Pro Kontra Parenting ala Nikita Willy, Begini Faktanya

By Ranny Afandi on February 21, 2023

Kehidupan pribadi dunia artis selalu menarik untuk disimak apalagi jika memberikan ‘sesuatu’ yang tak biasa bagi warganet. Seperti halnya parenting ala Nikita Willy. Sejak melahirkan anak pertama, artis cantik ini menjadi sorotan karena dianggap melakukan pola pengasuhan anak yang tidak biasa menurut warganet.

Masalah pola pengasuhan ini kerap menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan sepanjang masa karena setiap orang tua memiliki metode tersendiri dalam membesarkan anak. Betul nggak?

Sebenarnya semua metode pengasuhan anak itu tidak masalah. Yang penting orang tua nyaman menjalani dan paling penting si kecil pun mendapatkan kasih sayang serta kebutuhan sandang pangan tercukupi.

So, apa sih yang diperdebatkan oleh warganet yang maha benar dari parenting ala Nikita Willy?

Parenting ala Nikita Willy yang Berbeda

Saya pernah menonton vlog Nikita Willy dan Indra sewaktu mau melahirkan di Los Angeles. Yang biasanya saya tidak betah menonton vlog artis tapi kali ini saya meluangkan waktu untuk menyelesaikan videonya.

Salut banget dengan pasangan ini yang mandiri menyiapkan segala perintilan kelahiran hingga membuat vlog pun tidak ada asisten. Momen ketika Nikita udah masuk rumah sakit, kontraksi, bagaimana raut wajahnya kusut seperti calon mama pada umumnya ditunjukkan di vlog tersebut.

parenting ala nikita willy2

Setelah melalui proses pada umumnya, akhirnya tanggal 7 April 2022 seorang bayi mungil tampan lahir dan diberi nama Issa Xander Djokosoetono atau yang kerap disapa baby Izz.

Yang saya salut dari Nikita Willy, bahwa dia telah mempersiapkan proses kelahiran bayinya dengan baik. Mulai dari olahraga selama kehamilan, membaca buku maupun artikel terkait kehamilan hingga memilih melahirkan tanpa kehebohan.

Mereka berdua, memilih jalur privasi dengan memesan sebuah kamar di rumah sakit Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, Amerika Serikat. Konon rumah sakit ini adalah terbaik di Amerika Serikat dan langganan artis-artis Hollywood mulai dari Victoria Beckham hingga Kim Kardashian.

Sejak Baby Izz lahir, apa yang dilakukan Nikita dan Indra selalu menjadi sorotan. Mulai dari tidak menggunakan jasa baby sitter, menidurkan anak di kamar sendiri hingga memasuki masa MPASI yang membiarkan si kecil memegang sendiri makanannya.

Jika ditengok parenting ala Nikita Willy dan Indra itu hal yang lumrah terjadi, tapi kok warganet heboh banget hingga menimbulkan kubu pro dan kontra?

Baca juga : Pentingnya sarapan bagi anak

Pro Kontra Parenting ala Nikita Willy, Begini Faktanya

Karena penasaran, saya mencoba merangkumkan sejumlah pro kontra dari parenting ala Nikita Willy yang dihebohkan oleh netijen maha benar. Dan ini pun masih terus terjadi di kolom komen media sosial Nikita setiap mengunggah video di Instagram hingga vlog di Youtube.

parenting ala nikita willy

  1. Baby Izz tidur sendiri

Parenting ala Nikita Willy yang pertama mendapat pro dan kontra adalah cara mereka memilih menidurkan baby Izz di kamar terpisah. Baby Izz memiliki kamar besar yang lengkap dengan perintilan mulai dari tempat ganti pakaian, box tempat tidur, karpet yang dipasang di kamar, permainan dan lain sebagainya.

Bagi orang Indonesia yang kerap tidur bersama anak sejak lahir, apa yang dilakukan Nikita ini tidak biasa. Kalaupun mau pisah tidur, biasanya box bayi diletakkan di kamar bersama orang tua.

Faktanya :

Ternyata parenting ala Nikita Willy menganut metode sleep training. Ini pernah diungkapkannya melalui kanal Youtube Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar. Di video tersebut, Nikita juga menjelaskan kalau mereka menggunakan jasa sleep trainer.

Apa sih metode sleep training?

