Siapa yang tidak kenal novelis yang satu ini? Emak yang bernama asli Leyla Imtichanah ini telah menerbitkan 19 belas novel (Iya, sembilan belas!), beberapa buku non fiksi, serta antologi cerpen dan non fiksi. Selain jadi penulis, Mak Leyla juga berprofesi sebagai editor lepas, dan menjadi mentor kursus menulis novel “Smart Writer”.
Yuk kita ngobrol-ngobrol cantik dengan Mak Leyla Hana.
Mak Leyla, kapan resminya Mak Leyla membuat blog dan aktif mengisinya? Dari sekian banyak blog yang dimiliki, blog mana yang paling sering diisi?
Alhamdulilah, pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pendiri dan admin KEB yang sudah memilih blog saya sebagai Blog of The Month September. Sebuah penghargaan luar biasa bagi saya sebagai blogger newbie, baru 3 tahun ngeblog dan itupun dimotivasi oleh KEB. Saya membuat blog sejak tahun 2012, tadinya hanya untuk berbagi tips-tips nulis, info-info penerbit, motivasi menulis, cerpen-cerpen yang sudah dimuat di majalah, resensi buku, dan sepuutar dunia kepenulisan karena aslinya saya seorang penulis buku. Kemudian saya bergabung dengan KEB karena ingin mengikuti lomba blognya, xixixi… Nggak disangka saya menang jadi juara kedua dan semakin termotivasi mengisi blog dengan hal-hal bermanfaat.
Saya punya 6 blog, yang 3 adalah blog komunitas. Yang paling sering diisi adalah leylahana.com seputar kepenulisan dan hal-hal umum, sedangkan www.catatanhatiibubahagia.blogspot.com seputar pengasuhan anak dan dunia ibu-ibu.
Mak Leyla lebih dulu berprofesi menjadi penulis fiksi kan ya? Kenapa akhirnya memutuskan untuk juga menjadi blogger?
Iya, betul saya penulis fiksi dan nonfiksi (buku nonfiksi). Menjadi blogger karena didorong oleh teman-teman yang sudah lebih dulu ngeblog, khususnya Windi Teguh dan Dwi Aprilytanti Handayani. Kemudian saya gabung ke KEB dan bertemu emak-emak blogger hebat lainnya sehingga terdorong ingin serius juga menjadi blogger. Buat saya, keduanya (menulis buku dan ngeblog) saling mendukung, karena dengan aktif ngeblog juga dapat menjadi jalan saya memperkenalkan diri sebagai penulis buku kepada pembaca yang lebih luas lagi.
Apa sih perbedaan mendasar antara menulis naskah novel (misalnya) dengan ngeblog?
Perbedaannya, menulis novel itu kita masuk ke dunia antah berantah, khayalan, dan lepas dari dunia sebenarnya. Sedangkan kalau ngeblog itu kita menulis kejadian yang memang kita alami sehari-hari.
Sebagai Mama dari tiga orang anak lelaki yang sedang aktif-aktifnya, bagaimana Mak Leyla menjaga konsistensi ngeblog (dan juga menulis)?
Mungkin karena sudah terbiasa menulis (sudah dimulai dari belasan tahun lalu), jadi saya merasa harus menulis kapan saja dan di mana saja, terkadang sambil menemani anak-anak bermain, mengeloni tidur, dan saat mereka tidur. Kalau sedang tidak bisa menulis, saya kumpulkan dulu idenya, lalu tulis draft kasar di handphone atau notes. Nanti setelah lowong, baru ditulis di laptop. Saya juga membatasi diri untuk bergosip di sosmed, karena itu bisa membuang-buang waktu 😀
Dari mana biasanya Mak Leyla memperoleh ide untuk menulis? Ada tips untuk emak-emak yang sering mengeluh terjangkit semacam virus writer’s block?
Ide untuk menulis itu bisa dari curhatan orang di sosmed, berita-berita online yang sedang heboh, setelah mengikuti kegiatan-kegiatan blogger, setelah blogwalking (ini salah satu pentingnya BW), mengikuti lomba blog (temanya sudah ditentukan), dan terutama kegiatan bersama anak-anak yang saya tulis di blog parenting.
Tipsnya bila terkena Writer’s Block: harus dipaksa terus untuk menulis, biarpun jelek. Tulis saja terus. Saya sering ikut lomba blog yang “maksa.” Maksudnya, nggak punya ide tapi maksa ikutan, eh ternyata bisa menang juga hehe…. Sering-sering juga membaca buku dan postingan di blog orang, tumbuhkan motivasi menulisnya buat apa.
Seberapa penting social media bagi Mak Leyla?
Penting sekali, karena blogger itu nggak bisa lepas dari sosmed. Setiap postingan, harus dibagikan di sosmed supaya banyak yang membaca. Kalau nggak dibagikan, ya nggak ada yang baca selain kita sendiri. Tapi, saya membatasi diri untuk terjerumus ke obrolan-obrolan tidak menentu di sosmed, karena bisa membuang-buang waktu. Sosmed digunakan untuk mencari info-info lomba, pengetahuan tentang menulis dan ngeblog, membranding blog (dan penulisnya :D), mendapatkan banyak teman, dan hal-hal positif lainnya.
Mak Leyla juga kan terkenal sebagai juara lomba ngeblog ya, ada rahasia atau tips untuk mengambil hati juri saat menulis untuk lomba?
Selain sering menang, saya juga lebih sering kalah. Kekalahan itu membuat saya belajar bagaimana menulis yang baik.
Pertama, saya belajar dari tulisan-tulisan para pemenang, sebut saja: Windi Teguh, Mbak Arin Murtiyarini, Napitupulu Rodame, Evrina Budiastuti, Nurul Rahmawati, Nia Haryanto, Rinrin Irma, Grace Melia, Suria Riza (Echa), Tetty Hermawati, dan semua emak yang semangat berlomba.
Kedua, terus meningkatkan kemampuan menulis, memermak blog, dan menghasilkan foto-foto pendukung tulisan yang bagus (karena kadang-kadang menjadi syarat kemenangan pula).
Ketiga, banyak ikut lomba blog sehingga kualitas tulisan terus terasah.
Keempat, baca dan penuhi baik-baik syarat ketentuan dari setiap lomba, karena ini sering terlewat.
Kelima, persiapkan tulisan sebaik-baiknya, kalau bisa jangan mepet deadline. Pengalaman saya, kalau mepet deadline itu banyak lomba yang nggak jadi diikuti hihihi….
Keenam, berdoa sebanyak-banyaknya minta dimenangkan, tapi kalau nggak menang ya cari saja lomba lainnya.
Apa pencapaian tertinggi yang pernah diraih Mak Leyla sebagai seorang blogger?
Menjadi Blog of The Month September ini adalah pencapaian tertinggi saya, karena ini impian saya sejak pertama gabung di KEB 😀
Mak Leyla tergabung di KEB sejak kapan? Apa peran komunitas dalam dunia blogging menurut Mak Leyla?
Sejak tahun pertama KEB. Komunitas itu penting sekali untuk meningkatkan pengetahuan ngeblog, menambah teman blogger, dan sering kali menjadi jalan mendapatkan penghasilan dari ngeblog.
Ada saran atau kritik membangun untuk KEB nggak, Mak? 🙂
KEB selama ini telah terlihat upayanya untuk memajukan anggotanya, baik itu melalui even-even lomba, kegiatan offline, Emak of The Month, dan Blog of The Month. Semua adminnya bekerja keras untuk menyupport anggota. Saya hanya berharap semoga KEB bisa konsisten dengan perannya selama ini dan menghasilkan lebih banyak lagi emak-emak yang dapat memberdayakan blognya. Maju terus untuk KEB dan terima kasih atas kepercayaannya kepada blog saya. Semoga saya bisa konsisten mengisi blog leylahana.com supaya tidak sia-sia badge KEB yang sudah dihibahkan kepada saya 😀
Wow, jadi banyak belajar ya dari Mak Leyla. Makmin tidak menyangka menjadi BoTM di KEB adalah impian Mak Leyla *terharu*. Sekali lagi selamat ya, Mak. Teruslah berbagi untuk menginspirasi perempuan, kami, para emak-emak yang ingin juga menjadi blogger humble nan penuh prestasi seperti Mak Leyla.
Jika Emak ingin berkenalan lebih jauh dengan Mak Leyla, sila ke akun beliau di https://www.facebook.com/leyla.hana atau https://www.facebook.com/leyla.imtichanah. Atau di akun twitter dan IG @LeylaHana yaa.
Hebat banget sih Mak Leyla. Salut saya dengan semangatnya. Baca postingan ini semakin terinspirasi saya. Makasih Mak Leyla sharingnya 🙂