Cara Membuat Sabun Minyak Jelantah, Cukup 3 Bahan Saja!

By Ranny Afandi on August 01, 2022

Sabun minyak jelantah, ada yang pernah membuat atau menggunakannya?

Saya sudah sering mendengar tentang sabun minyak jelantah ini dari cerita teman-teman. Sayangnya, belum pernah melihat wujud atau membuatnya.

Untuk Emak-emak yang sudah mulai menerapkan eco living, pasti sudah familiar dengan sabun minyak jelantah. Entah membuat, melihat bahkan menggunakannya.

Selama ini minyak jelantah seringnya dibuang karena sudah tidak baik lagi ya kalau digunakan. Karena mengandung asam lemak jenuh yang besar dibandingkan dengan minyak nabati baru. Nah, udah tahu ya kalau digunakan maka akan berisiko terhadap kenaikan kolesterol dan penyakit jantung.

Itulah alasan utama mengapa sebagian besar Emak-emak membuang minyak jelantah ini. Tapi, dibalik ‘keburukan’ dari minyak ini, ternyata bisa loh dimanfaatkan untuk hal-hal lain, salah satunya ya sabun.

Karena ingin Emak-emak bisa memberdayakan minyak jelantah dalam bentuk lain, maka Arisan Ilmu Solo pun mengangkat tema cara membuat sabun dengan bahan utama minyak ini.

arisan ilmu solo1

Ini adalah kali kedua KEB Solo mengadakan Arisan Ilmu secara offline. Yang pertama di akhir tahun kemarin yang menggandeng rumah sakit JIH Solo, membahas tentang kesehatan mental.

Di tahun 2022 ini, kami menggandeng Roemah Yusi untuk bisa sharing tentang pembuatan sabun minyak jelantah. Eits, sebelum ke cara pembuatannya, udah pada tahu pengertian dan manfaat dari minyak jelantah?

Pengertian dan Manfaat Minyak Jelantah

Pengertian minyak jelantah adalah minyak goreng yang sudah digunakan berulang kali atau singkatnya minyak goreng bekas. Umumnya, tiap rumah tangga memiliki cara tersendiri untuk menentukan berapa kali mesti digunakan minyak goreng.

Kalau saya sendiri, menggunakan minyak goreng sawit itu tiga kali. Nah, setelah tiga kali akan saya sisihkan dengan cara menyaring dan menampungnya ke botol-botol bekas.

Sisa minyak bekas gorengan inilah disebut minyak jelantah.

Seperti yang sudah ditulis di atas, minyak jelantah ini tidak bisa digunakan lagi karena mengandung asam lemak jenuh yang besar.

Ini disebabkan karena proses pemanasan minyak goreng dalam waktu lama dan juga berulang akan menimbulkan oksidasi dan polimerasi asam lemak, sehingga menghasilkan radikal bebas senyawa peroksida yang bersifat toksis bagi sel tubuh manusia.

Melihat efek negatif dari minyak jelantah, lantas apakah ada manfaatnya? Bisa asalkan didaur ulang.

Beberapa manfaat yang bisa kita rasakan dengan mendaur ulang minyak jelantah antara lain :

  1. Untuk biodiesel

Umumnya minyak jelantah digunakan untuk biodiesel. Biodiesel adalah bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkil ester dari rantai panjang asam lemak yang terbuat dari sumber terbarukan.

  1. Sabun cuci

Sabun minyak jelantah ini ampuh membersihkan kotoran memandel di pakaian seperti noda oli, minyak, darah. Bahkan untuk membersihkan kain lap, keset pun bisa.

cara membuat sabun minyak jelantah

Kalau untuk biodiesel, sependek pengetahuan saya, Emak-emak bisa menyalurkan minyak jelantah ke pihak-pihak yang sering mengumpulkan seperti Lazismu, atau komunitas tertentu.

Agar minyak jelantah di rumah bisa didaur ulang, yuk kita membuat sabun untuk mencuci.

Baca juga : 6 Kecerdasan Profetik yang Perlu Disiapkan untuk Anak Masuk SD

Cara Membuat Sabun Minyak Jelantah

Di Arisan Ilmu Solo, hari Minggu 24 Juli 2022, kami adakan di Koji Coffee and Co-working Space. Narasumber kami adalah mbak Yusi sekaligus owner dari Roemah Yusi.

FYI, mbak Yusi sering mengadakan pelatihan seperti daur ulang minyak jelantah ini, pembuatan kain shibori, eco print, sabun organik dan masih banyak lagi.

Arisan Ilmu dimulai pukul 11.30 karena menunggu beberapa member yang telat datang.

Acara dimulai dengan demo mencuci menggunakan sabun minyak jelantah oleh mbak Yusi. Emejing! Pakaian yang memiliki noda oli berhasil bersih kembali dengan menggunakan sabun ini.

Dan ternyata setelah praktik, bahannya sedikit dan caranya pun mudah!

bahan sabun minyak jelantah

Bahan-bahan :

500 gram minyak jelantah

171 gram air mineral

82 gram NaOH (soda api)

½ Bahan :

85 gram air mineral

41 gram NaOH

250 gram

Perlengkapan :

Spatula kayu, pengaduk atau mixer

Timbangan digital

Sarung tangan plastik

Cetakan

Cara Pembuatan :

  1. Campurkan NaOH ke dalam air mineral. Air tersebut akan panas, jadi biarkan dingin sesuai suhu ruang, tidak perlu ditiup atau diangin-anginkan. Ini kurang lebih 7 jam. Ketika NaOH dituang di air mineral, diaduk menggunakan bahan dari : kayu, plastik atau stainless steel ya. Kenapa? Karena soda api ini memiliki sifat korosif.
  2. Di wadah terpisah, tuangkan minyak jelantah, lalu masukkan air campuran NaOH.
  3. Aduk menggunakan spatula (kurang lebih 6 menit), dengan mixer (2 menit) sampai kental. Jika menggunakan mixer, pastikan gagang adukannya itu tidak digunakan untuk membuat kue, ya.
  4. Tuang ke dalam cetakan.
  5. Jika ingin memotong ke berbagai ukuran, tunggu 2-3 jam saat sudah mengeras.

Sabun minyak jelantah ini tidak bisa langsung dipakai, ya. Harus didiamkan selama 14 hari agar prosesnya selesai atau set bener.

Sewaktu Arisan Ilmu, mbak Yusi menggunakan sabun yang baru seminggu didiamkan dan ternyata bisa dipakai. Dan kami menggunakan 1/2 bahan saja.

Apakah bisa pakai pewarna?

Menurut mbak Yusi bisa, tapi gunakan yang alami misal warna cokelat dari kopi.

Bau sabun minyak jelantah gimana?

Tenang Maks, nggak bau yang aneh-aneh kok. Bahkan baunya menurutku ya biasa saja kayak bau minyak pada umumnya.

cara membuat sabun minyak jelantah2

Saya pun mencobanya di rumah. Selang seminggu, saya pakai untuk mencuci pakaian anak yang terkena noda, dan yess hilang!

Cara membuat sabun minyak jelantah ini mudah bukan? Daripada minyak jelantah dibuang dan bisa menimbulkan limbah, mending didaur ulang yang ternyata bisa bermanfaat.

Hari itu, kami pulang dengan perasaan senang karena berhasil membuat sabun minyak jelantah. Sudah ada ‘bekal’ untuk mengolah minyak jelantah di rumah agar terhindar menjadi limbah.

Sampai ketemua lagi di Arisan Ilmu Solo berikutnya.

Selamat beraktivitas dan semoga sehat selalu ya, Maks.

 

    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: