Emak semua pasti telah mengetahui, bahwa salah satu pembunuh terbesar wanita di dunia adalah kanker payudara.
Dan kita tuh sebenarnya bisa mencegah terjadinya penyakit berbahaya itu dengan mengadakan deteksi awal. Para wanita bisa melakukan pencegahan kanker payudara ini dengan cara SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) atau dalam bahasa Inggris disebut breast self-exam(BSE).
Ini penting, karena, 85% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri. Bagaimana caranya? Mari bersama kita belajar, Mak.
Deteksi Dini Kanker Payudara
Pada wanita normal, American Cancer Society menganjurkan bagi mereka yang berusia di atas umur 20 tahun untuk melakukan SADARI setiap 3 bulan. Bagi yang berusia 35-40 tahun, dianjurkan untuk melakukan mammografi, dan di atas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli. Sedangkan bagi mereka yang berusia lebih dari 50 tahun, lakukanlah check-up rutin dan mammografi setiap tahun.
Saat terbaik melakukan mammografi adalah seminggu setelah menstruasi. Caranya dengan meletakkan payudara secara bergantian antara dua lembar alas, kemudian dibuat foto roentgen dari atas ke bawah, lalu dari kiri ke kanan.
Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter ahli radiologi. Benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mammogram. Cara lain adalah melakukan operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan biopsi dari benjolan itu, kemudian diperiksa dengan mikroskop laboratorium patologi anatomi.
Bila diketahui dan dipastikan bahwa benjolan itu adalah kanker, maka payudara harus diangkat seluruhnya untuk menghindari penyebaran ke bagian tubuh lain.
Pemeriksaan Payudara Sendiri
Perlu diketahui, 9 dari 10 perempuan menemukan sendiri benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, deteksi dini memang yang paling penting. Periksalah sendiri setelah masa menstruasi lewat seminggu. Karena payudara membengkak sebelum menstruasi.
Untuk pencegahan sendiri, lakukanlah beberapa langkah berikut, Mak.
Langkah 1:
Mulai dengan melihat payudara kita sendiri di cermin dengan posisi pundak tegap dan kedua tangan di pinggang.
Coba dicek ya, Mak:
- Payudara, dari ukuran, bentuk, dan warna, apakah semua tampak normal?
- Payudara dengan bentuk sempurna tanpa perubahan bentuk dan pembengkakan.
Jika Emak melihat beberapa perubahan berikut ini, maka segeralah menemui dokter untuk berkonsultasi :
- Kulit mengkerut, terjadi lipatan, ada tonjolan.
- Puting berubah posisi, biasanya seperti tertarik ke dalam.
- Kemerahan, nyeri, ruam-ruam, atau bengkak.
Langkah 2
Sekarang, angkat tangan dan periksa kembali. Amati jika ada perubahan-perubahan yang telah disebut pada langkah pertama di atas.
Langkah 3
Saat Emak bercermin, coba cermati, apakah ada cairan yang keluar dari kedua puting–baik itu cairan bening, seperti susu, berwarna kuning, atau bercampur darah.
Langkah 4
Berikutnya, rasakan payudara Emak dengan cara berbaring.
Gunakan tangan kanan untuk merasakan payudara kiri, begitu juga sebaliknya. Gunakan pijatan pelan namun mantap–tapi bukan keras ya–dengan tiga ujung jari telunjuk, tengah, dan manis. Jaga posisi ujung jari datar terhadap permukaan payudara.
Gunakan gerakan memutar, sekali putaran mencakup seperempat bagian payudara.
Pijat seluruh payudara dari atas sampai bawah, kiri kanan, dari tulang pundak sampai bagian atas perut, dan dari ketiak sampai belahan payudara. Buatlah pola memutar untuk memastikan kita sudah memijat seluruh payudara, mulai dari puting.
Buat gerakan memutar yang semakin lama semakin besar, sampai Emak mencapai bagian tepi payudara.
Emak juga dapat membuat gerak naik turun. Gerakan ini bagi sebagian besar wanita diangap lebih efektif. Caranya:
- Pastikan Emak bisa merasakan seluruh jaringan payudara dari depan (puting) sampai bagian belakang.
- Gunakan pijatan ringan untuk kulit dan jaringan tepat di bawah kulit, pijatan sedang untuk bagian tengah payudara, dan pijatan kuat untuk jaringan bagian dalam.
- Saat Emak mencapai jaringan bagian dalam, rasakan, Mak. Emak harus dapat merasakan tulang iga Emak sendiri.
Langkah 5
Terakhir, rasakan payudara Emak saat berdiri atau duduk. Atau saat mandi, karena bagi sebagian wanita, mereka merasa lebih mudah memijat saat kulit payudara dalam keadaan basah dan licin.
Lakukan dengan gerakan yang sama seperti dijelaskan dalam langkah 4.
Nah, Emak, kini kita bersama telah mengetahui, bagaimana cara mendeteksi adanya kanker payudara secara mandiri sejak dini. Bersama kita berharap kita senantiasa mengetahui setiap perubahan pada payudara kita sejak dini.
Sayangi tubuh kita selalu ya, Mak.
Tips yg sgt berguna bagi kita, para wanita, untuk lebih waspada dan siaga agar tak disinggahi oleh penyakit mematikan ini.
Alhamdulillah, hasil mammograf bbrp bulan lalu, kesehatan pydrku dlm kondisi sgt baik. Yuk, rajin2 SADARI
🙂
Trims for share, Mak!