Reportase : Eni Martini
Tanggal 13 April 2017 menjadi hari spesial bagi Kumpulan Emak Blogger (KEB), komunitas blogger perempuan pertama serta terbesar di Indonesia.
Pada hari spesial itu, saya hadir bersama dua perempuan hebat: Mira Sahid – Founder KEB, dan Sumarti Saelan – Ketua KEB dalam penandatanganan MOU bersama IWITA. Sebagai salah satu blogger perempuan yang bergabung dengan KEB, saya bangga bisa ikut hadir di moment tersebut.
Penandatanganan MOU bersamaan dengan acara yang bertajuk Brain, Beauty & Behaviour For Business Women dengan tiga narasumber perempuan super, yakni:
- Titi Hatta, perempuan ayu yang dikenal sebagai pengusaha tas branded dan produser film, yang juga tergabung dalam organisasi WITT (Perempuan Indonesia tanpa tembakau).
- Emmy Sumangkut, perempuan pebisnis, yang tergabung dalam komunitas sosial PEDAS.
- Ina Rachman, pendiri dari Maestro Patent Internasional, IMA (Ina Rachman-Mulyaharja & Associates) dan PEDAS.
Brain, Beauty & Behaviour for Business Women
Sebagai pembicara pertama dalam talkshow tersebut, Ina Rachman membuka mata bahwa seorang perempuan harus mandiri dalam kondisi apapun. Mandiri secara sikap dan finasial, karena kebanyakan perempuan dalam kondisi serba ada, serba memiliki, melupakan mandiri sikap dan mandiri secara finasial. Sikap ketergantungan ini bisa membuat seorang perempuan benar-benar drop ketika dihadapkan pada kondisi yang tidak diinginkan dan dibayangkan.
Seperti kasus yang sering Ina Rachman hadapi, yaitu seorang perempuan yang mengalami ketidakstabilan mental karena ekonomi rumah tangganya mendadak guncang ketika suaminya bangkrut. “Seorang perempuan harus berpikir mandiri secara finansial meski berlimpah harta dari suami. Terkadang, banyak kemungkinan yang terjadi dalam hidup seseorang,” kata Ina Rachman tegas.
Perempuan juga harus mempunyai sikap mandiri, karena perempuan adalah mahluk yang lengkap kecerdasannya. Memiliki pemikiran yang jauh lebih detil, memiliki ingatan yang jauh lebih tertata. Bahkan ada beberapa perempuan di dunia yang mempunyai kemampuan tetrachromats atau bisa mengenal 100 juta warna yang berbeda.
Jika ada yang mengatakan bahwa perempuan sangat multitalenta, ini tidak dipungkiri. Bisa dilihat bagaimana perempuan yang hanya ibu rumah tangga menghandle semua dari rumah, anak-anak hingga suami. Lalu perempuan yang berkarir dan mengolah urusan rumah tangga berikut suami dan anak-anak.
Saya pernah membaca kehebatan perempuan berdasarkan penelitian Psychoneuroendocrinology, perempuan akan lebih peduli ketika dalam tekanan stres.
Menurut Giorgia Silani, sikap ini terjadi karena hormon oksitisin perempuan berproduksi lebih banyak ketika stres. Sehingga secara natural perempuan akan bersosialisasi untuk mendapatkan dukungan dan bantuan. Sayangnya, banyak perempuan yang belum menyadari itu. Masih banyak perempuan yang hidup dalam ketergantungan baik secara mental dan finasial yang mengakibatkan perempuan yang seharusnya multitalenta jadi tidak mampu memberdayakan dirinya. Catatan penting nih, buat semua perempuan.
Namun, seperti diungkapkan Titi Hatta, perempuan yang memiliki sikap dan mandiri secara finansial, tetap jangan menyimpang dari kodratnya sebagai perempuan. Terlebih ketika perempuan itu sudah berkeluarga, memiliki suami dan anak-anak.
“Meski saya seorang pembisnis dan memiliki banyak kegiatan sosial, tetap tugas saya nomor satu adalah mengurus suami dan anak-anak,” ujar Titi Hatta yang memiliki gaya bertutur lemah-lembut.
Itu juga yang menjadi kunci sukses seorang perempuan yang sudah berkeluarga, tidak melupakan tugas utamanya meski karirnya melesat hebat di luar. Balancing antara keluarga serta karir, dan banyak rata-rata perempuan bisa melakukan itu. Tidak perlu melihat jauh-jauh ya, pembicara hebat hari ini adalah tiga perempuan dan seorang ibu yang sukses dalam karir mereka. Intinya perempuan harus yakin dan menyadari talenta dalam dirinya.
Penandatanganan MOU KEB & IWITA
Acara puncak pun ditutup dengan penandatanganan MOU KEB dan IWITA.
IWITA adalah Indonesia Women IT Awareness – Asosiasi perempuan Indonesia tanggap teknologi yang diprakasai oleh Martha Simanjuntak SE, M dan Riffa Juffiari SS, MM. IWITA sebagai orgnisasi yang menyebarkan kesadaran untuk ‘melek’ tehnologi bagi perempuan.
Terlebih, berdasarkan satu riset bahwa pengguna internet tertinggi adalah perempuan. Melalui internet, perempuan dapat memberdayakan dirinya hingga mampu menghasilkan finansial. Tidak hanya itu, melalui internet perempuan bisa belajar banyak hal, seperti memperoleh ilmu pengetahuan, sosialisasi dan sebagainya.
Namun karena maraknya internet, selain manfaat positif terdapat juga banyak manfaat negatif. Untuk itu dibutuhkan awarness dalam menggunakan sosial media atau internet ini. IWITA berusaha untuk mengeducasi agar manfaat tehnologi internet dapat lebih maksimal secara positif
Sementara KEB merupakan komunitas blogger perempuan yang semuanya berkutat dengan internet serta semua tehnologi yang meliputinya. Para Emak blogger tidak hanya memberdayakan diri, bersosialisasi, tapi juga mendulang rejeki dari internet dengan ngeblog, dan lain sebagainya. Kiranya kesamaan dari sisi ini membuat KEB dan IWITA layak bersinergi untuk saling mengisi.
Namun demkian kegiatan IWITA tidak hanya berkaitan dengan tehnologi internet, terdapat juga kegiatan kemanusiaan, sharing ilmu lainnya yang akan banyak memberi pengetahuan bagi KEB, terutama para anggotanya, seperti saya.
Saat saya mencoba bertanya kepada Mira Sahid, apa harapannya dengan sinergi ini, yang dijawab wanita cantik itu dengan tegas, “Selama ini KEB lebih banyak kegiatan yang berkutat di bisnis meski sesekali melakukan kegiatan lain, seperti arisan ilmu. Maka dengan sinergi bersama IWITA semoga bisa memberi banyak manfaat kegiatan lainnya yang membangun perempuan lebih maju lagi. Terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.”
Sementara harapan Ketua KEB, Sumarti Saelan tidak jauh berbeda. Perempuan berparas manis ini mengatakan penuh yakin, “Dengan sinergi ini harapannya semakin menguatkan visi dan misi bersama dalam membantu dan memfasilitasi teman-teman perempuan lainnya. Meningkatkan kualitas diri dan lebih melebarkan sayap karya mereka lebih luas, sehingga bisa bermanfaat untuk banyak orang di sekitarnya.”
Yes! Mari bersama kita wujudkan harapan itu dengan mendukung semua kegiatan positif KEB. Jangan pernah lupa, bahwa perempuan memiliki kecerdasan yang lengkap.
Mengaminkan harapan makpon dan makketu, amiinnn