Terletak di Dusun Jugang Pangukan, Desa Tridadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ada Kampung Flory, Wisata Edukasi yang wajib dikunjungi kala liburan bersama keluarga terutama liburan sekolah anak-anak. Di Kampung Flory, anak-anak bisa belajar tentang pertanian dan tentunya bersenang-senang, bebas dari rutinitas belajar. Ada apa saja di Kampung Flory, Wisata Edukasi ini?
Baca juga: 5 Tempat Menarik di Baluran
Ke mana Liburan Keluarga di Yogya?
Banyak sih tempat wisata yang bisa dikunjungi bersama keluarga terutama anak-anak jika merencanakan liburan keluarga di Daerah Istimewa Yogyakarta. Apalagi jika menginginkan wisata yang tidak hanya sekedar berrekreasi tetapi juga memberikan edukasi untuk anak-anak.
Mulai dari wisata budaya dengan berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau ke museum-museum seperti museum Ulen Sentalu atau museum 3D De Mata. Wisata pantai, yang ramah lingkungan atau pantai yang terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) atau juga bisa berwisata sambil belajar tentang pertanian, yang kerap disebut dengan agro wisata. Salah satu tujuan rekreasi agro wisata adalah Kampung Flory di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Kampung Flory, Wisata Edukasi di Yogyakarta
Merupakan salah satu desa wisata yang sedang hive di Yogyakarta. Dikelola oleh warga setempat, warga Desa Tridadi dengan konsep edukatif agar wisata tak hanya dinikmati oleh orang dewasa tetapi juga anak-anak, dengan belajar tentang agro atau pertanian secara langsung.
Awalnya, Kampung Flory merupakan tempat budidaya tanaman hias dan tempat pembibitan tanaman buah. Banyaknya orang yang datang untuk mencari tanaman hias dan buah, dan kadang tidak datang sendiri tetapi bersama keluarga, warga desa pun berinisiatif untuk mengembangkan potensi wisata di Kampung Flory.
Saat saya bersama anak-anak berkunjung untuk pertama kalinya ke Kampung Flory, di musim liburan sekolah dan liburan Natal Tahun Baru 2018 lalu. Pengunjungnya padat sekali, di mana-mana terlihat kerumunan orang, hingga nyaris tak ada tempat yang luang.
Menurut salah satu petugas Jembatan Gantung Kampung Flory, Wisata Edukasi, pengunjung membludak pada hari Sabtu dan Minggu, apalagi kalau musim liburan. Jika ingin santai menikmati suasana Kampung Flory bisa dilakukan pada hari Senin sampai Jumat, dengan jam buka pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 22.00 WIB.
Oh ya, kendaraan yang bisa masuk ke Kampung Flory ini segala jenis kendaraan kecuali bus besar, karena jalan menuju lokasi agro wisata ini tidak terlalu luas, hanya cukup untuk dua mobil berseberangan.
Agar pengunjung bisa menikmati Kampung Flory dengan menyenangkan, pengelola warga desa setempat membagi beberapa zona di lahan seluas empat hektar tersebut.
Zona pertama yaitu Taruna Tani, khusus untuk pengunjung yang ingin membeli atau melihat aneka tanaman hias dan buah-buahan, juga bisa kulineran.
Di zona dua atau Dewi Flory, menyediakan homestay dan pelatihan wirausaha agrobisnis. Dan zona ketiga adalah zona agro bush, di mana pengunjung berwisata edukasi dengan memetik bush langsung.
Untuk anak-anak, di Kampung Flory, Wisata Edukasi di Yogyakarta, menyediakan sarana outbond, permainan air, kandang kelinci dan kolam ikan untuk terapi. Dan ada juga tempat-tempat yang khusus diperuntukkan untuk foto-foto, baik foto bersama dan untuk selfie. Wisata zaman sekarang belum afdol tanpa foto-foto kan?
Apalagi dengan adanya media sosial seperti Instagram, belum sah rasanya liburan kita kalau belum ditampilkan fotonya di Instagram.
Walau saat kami berkunjung ke Kampung Flory, padat dengan pengunjung, dari luar kota Yogya mau pun dari Yogya sendiri (saat itu ada beberapa sekolah di Yogyakarta yang mengadakan reuni di Kampung Flory), namun kami menikmati suasana asri, sejuk dan indahnya berbagai tanaman hias dan buah.
Sebenarnya, meski padat, selama kita pandai memilih lokasi yang ingin disinggahi, bakal dapat spot-spot keren kok untuk berfoto-foto.
Berapa harga tiket masuk ke Kampung Flory, Wisata Edukasi ini?
Saat masuk sih tidak ditarik biaya (kendaraan baru ditarik tiketnya ketika keluar dari lokasi). Namun jika ingin masuk ke zona-zona yang ada seperti misalnya ingin ke zona tanaman hias yang melewati Jembatan Gantung, tiap orang ditarik tiket Rp 5000 per orang.
Begitu pun jika ingin memetik buah atau masuk ke tempat kelinci, biayanya Rp 8000 per orang.
Bagaimana dengan kulinernya?
Di Kampung Flory ada kuliner khas yaitu Iwak Kalen atau ikan kali. Saran saya, jika ingin berkunjung ke Kampung Flory pada saat liburan bersama keluarga, telepon dulu ke pengelola untuk mengetahui apakah restoran atau tempat makannya penuh atau masih ada tempat. Pengalaman saya bersama keluarga, restoran penuh sampai sore karena dibooking untuk reuni atau pun yang sedang outbond. Dari pada anak-anak kelaparan dan bikin hati bete karena nggak dapat tempat untuk melepaskan lelah setelah menelusuri zona-zona di Kampung Flory, Wisata Edukasi.
Oh ya, Kampung Flory juga menyediakan homestay jika ada pengunjung yang ingin menginap di desa wisata itu lho. Ada dua macam homestay yang bisa digunakan. Yang pertama, live in di rumah warga, ada sekitar 10 unit. Sedangkan homestay yang langsung di Kampung Flory ada empat unit.
Dan untuk acara pertemuan bisa menggunakan Limasan yang berkapasitas 200 orang, ada juga Joglo Limasan Kembar dengan kapasitas 300 orang, plus dua unit Omah Kampung yang hanya menampung 80 orang.
Jadi, kalau sedang berkunjung ke Yogyakarta atau merencakan liburan bersama anak-anak ke kota pelajar ini, jangan lupa berkunjung ke Kampung Flory, Wisata Edukasi. Liburan anak-anak bakal menyenangkan dan tak terlupakan.
Tempatnya asri banget dan enak banget! Pan kapan kalo ke Yogya wajib mampir ke sini nih