Hai, Mak! Adakah di antara Emak yang pernah mengalami perundungan? How did you feel, Mak? Cyberbullying, atau perundungan di dunia maya, dewasa ini makin marak. Siapa saja bisa jadi korban. Dampaknya? Tak kalah buruk dari perundungan yang terjadi di dunia nyata. Makanya nih, saya mau sedikit sharing mengenai cara mengatasi bullying. Khususnya yang terjadi di dunia maya.
Kemarin pada ngikutin kasus Elle Darby yang viral banget itu nggak, Mak? Dalam kasus tersebut, Elle Darby melayangkan email proposal kerja sama pada pihak sebuah hotel. Ia menginginkan free accommodation di hotel tersebut untuk beberapa hari, sebagai ganti direview di channel Youtubenya?
Turns out, pihak hotel menolak dan bahkan sedikit menghina si Darby ini. Jadilah Darby mengalami cyberbullying. Tak hanya menerima perundungan dari pihak hotel, Darby juga harus menerima banyak nyinyiran dari warganet yang mahabenar.
Rame sih ini kasusnya waktu itu, Mak.
Tak hanya Darby yang pernah menerima perundungan di dunia maya. Bahkan menurut statistik milik i-SAFE Foundation, sebuah yayasan keamanan berinternet, sampai dengan hari ini tercatat 25% dari pengguna total internet di dunia masih menerima bullying secara teratur lewat ponsel ataupun Internet.
Beugh. Banyak bener yak 🙁 Bener emang. Cyberbullying ini menjadi semacam kebiasaan. Kadang kita sendiri juga nggak ngeh kalau lagi merundung orang. Mungkin ya karena kurang pengetahuan ini sih 🙁 Sedih deh.
Jadi, pengin tahu nih. Seandainya Emak semua dalam posisi Darby, lalu dibully oleh sekian banyak orang, apa yang akan Emak lakukan?
Kadang, kita nggak akan pernah tahu kan ya? Kejadian seperti Darby ini bisa dialami oleh siapa pun di zaman now, zaman bebas, zaman teknologi ini. Satu sisi, memang kita akan tereksploitasi, Mak. Efeknya? Ya ngetoplah. Tapi sisi lain, ngetop dengan cara begini tuh kayaknya juga nggak selalu enak. Iya nggak sih?
Jadi, sebaiknya kita mesti bersikap gimana nih, kalau seumpama kita harus menghadapi situasi seperti Darby? Harus menghadapi pihak-pihak yang “menyerang” seperti itu?
Yuk, coba kita lihat beberapa cara mengatasi bullying berikut ini.
5 Cara Mengatasi Bullying di Internet dengan Tetap Cool dan Elegan
1. Menyadari bahwa persilangan pendapat itu biasa
Ya, lepas dari masalah sebenarnya yang terjadi antara Darby dan pihak hotel (The White Moose Caf), kita mesti menyadari, bahwa di mana pun perbedaan pendapat itu biasa terjadi.
Mostly, kalau saya mengamati nih ya, bullying seperti ini biasanya terjadi karena adanya perbedaan pendapat, karena saling mempertahankan pendapatnyalah yang paling bener. Iya nggak sih?
So, ini harus kita ingat, kapan pun kita berada di negeri dongeng online ini, Mak. Bahwa, perbedaan dan persilangan pendapat itu biasa terjadi. Dengan menganggapnya sebagai perbedaan pendapat biasa, maka kita pun bisa tenang saat harus menghadapi bullying, dan jadi lebih bisa mengatur emosi.
Karena memang hal pertama dalam cara mengatasi bullying adalah tetap tenang, jaga emosi dan fokus.
2. Tak perlu merespons para perundung secara berlebihan
Yes, selanjutnya, karena kita sendiri sudah tenang, maka pastinya kita bisa merespons dengan tenang pula.
Yah, kalau ambil contoh dari kasusnya Elle Darby ini, ya dia pasti merasa malulah ya. Diperlakukan seperti itu. Pengin pukpuk deh. Emosional, pasti.
