Hai, Mak. Setelah Emak mempublish satu artikel blog, kemudian apa yang Emak lakukan? Share di media sosial? Lalu apa lagi? Didiamkan sampai mengendap dan tertimbun?
Nah, ada satu hal yang sebaiknya Emak lakukan terhadap artikel-artikel yang sudah ditayangkan di blog ini, Mak. Yaitu di-reoptimasi.
Pentingnya Optimasi Artikel Blog Lama
Optimasi artikel blog lama penting karena beberapa alasan strategis yang dapat membantu meningkatkan performa blog. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa optimasi artikel lama sangat penting.
1. Meningkatkan SEO dan Visibilitas Organik
Konten yang lebih lama sering kali sudah memiliki sejarah dan otoritas di mata mesin pencari. Dengan memperbarui dan mengoptimasi artikel lama, Emak dapat meningkatkan peringkat untuk kata kunci relevan yang meningkatkan visibilitas organik dan menarik lebih banyak traffic.
2. Memperpanjang Umur Konten
Butuh waktu dan sumber daya yang besar untuk bisa menghasilkan konten yang berkualitas. Betul nggak, Mak? So, dengan mengoptimasi dan memperbarui konten yang ada, maka itu artinya Emak sudah memperpanjang umur dan relevansi materi tersebut. Investasi waktu dan tenaganya jadi lebih optimal deh, jadinya.
3. Meningkatkan User Experience
Informasi bisa terupdate dalam hitungan hari, bahkan jam. Begitu juga dengan teknologi dan preferensi pengguna terus berkembang.
Karena itu, kita perlu mengupdate konten sesuai perkembangan ini. Hal ini enggak cuma dapat membantu dalam hal SEO tetapi juga memastikan bahwa informasi tetap relevan dan berguna bagi pembaca. Tak hanya memperbarui konten, tetapi termasuk juga memperbaiki tata letak, navigasi, dan aksesibilitas.
4. Mengatasi Perubahan Algoritma
Mesin pencari seperti Google terus memperbarui algoritmanya untuk meningkatkan cara mereka menilai dan menampilkan konten di halaman hasil pencarian (SERP). Memperbarui artikel lama sesuai dengan pedoman SEO terbaru dapat membantu mempertahankan atau bahkan meningkatkan peringkat artikel Emak di mesin pencari ini.
Nah, jadi sampai di sini, kita sudah tahu ya, Mak, bahwa optimasi artikel blog yang sudah lama itu cukup penting. Lalu, artikel seperti apa yang biasanya membutuhkan reoptimasi seperti ini? Apakah semua artikel harus direoptimasi?
Identifikasi Konten yang Memerlukan Optimasi
Enggak sih, Mak. Nggak perlu semua artikel direoptimasi. Kalau artikel yang di blog sudah ribuan, kan pegel juga ya?
Emak hanya perlu fokus pada beberapa artikel potensial saja. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menentukan artikel mana saja yang perlu direoptimasi.
1. Menilai Kinerja Konten Lama
Cek jumlah kunjungan yang diterima oleh masing-masing artikel. Biasanya, kalau saya pribadi, saya akan membandingkan kunjungan artikel dengan volume keyword yang bisa dicek dengan tool keyword research.
Kalau kunjungan artikel masih sangat jauh dari volume pencarian keyword, nah, itu artinya artikel bisa direoptimasi lagi. Misalnya, volume keyword “cara menulis artikel”, volumenya di keyword tool mencapai 1100 per bulan. Sementara artikel yang saya tulis baru dibaca oleh 10 orang. Nah, ini artinya ada yang bisa diulik lagi, Mak, supaya tingkat keterbacaannya bisa dinaikkan.
2. Menentukan Konten Mana yang Masih Relevan atau yang Memerlukan Pembaruan
Tinjau apakah topik masih relevan bagi pembaca saat ini. Perubahan tren dan minat masyarakat dapat membuat beberapa topik menjadi kurang relevan. Atau ada informasi yang perlu diupdate. Misalnya, pernah bikin artikel cara membuat anggaran rumah tangga. Ada contohnya, harga beras dulu Rp10.000. Nah, sekarang harga beras kan sudah nggak segitu lagi, jadi perlu diupdate.
Atau misalnya, dulu belum ada aturan begini, ternyata sekarang sudah ada. Bisa juga dulu kondisinya begitu, sekarang kondisinya sudah berubah. Atau pernah mengulas kafe A, ternyata sekarang sudah tutup atau pindah.
Biasanya yang memang perlu banyak reoptimasi adalah artikel-artikel teknologi, ulasan atau review, atau yang berhubungan dengan tren, Mak. Tren kecantikan dan fashion juga termasuk beberapa topik yang harus direoptimasi sering-sering.
Strategi Pembaruan Konten
Optimalisasi artikel blog lama dapat memberikan kehidupan baru pada konten tersebut dan meningkatkan efektivitasnya dalam mendatangkan dan mempertahankan pengunjung. Berikut beberapa strategi untuk memperbarui konten yang bisa diterapkan.
1. Mengupdate Informasi yang Usang
Pastikan semua data dan statistik yang disajikan dalam artikel adalah yang terbaru dan relevan. Informasi yang usang dapat menurunkan kredibilitas blog Emak. Cek dan perbarui juga referensi ke penelitian atau berita yang sudah tidak relevan. Gantikan dengan sumber yang lebih baru dan dapat diandalkan.
Jika topik artikel terkait dengan perkembangan yang berubah cepat, seperti teknologi atau kebijakan publik, pastikan konten mencerminkan situasi terkini.
2. Menambahkan Konten Baru untuk Membuat Artikel Lebih Mendalam atau Lengkap
Emak juga bisa melakukan update dengan menambah konten baru ke dalam artikel. Coba lakukan analisis terhadap artikel serupa atau tren terkini. Cek apakah ada hal-hal yang bisa ditambahkan ke dalam artikel untuk membuatnya lebih lengkap.
Emak juga dapat memberikan studi kasus terbaru atau contoh lain yang relevan dengan topik, sehingga dapat meningkatkan nilai praktis dan keterlibatan pembaca. Selain itu, menambahkan elemen visual seperti infografis, video, atau gambar interaktif juga dapat membuat artikel lebih menarik dan informatif.
3. Meningkatkan SEO pada Artikel Lama
Lakukan riset kata kunci untuk menemukan yang memiliki volume pencarian tinggi dan persaingan rendah yang dapat diintegrasikan ke dalam artikel. Pastikan penggunaan kata kunci alami dan relevan.
Sesuaikan meta description dan title tags untuk mencerminkan perubahan pada konten dan memasukkan kata kunci utama. Meta tags yang menarik dapat meningkatkan CTR dari hasil pencarian.
Pastikan juga artikel dioptimalkan untuk penggunaan mobile, mengingat jumlah pengguna internet yang mengakses melalui perangkat mobile terus meningkat.
Format teks artikelnya juga jangan lupa dicek ya, Mak. Struktur yang rapi, dengan judul, subjudul, bullet points, dan spasi yang cukup membuat konten lebih menarik dan mudah dibaca.
Baca juga: 10+ SEO on Page Checklist untuk Blogger
Nah, dengan menerapkan strategi-strategi ini, Emak tidak hanya memperbarui artikel blog yang sudah ada, tetapi juga meningkatkan potensinya untuk mendatangkan dan mempertahankan traffic, serta meningkatkan ranking SEO secara keseluruhan.
Gimana, Mak? Siap untuk me-reoptimasi artikel blog yang sudah lama dan tertimbun? Lakukan saja dengan enjoy, tak perlu terburu-buru. Kalau pas enggak ada jadwal publish, Emak bisa melakukan reoptimasi ini, sehingga blog akan terupdate terus meskipun tidak ada postingan baru.
Jangan lupa, setelah direoptimasi, kirimkan lagi URLnya ke Google Console, supaya Google tahu, bahwa ada update di blog Emak meskipun tidak ada artikel baru.
Saya beberapa kali update informasi di tulisan lama, apalagi yang trafficnya bagus
tapi baru sadar harusnya langsung kirimkan lagi URLnya ke Google Console, makasih banget tipsnya mak!