hati menjadi model, diikuti oleh Meti Mediya yang langsung mempraktekkan apa yang diajarkan oleh Mak Ama, kepada dirinya sendiri.
Ah iya, ada yang seru dan keren lho pada KopDar kali ini. Apa coba? Para emak Bandung berkesempatan untuk “Hang Out’ via Gplus dengan Para Emak yang sedang berbuka puasa di rumah Mak Vema [Jakarta]. Saling sapa dan ngobrol pun berlangsung hangat. Sayangnya, dengan para emak di Yogya, karena satu dan lain hal, belum bisa dilaksanakan ‘Hang Out’.
Pertemuan dan keceriaan, selalu saja mampu membuat sang waktu terasa begitu singkat. Seperti pertemuan para emak kali ini, rasanya memang begitu singkat! Baru saja acara dimulai, eh udah harus diakhiri, mengingat para emak tentu harus segera kembali ke rumah masing-masing, apalagi dalam bulan suci Ramadhan seperti ini, dimana tugas dan kewajiban para emak juga sedikit meningkat [harus bangun dini hari guna menyiapkan makanan untuk sahur], maka acara #KEBukber2014 pun harus diakhiri. Namun, tentu saja acara ga bisa diakhiri begitu saja, sebelum aneka doorprizes yang masih duduk manis di atas meja itu diserahterimakan lebih dahulu kepada para penerimanya kan? Untungnya, jumlah doorprizes yang bejibun itu, tidak perlu diperebutkan karena masing-masing emak pasti akan kebagian saking banyaknya sumbangan. Ada jam dinding, tumbler, hijab, buku, baju anak, kaos gurita, dan souvenir [pencil case] dari Aceh. Terima kasih sponsor!
Terima kasih KEB dan emak-emak , terima kasih semuanya, semoga nanti acara Halal Bi Halal tak kalah serunya yaaa!
wow seruu banget terutama giliran saling bertukar makanan dan semua membawa pulang door prize…tapi yang paling menyenangkan adalah kita saling mengenal satu sama lain…wajah di dumay dan di darat teryata berbeda….emak-emak jauh lebih cantik aslinya….