“A farmer depends on himself, and the land and the weather. If you’re a farmer, you raise what you eat, you raise what you wear, and you keep warm with wood out of your own timber.
You work hard, but you work as you please, and no man can tell you to go or come, You’ll be free and independent, son, on a farm.”
Petikan paragraf di atas adalah salah satu kalimat yang sering terngiang di kubikel kecil otak saya. Sepenggal paragraf yang mampu membuat buku ini menjadi one of the most famous, and wanted by all of children in the world!
Untuk pembaca yang besar di era 80-an,
Serial Laura Ingalls Wilder bahkan ditunggu-tunggu. Hangatnya senyuman Laura yang nakal namun cerdas, Mary yang lembut, dan si kecil Carrie dan Grace yang imut rasanya masih membekas di benak. Sosok Ma dan Pa yang sangat bijak namun tegas, juga sukses digambarkan oleh pemeran utamanya.
Mengapa serial Little House on the Prairy ini sukses?
Serial yang terdiri dari 8 buah buku yang dikarang oleh Laura Ingalls ini, terbit pertama kali pada tahun 1932 dan mengalami cetak ulang setiap tahun hingga tahun 1946 oleh Harper & Brothers.
Serial ini sukses luar biasa, karena penulisnya bertutur secara jujur dari kacamata yang ia miliki. Tentu saja, kisah ini adalah kisah nyata sebuah keluarga pionir yang miskin, berawal dari Plum Creek, Wisconsin setelah diperintahkan keluar oleh Pemerintah akibat salah menempati tanah pertanian. Keluarga Ingalls sempat pindah beberapa kali lagi, dan berakhir sukses setelah mereka menetap di De Smet, Dakota Utara – negara bagian Amerika.
Laura Ingalls Wilder dilahirkan pada tanggal 7 February 1867, dekat Pepin, Wisconsin. Ia menjadi guru di tahun 1882–1885 di South Dakota, menikah di usia 18 tahun dengan Almanzo Wilder (28 tahun) pada tahun 1885. Hebat ya, udah jadi guru sejak usia 15 tahun!
Laura meninggal dunia pada tanggal 10 February 1957, di usia 90, di rumah peternakannya di Mansfield, Missouri.
Kisah sukses serial ini juga karena mengandung muatan moral yang padat dan bergizi tanpa kesan menggurui.
Quotes Laura Ingalls yang terkenal
“I wanted children now to understand more about the beginnings of things,
to know what is behind the things they see—
what it is that made America as they know it.”
—Laura Ingalls Wilder
Quotes ini kira-kira artinya :
anak-anak wajib mengetahui asal mula segala sesuatu dan asal usul segala sesuatu – tidak hanya sekedar menjalani dan menerima hidup. (terjemah bebas banget -_-)
Kisah di balik buku-buku Laura Ingalls Wilder
Pa dan Ma -sebutan untuk Charles and Caroline Ingalls- di awal kehidupannya tinggal bersama anak-anak mereka di rumah kabin di Pepin, Wisconsin. Di sinilah awal mula buku “The Little House in the Big Woods”.
2 tahun kemudian, 1869, mereka pindah ke Kansas, dimana keluarga Laura pindah, dan menjadi setting buku Little House on the Prairie. Laura adalah anak kedua yang dijuluki “a half pint” dan memiliki seorang kakak perempuan bernama Mary; dan dua adik perempuan bernama Carrie and Grace; serta seorang saudara laki-laki yang meninggal di usia 9 bulan bernama Charles.
Di semua bukunya, Laura tak pernah bercerita tentang si kecil Charles, mungkin karena kesedihan mereka yang mendalam tentang ini. Keluarga pionir ini tinggal cukup lama, dan pindah dari Wisconsin menuju Walnut Grove, Minnesota di tahun 1874. Oya, walaupun keluarga Ingalls hanya tinggal di di Walnut Grove selama 2 tahun, namun disinilah tempat yang jadi setting serial televisi terkenal itu, Little House on the Prairie (1974–1982).
Lengkap dengan si keluarga antagonis-nya Nellie Oleson yang .. grrrh itu (aslinya Nellie Owens)
Di musim gugur 1878, keluarga Ingalls kembali ke Walnut Grove, dan pada tahun 1879, mereka pindah dan akhirnya menetap di Negara Bagian Dakota, atau kita kenal dengan De Smet, Dakota Utara.
Ini yang ada di dalam buku Laura ke -8 di De Smet. Rumah yang dibangun oleh Pa, dan di sebelah kanan adalah kamar jahit Ma.
Masa Tua Laura Ingalls Wilder
Rasanya gak komplit kalau tidak bercerita masa tua Laura, ya.. setelah Laura dan Almanzo menikah di tanggal 25 Agustus tahun 1885, Laura membantu Almanzo di pertanian mereka, dan tidak lagi mengajar.
Di musim dingin 1886, Laura melahirkan seorang putri bernama Rose, dan di tahun 1889. Laura melahirkan seorang bayi laki-laki yang meninggal di usia sebulan. Tak lama, Almanzo terkena difteri, dan nyaris lumpuh total. Tragisnya, di akhir tahun 1890, rumah mereka yang indah dan dibangun Almanzo dengan susah payah, hangus terbakar menjadi abu…
Syukurlah, seperti kita bisa baca di buku ke 3 Laura yang berjudul ANAK TANI, Almanzo berasal dari keluarga yang cukup berada, sehingga terbantu. Pada tahun 1894, keluarga Wilder ini membeli sebidang tanah seluas 200 hektar di Ozarks, Mansfield, Missouri.
Awal buku “The Little House Series” dibuat
Awalnya, Rose Wilder Lane putri satu-satunya Laura yang menjadi reporter di San Francisco Bulletin pada tahun 1910, yang mendorong Laura –dipanggil Mama Bess oleh Rose, untuk membedakan dari Laura, bibinya- untuk menulis.
Di tahun 1920, Laura berhasil menuliskan semuanya, namun ia ditolak mentah-mentah oleh penerbit! Ia akhirnya menulis ulang dan mengedit, mengganti judul dan memperhalus ceritanya, menjadi cerita anak-anak. Ia juga mengubah sudut pandang orang pertama menjadi orang ketiga. Hingga akhirnya diterbitkan oleh Penerbit Harpers.
Nah, jadi kalau tulisan kita ditolak penerbit, jangan kecil hati yaa… tulis ulang!
Ini dia serial komplit dari buku-buku Laura Ingalls Wilder – yang selesai ia tulis di usia 76 tahun!
- Little House in the Big Woods
- Little House on the Prairie
- Farmer Boy,
- On the Banks of Plum Creek,
- By the Shores of Silver Lake,
- The Long Winter,
- Little Town on the Prairie
- These Happy Golden Years.
Bertandang ke Museum Laura Ingalls Wilder
Sebagai bentuk penghormatan kepada Laura, maka di bawah in adalah rumah peninggalan keluarga Ingalls dan Wilder yang kemudian menjadi museum.
Laura Ingalls Wilder
Historic Home & Museum
3068 Highway A
Mansfield, Missouri 65704
Sumber :
Lauraingallshome(dot)com
wikipedia
pinterest – dari berbagai sumber
amazon.com
aaaaah..I’m a big fan indeed. Saya fans Laura sejak lama..sejak membaca bukunya tahun 1980an yang diterjemahkan oleh om Djoko Lelono. Tiba di US, salah satu hal pertama yang saya lakukan adalah mencari koleksi lengkap buku-buku Laura dan alhamdulilah dapat. Komplit! I learn a lot from Laura and her family, terutama semangatnya untuk terus maju. Semoga cita-cita mengunjungi rumah Laura di sini tercapai ya maaak :). Great piece..