Pandemi Covid-19 memaksa rakyat Indonesia bahkan jutaan manusia di dunia untuk bertahan di rumah, tidak ke mana-mana, dan tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Dengan kata lain, dilarang bepergian/ keluar rumah selama wabah Coronavirus atau Novel Coronavirus 2019 (COVID-19), jika tidak ingin terpapar virus dan menjadi Orang Dalam Pengawasan (ODP). Keadaan ini pastinya bisa bikin kita (apalagi yang banyak beraktivitas di luar rumah) gelisah, uring-uringan, bosan dan tentu saja merasa tidak bahagia. Sampai berapa lama #dirumahaja atau Stay at Home ini akan berlangsung? Apa yang harus dilakukan biar tidak merasa bosan dan bahagia di tengah pandemi covid-19?
Saat Pandemi Covid-19 Menyerang
Di Indonesia, kasus pertama Coronavirus saat ditemukannya penderita (2 orang) di wilayah Depok, Jawa Barat pada tanggal 2 Maret 2020. Saat itu Presiden Jokowi mengumumkan secara nasional tentang keadaan Indonesia yang akhirnya terkena wabah virus yang pertama kali terjadi di Wuhan, Cina tersebut.
Bangsa Indonesia yang sebelumnya merasa tenang karena di awal tahun 2020, virus Covid-19 menyerang di berbagai negara seperti Cina, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Italia, Inggris dan lainnya, Indonesia tidak terpengaruh, ternyata harus menelan pil pahit sebagai negara yang terjangkit juga. Parahnya, dari data WHO, Indonesia menjadi negara nomor satu di dunia dengan tingkat kematian yang tinggi penderita Novel Coronavirus ini.
Indonesia pun mau tidak mau harus melakukan karantina mandiri pada rakyatnya. Pemerintah meminta kita, bangsa Indonesia untuk tetap di rumah untuk melakukan berbagai kegiata seperti bekerja dari rumah (Work From Home – WFH), belajar (sekolah dan kuliah) secara online, dan melakukan ibadah (sholat, ke gereja, ke pura, klenteng) pun di rumah.
Hampir tiga minggu kita (bangsa Indonesia) melakukan berbagai aktivitas di rumah saja. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak dan remaja pun harus melakukan aktivitasnya di rumah. Karena rumah adalah tempat terbaik untuk berlindung dari terpapar virus.
Dua minggu pertama ini, di rumah saja, stay at home, terasa menyenangkan. Apalagi untuk para pekerja kantoran, bekerja dari rumah bisa disambi dengan rebahan, ngobrol dengan keluarga, sanak saudara, atau teman dekat, bisa tidur siang, bisa ngemil-ngemil tanpa lirikan tajam atasan kantor.
Bagi anak-anak yang biasa bersekolah sampai sore hari, belajar di rumah secara online, awalnya asyik-asyik saja. Kapan lagi bisa bebas main internet tanpa “pelototan mata orang tua” di jadwal sekolah. Bisa tidur siang, enggak perlu terburu-buru bangun pagi untuk bersiap-siap ke sekolah. Enggak capek. Dan selalu tersedia makanan enak olahan ibu tercinta untuk menemani belajar online.
Semuanya merasa senang dengan berada di rumah saja.
Resep Bahagia di tengah Pandemi Covid-19
Bagaimana memasuki minggu ketiga di rumah saja apalagi pemerintah Indonesia menetapkan keadaan atau kejadian luar biasa pandemi covid-19 hingga 29 Mei 2020 dan memperpanjang masa Work From Home dan belajar di rumah hingga 19 April 2020. Sudah mulai bosan dengan kegiatan yang itu-itu saja? Rindu suasana normal seperti dulu?
Keadaan sekarang ini, bisa jadi membuat orang tidak bahagia. Rasa tidak bahagia yang bisa memicu stress dan menimbulkan pikiran buruk. Jangan sampai seperti itu ya. Yuk ciptakan rasa bahagia di tengah pandemi covid-19 dengan melakukan hal-hal positif. Seperti apa dan bagaimana berbuat baik itu bisa kita ciptakan?
Dari Twitter mas Adjie Santosoputro, saya simpulkan hal-hal yang bisa membuat kita hidup bahagia meski keadaan sekitar tidak begitu baik.
Menjaga kesehatan mental dengan tetap tenang dalam menghadapi kondisi sulit sekarang ini. Bagaimana caranya? Karena saat ini sebagian besar di antara kita banyak berada di rumah, luangkan waktu sekitar 30 menit untuk bermeditasi. Terserah waktunya, bisa pagi, sore atau malam hari.
Meditasi dasar ini bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti tarik napas dan hembuskan napas.
Tetap melakukan interaksi sosial dengan keluarga, sahabat atau kenalan meski hanya via telepon, sms, chat/messenger. Tanpa kita sadari, berbicara atau menulis bisa mengeluarkan beban pikiran dan merupakan bentuk perhatian.
Selain bersyukur dan berpikiran positif, ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan selama masa di rumah saja untuk mengurangi rasa bosan, cemas dan panik.
- Yang punya hobi membaca buku. Sebelum wabah Coronavirus, banyak beli buku tapi belum sempat dibaca, sekarang waktu terbaik untuk menyelesaikan timbunan buku untuk dibaca tuntas. Kadang membaca buku, apalagi buku-buku yang lucu bisa membuat kita tertawa.
- Yang senang menyanyi, bermain musik atau nonton film, yuk dilakukan. Sekarang waktunya meregangkan pikiran dan badan dengan hal-hal yang menyenangkan.
- Yang suka berolahraga, jangan kendor semangatnya, meski di rumah saja tetap luangkan waktu selama 30 menit. Kekurangan ide melakukan olahraga apa? Cari di Youtube ya.
- Bersih-bersih rumah. Ubah posisi kursi, meja, perlengkapan di ruang tidur, ruang makan, menyikat kamar mandi dan membersihkan toilet, kegiatan yang bisa membuang pikiran buruk.
- Berkebun atau merawat tanaman. Saat kita merapikan taman atau mulai menanam bunga-bunga atau berkebun, berbincang-bincang kepada tanaman mempunyai kesenangan tersendiri lho. Ibaratnya kita berbicara dengan sahabat baik.
- Untuk yang memiliki hobi memasak, saatnya mencoba berbagai resep baru. Jika sudah punya anak, ajak anak untuk ikut masak memasak.
Banyak lagi hal-hal yang bisa dilakukan untuk merasa bahagia di saat seperti sekarang ini. Jangan lupa juga untuk selalu tersenyum karena katanya, selain wajah kita menjadi menarik, selalu tersenyum juga bisa bikin awet muda. Mau kan dianggap muda terus meski usia sudah menua?
Selamat berbahagia ya.
Menjaga kesehatan mental memang perlu supaya kita tidak stress. Sebab stress akan menurunkan imun tubuh. Terima kasih tipsnya, sangat bermanfaat sekali