Menjadi orang tua, kita harus selangkah bahkan berlangkah-langkah lebih maju daripada anak. Apalagi kecanggihan teknologi sekarang ini memiliki dampak buruk yang mesti kita tahu cara mencegah dan solusinya. Salah satu yang patut diwaspadai adalah kode sexting di ruang chat anak-anak.
Jika dulu, kita akrab dengan kode-kode seperti, ILU, IMU, BRB, GB, ROFL, LOL, CMIIW, IMO, IMHO yang cenderung kita gunakan untuk keseharian dan hal yang bersifat umum ketika melakukan chating. Sekarang kode-kode seperti itu labelnya ‘so yesterday’ untuk kalangan remaja.
Lalu, muncul berbagai kode sexting bahkan emoji yang melambangkan ingin melakukan hubungan seksual atau permintaan berbau seks. Yup, ini mengerikan.
Saya masih ingat beberapa tahun lalu tepatnya 2017, kepolisian Inggris merilis ratusan kode sexting yang digunakan oleh para remaja. Tahun berlalu, tapi apa hal ini hilang? Ternyata tidak.
Pandemi Covid-19 membuat seluruh masyarakat dunia melakukan seluruh kegiatan melalui online. Anak-anak tidak bisa beraktivitas di luar, setiap hari berhadapan dengan gawai, menjadi pemicu (lagi) hadirnya kode sexting di dunia digital.
Pernah terpikirkan nggak apa sih ‘muara’ kode sexting ini?
‘Muara’ dari kode sexting ini selain seks bebas, anak-anak bisa diperas untuk melakukan berbagai tindak kejahatan. Contohnya, anak A mengirimkan foto telanjang dari kode sexting di chat. Yang menerima memanfaatkan ini untuk memeras si anak A juga keluarganya.
Amit-amit ya, Maks. Insya Allah dijauhkan dari hal ini.
Tapi, kita juga sebagai orang tua tidak bisa menutup mata dengan fenomena kode sexting ini. Seperti yang saya tulis di awal, kita harus selangkah lebih cerdas dari anak-anak.
Mengenal Kode Sexting dan Bahaya yang Bisa Muncul
Sexting adalah istilah yang dipakai untuk aktivitas mengirim atau mengunggah foto telanjang maupun setengah bugil serta mengirim pesan teks yang bisa membangkitkan birahi.
Anak-anak yang beranjak remaja biasanya menyukai hal menantang. Apalagi di fase tersebut, mulai muncul rasa suka ke lawan jenis. Mereka pun menganggap bahwa adalah hal normal mengirimkan kode sexting dibandingkan melakukan kegiatan seks beneran.
Orang tau harus tahu bahwa aktivitas mengirimkan kode sexting ini tidak hanya terjadi di ruang chat seperti WhatsApp atau Telegram saja, namun di semua aplikasi termasuk media sosial.
Lalu apa bahaya yang bisa ditimbulkan oleh kode sexting ini?
- Bisa jadi sejumlah remaja melakukan kode sexting ini karena adanya unsur kekerasan dalam hubungan pacaran
- Adanya pemaksaan
- Intimidasi dari pacar
- Pemerasan dengan mengancam menyebarkan bukti chat, foto atau identitas korban
- Cyberbullying yang sangat nyata berdampak di kehidupan nyata seperti dikeluarkan dari sekolah
Lantaran itulah, sebagai orang tua mesti tahu perkembangan yang terjadi sekarang ini. Berikut ini kode sexting dan emoji yang wajib Emak ketahui.
Kode Sexting dan Emoji ini Wajib Diketahui Emak
- IWSN (I want sex now)
- PAW (Parents are watching)
- NIFOC (Nude in front of computer)
- GYPO (Get your pants aoff)
- FWB (Friends with benefits)
- KPC (Keeping parents clueless)
- WTPA (Where The Party At?)
- RU/18 (Are You Over 18)
- RL (Real Life)
- ADN (Any Day Now)
- 8: Oral sex
- 9, CD9 or Code 9: Parents are nearby
- 53X: Sex
- 99: Parents are gone
- ASL: Age, sex, location
- CU46: See you for sex
- GNOC: Get naked on camera
- IPN: I’m posting naked
- IWSN: I want sex now
- KOTL: Kiss on the lips
- LH6: Let’s have sex
- LMIRL: Let’s meet in real life
- NIFOC: Naked in front of computer
- PAL: Parents are listening
- RUH: Are you horny?
- RUMORF: Are you male or female?
- WTTP: Want to trade pictures?
Banyak! Hiks. Tak hanya akronim, emoji pun menjadi bagian dari kode sexting.
- Emoji buah persik : bokong
- Emoji terong : penis
- Emoji tangan dengan terong : masturbasi
- Jari menunjuk dan simbol OK : intercourse (hubungan)
Hold on, Maks. Tarik napas, hembuskan.
Tenang, ada beberapa tip yang bisa Emak lakukan untuk mencegah dan solusi bagi masalah yang meresahkan ini.
Tip Aman Mencegah Terjadinya Kode Sexting
Memang sih membicarakan tentang sexting dengan anak-anak agak sedikit tidak nyaman dan terasa aneh, tapi ini sangat penting untuk dilakukan. Emak dan suami perlu untuk diskusikan hal ini dengan anak-anak untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan.
6 tips ini bisa membantu Emak untuk melakukan diskusi tentang kode sexting dengan anak-anak.
- Jangan menuduh mereka telah melakukan sexting, tapi jelaskan pada mereka tentang bahaya dan masalah hukum yang terkait dengan hal ini.
- Ajak mereka berpikir dan merenungi, apa yang bisa terjadi ketika satu hal menjadi salah?
- Barangkali lebih mudah untuk menggunakan contoh seperti program televisi atau cerita baru untuk menjelaskannya.
- Tanyakan pada anak-anak, apakah mereka mau sesuatu hal yang bersifat pribadi menjadi konsumsi publik?
- Katakan pada anak-anak, orang yang mereka kenal lewat dunia maya dan meminta foto bisa saja di saat bersamaan meminta hal yang sama pula pada anak lain. Bukankah hal itu mengerikan? Bagaimana jika foto-foto yang dikirim disebarluaskan, dan mereka menjadi mangsa predator sex?
- Saat anak-anak mengirimkan foto ke orang yang dipercaya, mereka sama sekali tidak berpikir akan berbagai resiko. Emak bisa beri contoh, jika dua orang pacaran atau temenan, terus saling membagi foto, ketika mereka berantem atau putus, pernahkah terpikirkan hal apa yang terjadi pada foto-foto yang terlanjur diberikan?
Lakukan tip di atas tidak dalam kondisi emosi ya, Maks. Ajak anak duduk bersama, atau bisa loh di saat liburan Emak ajak ngobrol mereka tentang hal ini. Jangan lupa berikan pelukan hangat setelah selesai diskusi.
Emak dan suami harus menjadi tim yang solid dalam edukasi ke anak-anak terkait hal ini. Jadilah sahabat bagi anak-anak.
Dan jangan lelah untuk edukasi diri ya, Maks karena ke depannya tidak menutup kemungkinan kode sexting tersebut menjadi bertambah atau bahkan lebih canggih lagi.
Semoga Semesta senantiasa melindungi kita dan keluarga. Amin.
Semangat selalu, ya, Maks!