Ada yang menanti uang THR? Tenang, bundahara negara, Ibu Sri Mulyani mengatakan bahwa uang THR bagi PNS mulai dibagikan H-10 Lebaran, jadi kira-kira dimulai dari tanggal 4 April 2023. Agar uangnya tidak habis sia-sia, sebaiknya Emak tahu cara mengelola uang THR.
Nggak bisa dimungkiri ya, momen menunggu uang THR itu sesuatu banget. Wajar sih, karena momen ini setahun sekali. Jadi, sambil menanti uangnya ada, berbagai list kebutuhan pun sudah mulai disusun.
Menurut survei Jajak Pendapat oleh Katadata di bulan April 2022, mayoritas respoden sebanyak 26,4% mengatakan menggunakan uang THR untuk menabung. Lalu, sebanyak 21,1% menggunakannya untuk belanja kebutuhan pokok sehari-hari. Ada juga responden yang menggunakan uang THR untuk beli pakaian (12,1%), membeli makanan (9,9%), berbagi dengan keluarga (8,3%), liburan (4,2%) dan ada juga untuk membeli gawai (3,6%).
Jadi, bisa dikatakan uang THR ini bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan dan sangat membantu keuangan keluarga juga. Tapi, nyesek nggak sih kalau uang THR tersebut habis sebelum Lebaran apalagi digunakan untuk kegiatan konsumtif saja?
Nah, agar uang THR nggak hanya numpang lewat di rekening, sebaiknya Emak-emak tahu cara mengelolanya dengan cerdas.
5 Tip Cerdas Mengelola Uang THR
-
Mari mengubah mindset dalam mengelola uang THR
Selama ini mindset uang THR : gaji yang diperoleh menjadi dua kali lipat lebih banyak dari bulan sebelumnya. Ketika mendapat uang yang banyak, biasanya sisi negatif kita yaitu sifat boros selalu mencuat.
Padahal alokasi uang THR itu pastinya berbeda dengan gaji yang diperuntukkan memenuhi kebutuhan bulanan. Bukan memakai uang THR untuk menambah kebutuhan bulanan Emak. Jadi, nggak heran jika uangnya hanya numpang lewat di rekening.
Oleh karena itu, mindset uang THR ini mesti diubah. Coba mulai sekarang uang THR disisihkan juga untuk tujuan keuangan jangka panjang seperti menabung pendidikan anak, liburan keluarga, investasi atau ke dana darurat.
Dengan mengelola uang THR seperti ini, Emak akan terhindar menjadi konsumtif dan uangnya tidak akan habis sia-sia.
-
Bisa membedakan yang mana kebutuhan dan keinginan
Entah ya, menurut saya sifat boros yang muncul tiba-tiba saat punya uang banyak itu sepertinya sudah menjadi default setting manusia. Ada saja keinginan yang muncul tiba-tiba karena nominal angka di rekening menggendut.
Nah, ini pentingnya membedakan yang mana kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan merupakan pengeluaran yang bersifat prioritas dan tidak bisa dihindari. Contoh, zakat fitrah, zakat mal, bayar utang.
Sedangkan keinginan itu lebih ke hasrat ingin memiliki sesuatu, tanpa memikirkan apakah ini bersifat mendesak atau tidak, apakah ini butuh atau tidak. Contoh keinginan seperti membeli baju padahal di lemari masih ada baju yang belum dipakai, gawai baru di mana semua hal tersebut bisa ditunda pemenuhannya di lain waktu.
Itulah mengapa Emak perlu untuk bisa membedakan kebutuhan dan keinginan agar uang THR bisa dialokasikan ke hal-hal penting.
-
Alokasi uang THR
Idealnya uang THR tidak dibelanjakan di atas 80%, sedangkan sisanya 20-30% bisa dialokasikan untuk tujuan keuangan jangka panjang atau pendek. Dengan begitu, Emak bisa memperoleh manfaat yang besar di kemudian hari.
