Belajar dari Sakitnya Indra Bekti, Pentingnya Memiliki Asuransi Kesehatan Sejak Dini

By Ranny Afandi on January 10, 2023

Berbagai kanal media sosial dan media massa online ramai membahas tentang penggalangan dana yang dilakukan istri Indra Bekti, Aldila Jelita. Tak sedikit yang melontarkan komen-komen negatif hingga mempertanyakan, “Memangnya suami tidak memiliki asuransi kesehatan?”

Begini loh warganet yang terhormat, permasalahan istri menggalang dana itu tidak salah. Apa kalian tahu kondisi keuangan mereka? Walaupun Indra Bekti adalah artis terkenal tapi memangnya keluarga beliau tidak memiliki pengeluaran dan kewajiban keuangan lainnya?

Ciyusan saya gemas dengan bacotan warganet yang seolah mahatahu. Cukup loh kita doain, tidak ada guna memberikan komentar negatif.

Nah, yang menjadi perhatian saya dengan sakitnya Indra Bekti adalah asuransi kesehatan.

Dari beberapa sumber berita online yang saya baca, Indra Bekti memiliki asuransi ini. Saya akan mengutip salah satu pernyataan dari keluarga Indra Bekti yang dimuat di Kompas tanggal 3 Januari 2022.

“Untuk asuransi sendiri, kak Bekti baru join asuransi sekitar enam atau tujuh bulan, kalau gue enggak salah,” jelas Komo Ricky dikutip dari akun @komoricky.

“Dan penyakitnya ini sakit yang kritis, dan sakit kritis itu ada masa tunggu satu tahun baru dicover asuransi,” jelasnya.

Udah jelas ya bahwa Indra Bekti memiliki asuransi, tapi sakit yang dideritanya ini termasuk kategori penyakit kritis. Untuk bisa klaim asuransi membutuhkan waktu yang lumayan lama.

Saya yakin pasti akan ada komentar lagi : “Loh kok baru tahun lalu bikin asuransi kesehatan?”

Timing setiap orang memutuskan untuk memiliki asuransi maupun investasi itu tidak sama. Ini pemahaman dasar yang mesti ada.

Di sinilah bisa disadari bahwa ternyata asuransi kesehatan itu penting dimiliki sejak dini. Bahwa, masa depan itu adalah sebuah ketidakpastian, sebagai bentuk perlindungan maka asuransi merupakan pilihan terbaik.

Baca juga : 5+4 Cara Menghindari Jerat Pinjol Ilegal

Mengapa Asuransi Kesehatan Penting untuk Disiapkan Sejak Dini?

Memiliki asuransi kesehatan ibarat sedia payung sebelum hujan. Ya, ini sebagai bentuk perlindungan terhadap diri sendiri dan juga keluarga.

asuransi kesehatan

Sayangnya masih banyak yang abai akan pentingnya asuransi kesehatan karena merasa mahal, uang tidak cukup dan menjaga kesehatan itu sudah cukup. Sebenarnya masalah mahal-murah itu relatif ya, sedangkan jika mengatakan uang tidak cukup itu bisa diakali dengan pengelolaan keuangan dan poin menjaga kesehatan sudah cukup memang betul tapi tetap perlu perlindungan lho.

Tapi ada yang berpendapat memiliki asuransi kesehatan itu tidak penting, karena mengeluarkan uang demi sesuatu yang tidak pasti.

Saya akan memberikan analogi yang saya kutip dari Dani Rachmat, CSA, CFP, QWP, seorang perencana keuangan yang biasa disapa Mamat.

“Sebuah kompleks perumahan itu memiliki satpam. Setiap bulan satpam dibayar xxx rupiah untuk menjaga kompleks. Tapi, selama bertahun-tahun di kompleks tersebut tidak ada pencurian atau tindakan kriminal. Apa iya mau mengambil kembali gaji satpam? Justru dengan hadirnya satpam, itu sebuah bentuk proteksi warga untuk terhindar dari kejahatan.”

Analogi inilah yang bisa Emak terapkan dalam kerangka berpikir, “Untuk apa sih asuransi kesehatan?” Jadi, sekarang sudah ada pandangan ya bahwa asuransi khususnya kesehatan itu sama penting dengan memiliki tabungan juga investasi.

Agar Emak lebih menetapkan hati mengapa asuransi yang satu ini penting dimiliki sejak dini, berikut ini berbagai manfaat yang bisa dirasakan.

