Penulis: Mira Aqilah
Judul diatas mungkin terlalu keras. Tetapi itulah yang saya terima bulan November lalu. Setelah saya ‘ngeyel’ tetap ke Jakarta untuk bertemu teman-teman dunia maya a.k.a bloger. Ternyata suami saya tidak setuju. Mungkin pertimbangan pertama beliau, karena saya mendapat dugaan sedang positif hamil. Kenapa dugaan? Karena dokter belum bisa memastikan itu kehamilan atau hanya gumpalan darah (haid saya tidak teratur). Karena kondisi masih awal jadi belum terbentuk kantung kehamilan. Jadi dokter masih bilang “anggap saja hamil”.
Pertimbangan kedua suami saya, beliau mengganggap bahwa kegiatan saya didunia maya belum membawa manfaat yang berarti untuk kehidupan berumah tangga saya. Karena saya bekerja, jadi alangkah lebih baiknya, saya menghabiskan waktu liburan saya bersama Aqilah dan suami, dari pada saya harus kopdar bertemu dengan teman-teman bloger.
Masuk akal memang, tetapi saya juga kan mau bertemu dan kopdar layaknya para emak-emak disana yang dengan gampangnya memperoleh izin dari suami. Jujur saya iri. Sampai-sampai saya mencap suami saya Pelit. Kapan lagi coba saya bertemu teman-teman bloger dalam even besar seperti tanggal 17 November kemarin di Skeno Hall Gandaria City. Itu yang ada dipikiranku. Toh ga setiap hari saya seperti ini?
Ketika saya menyampaikan alasan tersebut? Saya langsung di cap sebagai ISTRI yang EGOIS, yang mau senang-senang sendiri. #gubrak.
“Mama boleh puas-puasin ngeblog dari rumah, ambil semua manfaatnya tanpa harus kopdar. Tanpa membuang waktu buat keluarga. Belum saatnya!”
Beberapa hari saya merenung, ternyata suami saya ada benarnya juga. Saya ternyata belum siap melepaskan semua ego saya. Menikah itu ada batasannya. Tidak semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan. Banyak pertimbangan-pertimbangan yang harus dipikirkan. Anak salah satunya.
“Apakah kamu tau kehidupan teman kamu yang punya anak balita? Apa anaknya terurus? Apa anaknya senang di tinggal-tinggal? Jangan kamu samakan. Kamu tidak tahu mam, Aqila itu masih mau ditemani, belum saatnya ditinggal pergi. Dia masih belum mengerti. Paham?” tanya suamiku yang begitu menusuk hati.
Mungkin saya bercermin di cermin yang salah selama ini, melihat teman-teman yang memiliki balita seperti saya, yang selalu bisa kopdar dengan sesama bloger. Pergi ke event-event yang diadakan suatu komunitas. Ternyata ketika saya tahu “dalam” di kehidupan rumah tangga teman saya tersebut, ternyata tidak begitu harmonis.
Disini, saya hanya ingin sharing dengan para emak-emak disini. Hanya sekedar mengingatkan bahwa keluarga adalah segalanya. Janganlah emak-emak mempertaruhkan kesenangan sendiri tanpa memikirkan anak-anak kita yang masih butuh perhatian.
Bukan untuk menggurui, tetapi hanya untuk sekedar berbagi. Mungkin jika anak kita sudah saatnya bisa bermain sendiri, kita sebagai emaknya bisa menikmati waktu untuk diri sendiri. Semuanya butuh waktu.
Saya tahu setiap suami berbeda-beda, ada yang membolehkan istrinya bersenang-senang, ada yang seperti suami saya yang amat protective. Tapi yakinlah semua ada hikmahnya.
Mohon maaf jika ada yang tersinggung, hanya menyampaikan perasaan saya selama satu bulan terakhir. Oh ya, untuk sekedar kopdar 1 kota saya usahakan bawa anak, tapi untuk di luar kota, sepertinya memang tidak mungkin lagi dalam beberapa tahun kedepan.
Salam hangat untuk keluarga dirumah.
Love,
Mira Aqilah
Sampai saat ini, suami saya belum pernah melarang saya kopdar. Karena setiap ada kopdar, saya selalu membawa anak & suami. Belum pernah datang kopdar sendirian. Saya selalu merasa nyaman datang kopdar bersama mereka.