Tapi alangkah baiknya sih nggak usah drama, karena publisitasnya pun akan makin ramai dan kusut. Maka, sebaiknya responslah yang penting saja, dengan tetap tenang. Tak perlu balik menyerang para perundung, karena nggak akan ada gunanya juga.
3. Block and Report
Untuk beberapa perundung yang terlalu kasar, bahkan kadang ada yang sampai melecehkan, kita tak perlu ragu untuk nge-block and report mereka, Mak.
Report ke mana? Ya, ke media sosial tempat mereka ngebully kita. Kalau di Twitter, ya kita laporkan ke Twitter. Kalau di Instagram, ya kita lapornya ke Instagram. Kan setiap media sosial itu sebenarnya dilengkapi “senjata” yang bisa kita pakai untuk melindungi diri kita dari bullying.
Maka, silakan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
4. Be private
Selanjutnya, mungkin kita akan perlu untuk mem-protect media sosial kita dulu, Mak. Kalau di Twitter, ya digembok dulu. Instagram juga.
Filterlah orang-orang yang bisa mengakses newsfeed atau timeline kita. Batasi pada keluarga, mungkin, atau sahabat-sahabat dekat saja. Pertahankan suasana positif dalam akun media sosial kita, Mak. Karena bullying itu bener-bener punya efek negatif lo. Jangan pernah anggap remeh.
Tingkatkan security akun media sosial kita juga. Ganti password, jangan memberikan PIN, password, atau informasi personal apa pun pada siapa pun yang tak benar-benar kita kenal. Pokoknya, lindungi dulu deh privasi Emak, dan juga keluarga.
Hard limit nih, Mak, kalau suasananya lagi panas.
5. Detox yourself
Cara mengatasi bullying yang terakhir–yang bisa saya sarankan–adalah detoksifikasi diri kita sendiri.
Mungkin libur dulu dari kegiatan online, Mak. Cobalah untuk uninstall apps media-media sosial itu dari smartphone. Keluarkan “racun-racun” online itu dari dalam pikiran Emak, dan mungkin lebih baik habiskan saja waktu bareng keluarga tercinta dulu.
Mesti sampai kapan nih detoxnya? Ya, sampai Emaks sudah benar-benar siap untuk kembali di tengah gelombang drama media sosial dan blog.
Yah, hidup di dunia maya itu 11-12lah sama hidup di dunia yang sebenarnya, Mak. Bahkan kadang terasa lebih kejham!
Ini beneran, apalagi kalau soal bullying. Karena sang perundung itu bisa bebas banget seenaknya karena mereka nggak berhadapan langsung dengan kita. Orang bisa lebih jahat di balik gadget masing-masing. Beneran deh.
Makanya, seperti halnya menjaga kesehatan. Lebih baik mencegah ketimbang mengobati #apaseh. Maksudnya lebih baik kita mencegah terjadinya bullying, ketimbang kita harus mencari cara mengatasi bullying yang sudah terjadi. Bener nggak?
Caranya, ya dengan selalu memikirkan kembali, mempertimbangkan ulang, apa saja yang kita share dan yang kita lakukan di dunia online. Saat kita sudah tahu konsekuensinya, maka seterusnya kita jugalah yang bertanggung jawab sendiri.
Yuk, Bijak Berinternet!
Yash! Itu dia beberapa cara mengatasi bullying ala saya.
Apakah saya pernah dirundung? Alhamdulillah, kalau cuma dikata-katain dengan baik dan penuh cinta sih pernah, Mak. *lirik Makpuh dan Mak Lusi* Dikunyahin sirih juga pernah. *lirik Makpon* *lalu kabur* Tapi nggak pernah saya menerima perlakuan perundungan dari siapa pun.
Tapi apakah saya sendiri juga pernah merundung? Nah, ini. Saya mengakui, dulu sekali, saat saya masih belum bijak *tsah!* saya pernah merundung orang. Hadeh. Malulah kalau saya ingat. Saya masih merasa bersalah sampai sekarang. Saya sudah minta maaf secara personal sih. Tapi ya masih enggak enak aja sampai sekarang.
Ya gitu deh ya, Mak. Kita bertumbuh nggak hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. Ya, semoga kita nggak perlulah ya, sampai harus menghadapi bullying.