Dikutip dari halodoc,  sleep training dilakukan untuk melatih bayi agar bisa tidur sendiri selama beberapa jam dan terjadwal. Metode sleep training tidak hanya bermanfaat untuk kualitas tidur bayi, tapi juga kualitas tidur orang tua.

Tujuan dari metode ini, agar si kecil lebih merasa nyaman tidur selama beberapa jam sepanjang malam dengan sendirinya. Apabila mereka bangun, maka si bayi akan belajar menenangkan diri lalu tertidur lagi.

Untuk melakukan metode ini Nikita dan Indra menyewa jasa sleep trainer melatih baby Izz agar bisa tidur sendiri di kamar berbeda. Awalnya baby Izz kebangun setiap 2-3 jam, namun setelah dilatih dia bisa tidur pulas dan bangun sekitar 8-9 jam kemudian.

Walaupun berbeda kamar, tapi seluruh pergerakan baby Izz tetap dipantau oleh orang tuanya melalu CCTV yang dipasang di seluruh sudut kamar.

Memang ini tidak jamak dilakukan tapi parenting ini diterapkan agar si kecil dan ibunya merasa nyaman. Terlebih mengatur siklus tidur anak itu sangat penting agar ibu bisa melakukan aktivitas lain dan sehat secara fisik juga mental.

  1. Anak menangis, tidak masalah

Ketika si kecil menangis apa yang kita lakukan? Umumnya akan bergegas mendatangi anak dan mengecek keadaannya.

Pernah sekali saat Nikita harus ke Bali tanpa anaknya, dia meninggalkan pesan untuk mamanya yang diunggah di Instagram Story. Salah satu poinnya adalah kalau nangis malam tunggu 5 menit.

Gaya parenting Nikita memang tidak terlalu mengikuti ‘kemauan’ si kecil terlebih ketika menangis. Dia mengaku membiarkan baby Izz menangis saat apa yang diingkan tidak bisa didapatkan.

Dia percaya bahwa anak-anak memiliki cara sendiri untuk memecahkan masalah. Dan tujuannya agar si kecil bisa melatih emosi juga kesabaran.

Tentunya ini bertentangan juga dong dengan parenting yang selama ini dianut banyak orang di mana saat anak nangis mesti dibujuk, apa yang diinginkan harus diberikan.

Faktanya :

Tantrum. Pasti familiar ya dengan istilah tersebut.

Istilah tantrum digunakan untuk menunjukkan perilaku marah atau mengamuk pada anak. Biasanya terjadi ketika lelah, lapar, tidak nyaman atau tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan.

Apa yang dilakukan Nikita sejak dini adalah untuk menghindari anaknya tantrum. Dia menanamkan kebiasaan ini agar kelak si kecil tidak manja dan apabila menginginkan sesuatu dikomunikasikan bukan dengan mengedepankan emosi.

  1. Metode MPASI BLW

Kembali lagi saat usia baby Izz menginjak enam bulan, Nikita memberikan menu yang ‘mengguncang’ jagat emak-emak yaitu nasi halus dan paha ayam.

Jangan ditanya deh julidnya para netizen melihat menu baby Izz ini. Komentar pedas laiknya sambal level 10 bertebaran di semua media sosial Nikita Willy.

Selama ini ketika memulai MPASI, biasanya kita akan memberikan bubur halus yang disaring. Namun tidak dengan Nikita Willy karena dia menerapkan metode MPASI baby lead weaning (BLW).

Faktanya :

Dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, metode BLW adalah memperkenalkan MPASI dengan membiarkan bayi memilih sendiri semua makanannya (red: baby-led = dipimpin oleh bayi) sejak awal pemberian MPASI.

Metode ini pertama kali dikenalkan oleh Rapley dan Markett pada tahun 2005 setelah buku mereka yang berjudul Baby Led Weaning: Essential Guide to Introducing Solid Foods and Helping your Baby to Grow Up a Happy and Confident Eater dipublikasi.

Mereka menyarankan bayi diberi “finger food”, yaitu makanan yang dapat dipegang oleh bayi, sejak bayi berusia 6 bulan, tanpa melalui tahap pemberian makanan berkonsistensi lunak (bentuk puree atau lumat). Orang tua menentukan apa yang ditawarkan untuk dimakan, tetapi bayi yang menentukan apa yang akan mereka pilih, berapa banyak, dan seberapa cepat menghabiskan.