  1. Tidak pusing dengan biaya

Sakit itu butuh biaya yang tidak sedikit. Contoh kecil, Emak harus menjalani operasi, butuh biaya yang tidak sedikit, kalau tidak ada persiapan keuangan bahkan asuransi pun tidak ada, ambyar semua!

Nah di sinilah letak manfaat utama asuransi di mana bisa mengcover biaya yang tidak sanggup dibayar oleh kita maupun keluarga.

Asuransi kesehatan akan menjadi jaminan keuangan Emak di masa akan datang. Emak tidak perlu pusing memikirkan biaya, lebih tenang dan fokus akan proses pengobatan yang akan dijalani.

  1. Meringankan beban kekhawatiran keluarga

Kalau kita sakit, keluarga pun akan kepikiran. Apalagi jika Emak masih punya orang tua, betapa khawatirnya mereka jika kita ataupun keluarga sakit.

Adanya asuransi bisa membantu meringankan beban kekhawatiran keluarga. Biaya pengobatan, perawatan akan ditanggung oleh perusahaan asuransi, kalau pun mau nambah nominalnya tidak terlalu besar.

  1. Perlindungan bagi keluarga

Membuktikan cinta kepada keluarga tidak selamanya dalam bentuk barang dan uang. Memberikan keluarga sebuah perlindungan dalam bentuk asuransi kesehatan adalah salah satu cara menunjukkan cinta kepada keluarga.

Tidak ada jaminan bahwa diri kita atau yang menjadi tulang punggung keluarga akan selalu sehat, produktif dan sanggup mencari nafkah dalam jangka panjang.

Khususnya yang menjadi tulang punggung keluarga apabila sakit berat hingga tidak bisa bekerja lagi ada perusahaan asuransi yang akan menanggung beban biaya pengobatan. Dan (amit-amit) jika tulang punggung keluarga meninggal, ada santunan yang akan diwariskan.

  1. Membantu mengelola keuangan

Mempunyai asuransi, bisa menjadi cara Emak agar lebih disiplin dalam mengelola keuangan. Misal gaji yang diterima dari suami atau penghasilan sendiri bisa dialokasikan sekitar 10% untuk membayar asuransi kesehatan.

Sehingga uang yang Emak peroleh itu tidak habis sia-sia. Emak sudah bisa menyisihkan sebuah bentuk perlindungan setiap bulannya selain biaya-biaya rutin yang mesti dikeluarkan setiap bulan.

Gimana, sudah mulai tercerahkan? Semoga, ya.

Mari lanjut lagi, umumnya yang menjadi ‘beban’ untuk mengambil sebuah asuransi kesehatan adalah biaya premi. Betul?

Biaya Premi Bikin Baper

Memilih asuransi kesehatan Emak bisa memilih mau versi pemerintah yakni BPJS atau swasta.

Untuk BPJS mandiri, rincian biaya yang mesti Emak keluarkan sebagai berikut :

  • Kelas 1 : iuran Rp 150 ribu per orang/bulan
  • Kelas 2 : iuran Rp 100 ribu per orang/bulan
  • Kelas 3 : iuran Rp 35 ribu per orang/bulan (khusus kelas 3 harusnya Rp 42 ribu tapi mendapat subsidi dari pemerintah Rp 7 ribu)

Nominalnya bisa dikatakan masih ramah di kantong. Fasilitas yang didapatkan pun lumayan mulai dari ruang inap, biaya obat, biaya operasi hingga biaya dokter. Bahkan untuk yang menderita penyakit jantung bisa mendapatkan obat rutin per bulan dengan mengikuti berbagai persyaratan.

asuransi kesehatan2

Lantas bagaimana dengan asuransi kesehatan swasta? Ada beberapa faktor yang menentukan besaran premi.

  • Produk asuransi kesehatan, ini sangat beragam ya dan dibedakan dari manfaat apa saja yang didapatkan oleh pemegang polis. Semakin banyak manfaat maka biaya premi pun semakin besar.
  • Usia, jenis kelamin
  • Masa asuransi
  • Risiko pekerjaan
  • Kondisi kesehatan

Dengan adanya perbandingan umum ini, Emak bisa mulai berhitung ya, mau masuk asuransi milik pemerintah atau swasta. Agar Emak bisa lebih mantap hati nih mau pilih yang mana, berikut beberapa tips memilih asuransi kesehatan.

Tips Memilih Asuransi Kesehatan

Dari sekian banyak asuransi kesehatan, pastinya memberikan manfaat yang baik bagi penerima. Hanya saja kita mesti belajar dari maraknya kasus asuransi yang muncul belakangan ini. Misalnya, nggak bisa ngeklaim. Nah, gimana caranya agar terhindar dari hal seperti itu?

Berikut beberapa tips memilih asuransi kesehatan yang dipaparkan oleh Dani Rachmat, CSA, CFP, QWP.

  1. Sesuaikan dengan kebutuhan

Tips pertama memilih asuransi kesehatan adalah menyesuaikan dengan kebutuhan. Yup, kembali lagi ya bahwa kebutuhan tiap orang dan keluarga itu berbeda. Jadi, coba Emak bikin list apa saja sih yang dibutuhkan, misal untuk cover biaya rawat inap atau ada jenis penyakit tertentu.

Nantinya, akan mengerucut ke kebutuhan utamanya apa. Dari situ bisa ditentukan mau beli produk asuransi yang mana.

  1. Memilih produk asuransi kesehatan sesuai bujet

Dani Rachmat menjelaskan bahwa setelah menentukan kebutuhan, maka selanjutnya hitung bujet. Karena tiap produk asuransi biaya preminya berbeda-beda. Sebaiknya memilih asuransi kesehatan yang sesuai dengan keuangan keluarga.

Jangan sampai biaya premi justru membuat keuangan keluarga menjadi terganggu, ya.

asuransi kesehatan3

  1. Baca baik-baik polis dan proses klaim

Bagian ini sering kali diskip karena merasa penjelasan dari agen asuransi saja sudah cukup. Memang betul agen asuransi kesehatan wajib menjelaskan produk-produknya tapi di dalam polis adalah perjanjian antara perusahaan asuransi dengan penerima polis. Di dalamnya ada hak dan kewajiban untuk  masing-masing pihak.

Oleh karena itu, membaca polis asuransi wajib dilakukan untuk menghindari kerugian di kemudian hari.

Selain itu tak kalah penting adalah menanyakan proses klaim asuransi. Belajar dari kasus Indra Bekti, ada masa tunggu terkait asuransi kesehatannya. Nah, Emak sebaiknya bertanya juga gimana proses klaim asuransi yang akan dipilih, apakah mudah atau justru ribet.

  1. Asuransi kesehatan unitlink bisa dijadikan pilihan

Menurut Dani Rachmat, asuransi kesehatan unitlink bisa dijadikan pilihan apabila Emak tengah mencari rekomendasi asuransi. Lebih lanjut lagi, Dani Rachmat menjelaskan membeli asuransi  unitlink kembali ke kebutuhan dan kemampuan dalam hal ini bujet.

FYI, asuransi kesehatan unitlink ini di dalamnya ada proteksi sekaligus investasi. Saran dari Dani Rachmat, jika Emak mau membeli unitlink harus membaca lagi polisnya. Karena di dalamnya ada investasi jadi imbal hasil di kemudian hari bisa saja untung dan bisa saja rugi.

Nah yang Emak sekalian perlu pahami, potensi keuntungan di unitlink ini tidak seharusnya diharapkan untuk diambil sebagai “untung” menyimpan uang di asuransi. Tapi mulai tanamkan pemahaman bahwa keuntungan investasi di unitlink inilah nanti yang akan membayar biaya asuransi Emak dan keluarga di masa depan ketika sudah tidak lagi membayar premi unitlink.

Atau dengan kata lain cuti premi alias berhenti membayar preminya. Meskipun demikian, Emak bisa tenang karena perlindungan akan terus berjalan. Meskipun ketika kondisi investasinya rugi dan turun bisa jadi Emak diminta untuk top up menambah lagi biaya premi asuransinya.

Berbeda dengan asuransi kesehatan tradisional yang Emak tetap harus membayar preminya setiap tahun selama masih ingin dilindungi oleh asuransi dan selama pihak asuransi memutuskan masih bisa meneruskan perlindungan Emak.

Asuransi kesehatan wajib dimiliki oleh setiap orang, karena ini adalah sebuah bentuk perlindungan akan hal yang tidak bisa kita prediksi. Kendati demikian, perlu dicatat belajar dari sakitnya Indra Bekti, asuransi kesehatan sebaiknya dimiliki sejak dini.

Jadi, Emak-emak apa sudah mempunyai asuransi kesehatan? Yuk, sharing di kolom komen manfaat asuransi apa saja yang pernah dirasakan.

    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: