Pagi telah datang. Sinar matahari mulai nampak. Cahayanya terasa hangat. Burung – burung menyambutnya riang. Bernyanyi sambil menari dan melompat dari dahan ke dahan. Aku sendiri telah mandi. Dan sudah siap pergi. Seragam putih merah telah melekat rapi di badanku. Sebentar lagi aku berangkat ke sekolah. Sesampai di sekolah aku melihat semua ruangan masih tertutup....
Tag: Tsuraya Widuri
Terbang Bersama Angin
Eyang Harti, demikian ia menyebut neneknya. Wanita itu adalah ibu dari mamanya. Ciri khasnya dia kentara sekali. Senantiasa mengenakan kebaya dan kain dalam kesehariannya. Usianya sekitar tujuh puluh empat tahun. Ia berpandangan kolot. Segala sesuatu diukur dari jamannya seolah jaman sekarang sama dengan jamannya dulu. Tak heran, jika cara mendidiknya menyiratkan pola pikirnya. Sejak bayi...
Cinta Yang Lalai
“Siapa yang mengurung kucing ini?!” Selidikku pada dua keponakan. Dua-duanya diam. Sebenarnya aku hapal karakter mereka. Beberapa kali kedapatan mengurung kucing di gudang. “Bukan aku yang mengurungnya, tapi si Bibik,” tuduhnya pada pembantu. Sebuah jawaban yang berarti dia tidak bersedia mengeluarkan kucing itu. Aku segera mengambil kunci gudang. Para keponakan mengikutiku di belakang. Ternyata kucing...