Contohnya, uang THR yang diterima Rp5.000.000. Emak bisa mengalokasikan maksimal (kurang dari ini pun lebih baik) 70% yakni Rp3.500.000 untuk kebutuhan Lebaran, dan sisanya bisa untuk tabungan maupun investasi.
-
Buatlah list kebutuhan Lebaran
Cara penting dalam mengelola uang THR berikutnya adalah dengan membuat list kebutuhan Lebaran. Percaya Maks, jika nggak dibuat list kebutuhan maka uangnya akan ambyar.
Silakan Emak membuat catatan kebutuhan mulai dari zakat fitrah, zakat mal, pengeluaran mudik (jika mau mudik), beli kue kering, memberikan ‘salam tempel’ ke keluarga, membeli bumbu masak dan kebutuhan masak saat Lebaran dan lain sebagainya.
Tapi, selalu ingat utamakan kebutuhan bukan keinginan. Mau beli mukena baru? Bisa saja, asalkan mukena lama memang sudah usang dan tidak layak pakai.
Nah, kalau saya membuat list kebutuhan Lebaran ini lebih suka menggunakan aplikasi pencatat keuangan seperti Akunbiz. Jadi, sudah ketahuan berapa banyak anggaran yang akan dikeluarkan untuk Lebaran nanti. Dan ada berapa sisanya yang bisa dialokasikan ke tabungan.
Saya menggunakan aplikasi ini udah lama. FYI, ini aplikasi buatan anak bangsa lho. Fitur-fiturnya itu mudah banget, pokoknya khas Emak-emak yang nggak mau repot tapi faedahnya banyak #eh.
Kalau ambil yang pro, Emak bisa tuh pakai bareng suami. Nantinya pencatatan keuangan di Emak bisa terkoneksi juga di ponsel suami. So, nggak ada lagi deh pertanyaan tiba-tiba dari suami, “Kok uangnya udah habis?” Rasanya mau HIH kalau ditanyain seperti itu.
-
Tujuan keuangan jangka panjang dan pendek
Dari tadi saya menyentil tujuan keuangan, sebenarnya seperti apa sih?
Begini, saya yakin setiap keluarga itu memiliki yang namanya tujuan keuangan di mana ingin dicapai dalam rentang waktu tertentu. Di tujuan keuangan ini dibagi dua berdasarkan time frame yaitu jangka panjang dan jangka pendek.
Jangka pendek ini cara Emak mengatur keuangan untuk waktu kurang dari tiga tahun. Contohnya, mau liburan keluarga, menikah, mau lanjut kuliah dan lain sebagainya. Walau jangka pendek tetap mesti perlu perencanaan, ya.
Sedangkan jangka panjang, mengelola keuangan untuk waktu yang lama (hingga puluhan tahun) dan membutuhkan biaya yang besar juga. Misalnya, persiapan pensiun.
Mengelola uang THR bisa loh Emak alokasikan dananya untuk tujuan keuangan jangka panjang dan pendek. Caranya, Emak bisa membagi uang THR ke pos dana darurat, tabungan ataupun investasi yang disesuaikan dengan tujuan keuangan.
Baca juga : Belajar dari sakitnya Indra Bekti, pentingnya memiliki asuransi sejak dini
Kalau Emak ingin membagi ke dalam pos dana darurat dan liburan atau bayar utang bisa banget! Semua itu kembali ke Emak yang memutuskan. Yang pasti, sebaiknya uang THR ada yang dialokasikan ke tujuan keuangan baik jangka panjang atau jangka pendek, ya.
So, sekali lagi mengelola uang THR itu sebenarnya tidaklah sesulit yang dipikirkan. Emak perlu menarik ‘rem’ untuk aktivitas konsumtif seperti mengurangi melihat e-commerce yang banjir diskon hingga cashback dan tertib dalam mengalokasikan dana berdasarkan kebutuhan.
Yuk bisa yuk, uang THR dikelola lebih baik lagi nggak sekedar numpang lewat di rekening.
Selamat menyambut Lebaran ya, Emak-emak.