Tentu saja metode ini menuai pro kontra hingga saat ini. Ada kelebihan tentu ada juga kekurangan.

Sebenarnya, sah-sah saja orang tua yang mau menerapkan metode ini. Tapi, perlu dilihat yang utama adalah kesiapan si kecil seperti apakah sudah bisa duduk tegak tanpa menggunakan sandaran di punggung, memasukkan benda-benda di mulut, berusaha meraih makanan hingga bisa membuat gerakan mengunyah.

Di ‘kasus’ Nikita ini, ternyata dia tak sembarang memberikan makanan. Nikita telah mengikuti berbagai kelas BLW sebelum memulai MPASI. Dan menurutnya, menerapkan BLW agar melatih perkembangan motorik mulut.

  1. Memasukkan tangan ke mulut

Menurut Nikita, sejak baby Izz berusia tiga bulan dia tidak pernah melarang anaknnya memasukkan tangan ke dalam mulut. Tentunya tetap diawasi juga barang apa saja yang ikut dimasukkan ke dalam mulut.

Hal ini menjadi perdebatan karena seperti sebelumnya, kebiasaan ini tidak jamak dilakukan di masyarakat kita. Umumnya akan melarang anak memasukkan tangan ke mulut karena menghindari kuman.

Fakta :

Bayi yang memasukkan tangan ke dalam mulut tidak perlu dilarang.

Tindakan memasukkan tangan ke mulut adalah bagian dari stimulus yang diperlukan. Di dalam rongga mulut ada banyak reseptor yang membantu anak untuk belajar mengenali dunia. Selain itu, dengan melakukan tindakan tersebut reflek mutah bayi akan ditekan. Dan ini akan berpengaruh baik ketika mengenal makanan padat dan tidak akan dimuntahkan.

  1. Kotor tidak selamanya buruk

Nikita kerap membiarkan baby Izz merangkak di lantai, bermain di pantai dengan badan penuh pasir juga kotor lainnya.

Faktanya :

Anak bermain dan kotor itu bukanlah hal yang besar. Dikutip dari halodoc, ada berbagai manfaat yang bisa diperoleh antara lain :

  • Bersentuhan kuman di awal kehidupan anak ternyata bisa mengurangi risiko gangguan jantung ketika menginjak usia dewasa.
  • Bermain kotor ternyata membantu si kecil mengeluarkan serotonin dalam otak yang memberikan efek senang, suasana hati meningkat dan tidak cemas.
  • Fakta lainnya, noda kotor seperti lumpur yang menempel di kulit mengandung bakteri yang bisa membantu menyembuhkan luka teriris atau tumit pecah-pecah.

Nah, itulah pro kontra parenting ala Nikita Willy yang menjadi bahan perdebatan di kalangan warganet. Bagi emak-emak yang hobi membaca artikel atau buku parenting, apa yang dilakukan Nikita ini ya tidak masalah. Toh, dilakukan atas persetujuan dengan suami.

Dan sekali lagi masalah parenting ini urusan suami dan istri bukan keluarga-tetangga-netizen. Selama apa yang dilakukannya itu masih dalah koridor positif, membuat dia dan keluarga kecilnya nyaman, itu nggak perlu diperdebatkan.

Selain parenting di atas, ada beberapa hal yang saya catat di mana bisa dijadikan rujukan juga untuk mengasuh anak ala Nikita Willy :

  • Tidak memberikan gadget
  • Membiasakan membaca buku sebelum tidur
  • Toilet training sejak dini
  • Memberikan rutinitas pada si kecil, agar dia dan suami pun bisa melakukan rutinitas mereka

So, sekali lagi tidak perlu nyinyir dengan gaya parenting orang lain, mari fokus mengasuh anak-anak kita. Karena setiap keluarga memiliki cara tersendiri yang pastinya menurut mereka baik adanya. Kalaupun ada yang cocok, monggo dilakukan.

Semangat!

Comments (1)

July 7, 2023

Saya setuju sih poin berikut

Tidak memberikan gadget
Membiasakan membaca buku sebelum tidur
Toilet training sejak dini
Memberikan rutinitas pada si kecil, agar dia dan suami pun bisa melakukan rutinitas mereka


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: