Dulu saya sendiri juga enggak mengira, bahwa pemilihan desain blog itu ngaruh banget ke SEO. Saya pikir, SEO itu teknis-teknis aja, enggak ada hubungannya sama desain. Ternyata saya salah, Mak. SEO blog template itu ternyata ada!
Ya, bukan sekadar berkaitan dengan preferensi visual doang, SEO blog template itu berkaitan dengan kenyamanan membaca. Nah, padahal sudah tahu pasti kan, bahwa SEO itu erat banget hubungannya dengan user experience.
So, dari sinilah, kita sebaiknya sadar, bahwa memilih desain layout blog yang bener itu sangatlah penting.
Ciri-Ciri SEO Blog Template
Lalu, seperti apa ciri SEO blog template yang bagus itu? Ternyata ada memang beberapa cirinya. Yuk, kita lihat satu per satu, Mak.
1. Loading Cepat
SEO blog template yang baik harus memiliki kecepatan muat alias loading time yang tinggi. Ini penting karena tampilan yang cepat berarti pengunjung tidak perlu menunggu lama untuk mengakses konten.
Alat seperti GT Metrix dapat digunakan untuk mengukur loading time ini. Enggak cuma bisa mengukur kecepatan, GT Metrix juga bisa kasih saran untuk meningkatkan performa.
Google menyarankan bahwa kecepatan muat ideal untuk sebuah blog adalah kurang dari 4 detik. Hal ini didasari oleh penelitian yang menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung enggan kembali ke blog yang memerlukan waktu lebih dari empat detik untuk memuat. Ini menekankan pentingnya memiliki template blog yang ringan dan cepat sebagai kunci untuk mempertahankan pengunjung.
So, jangan lupa ngecek loading time dulu setelah pasang template, Mak. Kalau bisa termuat kurang dari 4 detik, maka Emak sudah menemukan template yang sempurna untuk SEO. Jika lebih dari 4 detik, mungkin Emak bisa luangkan waktu untuk mencari yang lain yang lebih baik.
Baca juga: Beberapa Prinsip Utama SEO yang Harus Diperhatikan untuk Menulis Artikel Google Friendly
2. Punya Menu Navigasi yang Rapi dan Hierarkis
SEO blog template yang baik memudahkan pengunjung dalam menelusuri isi blog. Ini berarti memiliki sistem menu navigasi yang jelas dan link internal yang terorganisasi dengan baik.
Penempatan menu navigasi yang strategis sangat penting. Idealnya di lokasi yang langsung terlihat seperti di atas atau bawah header. Dengan begitu, pengunjung dapat dengan mudah menemukan apa yang mereka cari.
Selain itu, menyertakan link internal di sidebar juga penting. Fitur seperti postingan terbaru atau postingan terpopuler akan membuat pengguna mudah mencari konten yang relevan dan menarik sesuai dengan minat mereka.
Penting juga untuk menambahkan Related Posts di setiap artikel. Bisa diselipkan di antara paragraf, atau Emak bisa menambahkan plugins yang bisa otomatis men-generate Related Posts ini.
Dengan adanya Related Posts seperti ini, maka pengunjung blog terdorong untuk terus membaca dan menjelajahi topik yang serupa atau berkaitan. Dengan demikian, pengunjung mendapatkan lebih banyak nilai dari kunjungannya, sementara blog mendapatkan keuntungan dari waktu yang lebih lama yang dihabiskan pengunjung di situs.
So, kalau memilih template, pastikan navigasinya jelas dengan hierarkinya juga jelas—artinya, bisa dibuat subkategori-subkategori dengan mudah.
3. Ada Tombol Social Share
SEO blog template yang bagus juga sudah memiliki tombol social share, yang bisa ditaruh di bawah setiap artikel.
Dengan begitu, pengunjung dapat dengan mudah membagikan konten yang dianggap berfaedah ke platform media sosial masing-masing. Umumnya tombol platformnya seperti Facebook, X, Instagram, sampai WhatsApp.
Ya, minimal pemilik blog bisa pakai-lah. Dengan satu klik, kita dapat mempromosikan konten di berbagai saluran media sosial. Dengan begitu, jadi efektif untuk meningkatkan jangkauan dan visibilitas konten, membantu menarik lebih banyak pengunjung ke blog.
So, saat memilih template, pastikan ada tombol ini ya, Mak.
4. Bisa dengan Mudah Dibaca (Baca: skimming)
Ketika mengunjungi blog, sebagian besar orang cenderung untuk skimming dulu, Mak. Mereka hanya akan scanning saja pada artikelnya, alih-alih membaca setiap kata dengan detail.
So, menyediakan teks yang bisa dengan mudah di-skimming adalah penting.
Loh, kalau dengan mudah di-skimming, nanti pengunjung cepet pergi dong. Well, enggak gitu juga sih Mak. Rerata orang memang akan melakukan skimming. Namun, ketika mereka menemukan bahwa artikel kita cukup mudah dimengerti, maka ada kecenderungan mereka akan mau membaca ulang. Nah, kali ini mereka akan membaca dengan lebih cermat.
Kalau sejak awal mereka merasa sulit untuk skimming, justru mereka akan segera meninggalkan blog kita untuk mencari sumber lain yang lebih mudah dipahami.
Jadi, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan dan dilakukan terkait hal ini:
- Pastikan ukuran font cukup. Tidak terlalu kecil, tetapi juga tidak terlalu besar. Umumnya 13 – 16 px sudah ideal.
- Jenis font juga sangat berpengaruh. Pakailah font yang bentuknya familier, terutama untuk isi konten. Misalnya seperti Arial, Verdana, Roboto, Tahoma, Calibri, atau Helvetica. Tingkat keterbacaan font-font ini cukup tinggi. Hindari huruf yang terlalu artistik, apalagi kalau ditaruh di badan artikel. Kalau untuk heading atau judul, masih bisalah pakai yang mlungker-mlungker, tetapi harus tetap dengan mudah dibaca.
- Pastikan jarak antarparagraf juga nyaman. Jangan terlalu dekat baris satu dengan yang lainnya, juga jangan terlalu jauh.
- Pastikan ada white space sedikit di antara paragraf satu dengan yang lainnya. Jangan pilih yang tanpa spasi sama sekali.
- Pakai format align left akan lebih baik, Mak. Hindari right align. Justify juga masih oke sih, tetapi cenderung kaku—karena itu lebih sering dipakai untuk format media mainstream.
So, saat memilih SEO blog template, jangan lupa untuk membuka sample lamannya, untuk melihat apakah kriteria di atas diakomodasi dengan baik oleh desainernya.
5. Hati-Hati Pilih Warna
Nah, Mak, kadang sih kita memang pengin sesuatu yang lain buat blog kita ya. Kita pengin supaya terlihat beda dengan blog lainnya. Lalu, kita pun memilih warna-warna tertentu yang sesuai dengan preferensi.
Hal ini enggak salah sih, Mak, tetapi salah satu kunci membuat blog yang ramah bagi pengunjung adalah pemilihan warna yang tepat.
Umumnya, warna hitam atau biru itu sudah akrab di mata pengguna, terutama mereka yang biasa baca-baca artikel online. Warna-warna gelap seperti ini lebih lembut di mata dibandingkan warna terang seperti merah atau oranye, yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa ‘sakit’ pada mata.
Selain itu, untuk warna link dalam postingan, biru merupakan pilihan yang disarankan. Alasan di balik ini adalah karena warna biru untuk link sudah sangat familier di kalangan pengunjung internet, berkat penggunaannya yang luas oleh situs-situs besar seperti Google dan Yahoo.
Penggunaan warna biru sebagai warna link membantu dalam menciptakan pengalaman yang ramah dan mudah bagi pengunjung, karena mereka sudah terbiasa dengan skema warna tersebut. Ini menegaskan pentingnya konsistensi dan kefamilieran dalam desain blog untuk meningkatkan kenyamanan pengguna.
Jadi, pastikan skema warna yang digunakan nyaman untuk dilihat, ketika hendak memilih SEO blog template ya.
6. Responsif
Di zaman sekarang, penggunaan perangkat mobile seperti ponsel pintar sangatlah umum dalam mengakses internet. Oleh karena itu, sangat penting bagi sebuah blog untuk menggunakan template yang responsif.
Template responsif dirancang untuk menyesuaikan tampilan blog agar cocok dengan berbagai ukuran layar, dari desktop hingga ponsel pintar. Hal ini memastikan bahwa blog dapat ditampilkan dengan baik dan mudah digunakan di berbagai perangkat.
Dengan SEO blog template yang responsif, pengalaman pengunjung menjadi lebih lancar dan menyenangkan, tanpa perlu khawatir tentang masalah tampilan atau navigasi yang sulit karena perbedaan ukuran layar.
Nah, sampai di sini gimana, Mak? Apakah desain layout blog Emak sudah memenuhi ciri-ciri SEO friendly seperti di atas?
Memilih template blog yang SEO friendly memang harus diperhatikan sekali. Harus nyari yang nyaman dibaca dan loadingnya cepet.
Pengalaman saya mencari template blog yang tepat bisa memakan waktu berhari-hari. Soalnya ingin yang warnanya bagus dan fitur-fiturnya mendukung. Banyak maunya memang ya… hihihi