Malioboro Explore ala Kumpulan Emak Blogger

Ngabuburit dengan menjelajahi Malioboro atau Malioboro Explore itu asik banget, loh. Naik sepeda, berjalan santai atau duduk menunggu senja di pedestrian Malioboro yang lebar menjadi momen yang layak untuk dikenang. Sayang jika momen mengesankan tersebut hilang dari ingatan. Maka sebaiknya diabadikan melalui kamera untuk kemudian dibuka lagi kelak jika kangen Jogja atau merindukan dia yang duduk berdampingan di sana kala senja itu.

Malioboro Explore ala Emak Blogger Yogyakarta

KEB (Kumpulan Emak Blogger) menyelenggarakan KEBelajar Malioboro Explore pada hari Minggu sore, tanggal 12 Mei 2019 lalu. Acara tersebut bekerjasama dengan Fuji Film Yogyakarta dan Gudang Digital. Kami, Emak Blogger Yogja, diajak menjelajahi Malioboro bagian utara sambil mempraktekkan dasar fotografi yang baru saja kami pelajari dari mas Agoeng Tosol.

FUJI X-T100

Acara dimulai agak siang, jam 14.00, agar kami bisa belajar mengoperasikan kamera dulu. Mayoritas peserta kali ini sama sekali belum pernah menggunakan kamera secara manual, kebanyakan menggunakan setting auto, jadi mas Agoeng harus menjelaskannya benar-benar dari nol.

Kami berkumpul di kantor Fuji Film Yogyakarta di Yap Center, Jl C Simanjuntak, Terban, Yogyakarta.

Peserta KEBelajar kali ini jumlahnya dibatasi karena waktunya tidak banyak serta agar tiap peserta bisa menguasai satu kamera. Fuji Film meminjamkan satu kamera untuk satu peserta. Baik, ya? Kami hanya perlu membawa SD card. Itupun jika ada yang tak membawa SD card akan dipinjami juga. Walah, kok enak banget?

Kamera yang kami pegang adalah Fuji X-T100, sebuah kamera mirrorless yang stylish, cocok buat emak-emak.

Kelas diawali dengan penjelasan mas Agoeng tentang segitiga exposure, yaitu F, ISO dan SS. Emak-emak yang fotonya sudah cakep banget di instagram tentu pandai mengatur segitiga ini tanpa ragu. Tapi kami yang baru belajar ini perlu dijelaskan dengan detil.

Jangankan teori fotografi yang benar, mengaktifkan kameranya saja ragu, takut rusak. Untunglah di depan kelas disediakan layar yang cukup lebar untuk melihat apa saja yang dilakukan mas Agoeng terhadap kamera peraga.

Setelah teori singkat kami dapatkan, barulah kamera diberikan. Ternyata X-T100 itu ringan di genggaman. Pengoperasiannya juga mudah karena semua setting dan mode bisa diatur melalui fitur di layar. Jika masih ada yang kebingungan itu hanya karena belum terbiasa saja. Kan baru pertama kali pegang?

Cobain X-T100 di Malioboro Explore

Dari kantor Fuji Film, kami segera meluncur ke Hotel Neo Malioboro untuk parkir dan nantinya juga berbuka puasa di sana. Dari sana, kami berjalan kaki ke arah Malioboro. Sebelum berpencar, mas Ardian memberikan sedikit pengarahan. Tim dari Fuji Film dan Gudang Digital terus memantau dan menguntit kami sehingga kami merasa aman dan percaya diri.

Meski yang dipegang adalah kamera keren, tapi percaya diri ketika memotret itu sangat penting. Terlebih karena kami belum terbiasa dengan kamera canggih itu. Obyek yang harus kami foto adalah pengunjung Malioboro yang sedang tersenyum karena tema yang diberikan adalah Senyum Ramadan. Jika tukang potretnya tidak percaya diri, akan susah mendapatkan obyek atau orang yang bersedia memperlihatkan senyum tulusnya.

Suasana Malioboro saat itu sangat mendukung karena pengunjungnya tak terlalu padat dan udaranya tak terlalu panas. Jika capek tak perlu berebut bangku karena pengunjung banyak yang memilih jalan-jalan menikmati kenyamanan sore itu daripada duduk sehingga banyak bangku kosong.

Sebenarnya suasana saat itu cukup romantis buat pasangan tapi kebanyakan pengunjung datang bersama keluarga besar atau para sahabat.

Masing-masing peserta memburu minat masing-masing. Ada yang suka memotret orang tua, anak kecil, remaja, pekerja Malioboro, wisatawan dan sebagainya. Semua berusaha membidik senyuman. Foto-foto tersebut selanjutnya diunggah di akun instagram masing-masing untuk dilombakan. Seru ya, baru pertama belajar memotret langsung diunggah di media sosial. Jika ingin melihat hasilnya, silakan dicari melalui tagar #KEBelajar.

Tepat jam 17.00 kami beranjak dari pedestrian Malioboro untuk bersiap buka puasa. Sebuah pengalaman yang sangat berharga. Ternyata belajar memotret sambil mengeksplorasi ikon wisata Indonesia ini sangat mengesankan. Kepekaan terhadap obyek jadi terasah dan memacu untuk mencoba semua fitur kamera hingga mendapatkan kompisisi yang diinginkan.

Semoga ada kelas lanjutannya ya, mak!

Reportase Lusiana Trisnasari