Ingin berwisata atau berjalan-jalan ke tempat wisata yang sedikit berbeda dari area wisata atau tujuan wisata yang sering didatangi orang-orang? Ingin mengajak keluarga atau anak-anak berwisata sekalian menambah wawasan yang berbeda dari wisata lainnya? Datanglah ke Rumah Atsiri Indonesia di Desa Watusambang, Plumbon, Karanganyar, Jawa Tengah.
Menurut saya, berkunjung ke Rumah Atsiri, apalagi bersama anak-anak, enggak akan merasa rugi atau buang waktu. Area wisata yang luas, arsitektur bangunan yang modern dan nyaman, dan tentu saja ratusan tanaman yang digunakan untuk minyak beraroma atau essential oil, menjadi daya tarik yang tak akan terlupakan, dan menjadi kenangan indah untuk anak-anak karena bisa belajar banyak hal dari tempat wisata aromaterapi ini.
Rumah Atsiri Indonesia: Wisata Edu – Rekreasi Inklusi
Pertama kali berkunjung ke Rumah Atsiri, walau sebelumnya sudah mencari tahu di Mbah Google, namun saya tidak punya ekspektasi apa-apa. Yang penting datang lalu menikmati tempatnya, seperti itu saja.
Setelah menempuh waktu 4 jam perjalanan dari Kota Yogyakarta (tempat saya tinggal), dengan jalan menanjak menuju lokasi (jika mengendarai mobil, dipastikan mobil dalam kondisi prima ya, kuat nanjak) akhirnya saya, Taruli dan teman-teman travel blogger Yogyakarta sampai juga di Desa Watusambang, lokasi Rumah Atsiri.
Tiket masuk ke tempat wisata ini sebesar Rp 50 ribu per orang. Bukan tiket sih sebenarnya, karena tidak ada harga tanda masuk (HTM) di Atsiri. 50 ribu itu berupa pre paid voucher sebesar Rp 50 ribu (saldo). Nah saldo di pre paid voucher ini bisa untuk berbelanja oleh-oleh di toko atsiri, mengikuti kelas dan aktivitas atsiri, atau menikmati hidangan berbahan atsiri di Rumah Atsiri Resto
Kalau mau ikut Garden Tour, menambahkan Rp 15 ribu per orang. Dan rasanya ini sepadan harganya dengan wawasan yang kita dapat setelah mengikuti Garden Tour. Dan sayang banget kalau enggak ikut tour yang disediakan pengelola Rumah Atsiri ini, karena tidak cukup hanya menikmati berbagai tanaman dan bunga di sana, tanpa tahu keistimewaannya.
Di Rumah Atsiri, koleksi tanamannya terdiri dari 90 jenis tanaman (jenis ya, yang satu jenis bisa mencapai puluhan bunga/tanaman) dan 400 tanaman/bunga), yang berasal dari Inonesia dan luar negeri, dan tentu saja memiliki kandungan minyak atsiri.
Btw, minyak atsiri itu apa sih?
Minyak atsiri atau minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil), adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas.
Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Minyak atsiri merupakan bibit untuk minyak wangi (parfum).
Beberapa minyak atsiri yang dikenal secara luas, adalah : minyak kayu putih, minyak cendana, minyak serai, minyak bunga kenanga, minyak mawar dan lain sebagainya. Minyak dari campuran minyak atsiri adalah minyak telon dan minyak tawon.
Indonesia adalah negara penghasil minya atsiri terbesar kedua di dunia dengan sekitar 40 jenis minyak atsiri yang sudah terkenal. Wajar sih Indonesia penghasil terbesar kedua minyak atsiri karena Indonesia juga terkenal dengan hasil rempah-rempahnya.
Sejarah Rumah Atsiri Indonesia
Sebagai negara penghasil minyak atsiri terbesar kedua, tak heran kalau di tahun 1963-an, Indonesia memiliki pabrik penyulingan minyak atsiri bernama Pabrik Citronella. Namun, karena krisis ekonomi pada tahun 90-an, sempat berpindah tangan dari pemerintah ke swasta, Pabrik Citronella berhenti beroperasi di tahun 2015.
Merasa sayang dengan segala tanaman yang ada di pabrik tersebut, begitu pun dengan bangunannya yang berdiri di areal seluas 3 hektar tersebut, PT Rumah Atsiri Indonesia mengambil alih pabrik tersebut lalu merevitalasisinya, yang dikembangkan menjadi tempat wisata alam yang mengedukasi para pengunjungnya, dan juga mengajak untuk bereksplor berbagai tanaman yang mengandung minyak atisiri.
Fasilitas dan Sarana di Rumah Atsiri
Berkunjung ke Rumah Atsiri Indonesia itu tidak perlu membawa printilan semacam makanan minuman atau kalau terlupa membawa perlengkapan sholat, pengelola menyediakan sarana-sarana seperti: Musholla yang nyaman, toilet yang bersih dan nyaman, dan resto (dengan bahan makanan/minuman ada yang mengandung minyak atsiri).
Tiga bangunan utama di Rumah Atsiri adalah: Taman koleksi tanaman atsiri, ruang workshop dan museum yang baru diresmikan akhir tahun 2019 lalu. Di Museum, kita akan melihat beberapa peninggalan pabrik penyulingan minyak atsiri seperti separatus, alat pencacah dan laboratorium, juga jenis-jenis tanaman atsiri dari Indonesia dan luar negeri.
Bagaimana dengan penyandang cacat yang ingin berwisata ke Rumah Atsiri? Jangan khawatir, karena tempat ini sudah menyediakan berbagai sarana dan prasarana untuk para disibilitas. Rumah Atsiri Indonesia adalah Wisata Edukasi – Rekreasi Inklusi bagi pengunjungnya.
Tip jika ingin berwisata ke Rumah Atsiri Indonesia (sumber dari Facebook RAI)
1. RAI adalah taman edukasi dan rekreasi. Karena itu, selain menikmati pemandangan taman atsiri yang beraroma menyenangkan, bisa belajar banyak tentang tanaman dan minyak atsiri.
2. Ketika berada di RAI, jangan memetik tanaman atsiri. Ikuti aturan Rumah Atisiri Indonesia, karena pada saat Garden Tour, kita diberi berkesempatan mencium dan menyentuh tanaman-tanaman itu.
3. Untuk pre paid voucher, jika nilai transaksi kalian melebihi 50 ribu, cukup membayar kekurangannya. Voucher hanya berlaku pada hari yang sama dan sisa saldo tidak bisa diuangkan.
4. Rumah Atsiri menyediakan tanaman minyak atsiri yang bisa dibawa pulang ke rumah. Dibeli tentu saja ya. Nggak mahal kok harganya, terjangkau.