ditulis oleh: Diah Kusumastuti – www.dekamuslim.com
Dulu, pertama kali saya ngeblog memang benar-benar menjadikan blog layaknya diary. Blog mencatat cerita keseharian saya. Selain itu kadang asyik menulis cerita fiksi untuk mengisi blog dan mengasah kemampuan nge-fiksi. Sesekali ikut lomba blog, isinya tetap berkaitan dengan cerita keseharian. Saya asyik menulis di depan layar komputer, cukup di dalam kamar, berdaster, tampil apa adanya. Toh, tak akan ada yang tahu dan mau tahu keadaan saya saat berselancar di dunia maya termasuk saat ngeblog. Ya, nggak? 🙂
Kemudian silaturahim lewat blog pun terjadi. Melalui aktivitas blogwalking, akhirnya saya bisa mengenal teman-teman blogger. Lalu kadang terbersit pikiran untuk ingin bertemu dengan mereka. Kopdar atau kopi darat. Bertatap muka secara langsung dengan teman-teman blogger yang selama ini hanya berjumpa lewat blog. Dari keinginan itu saya mulai berpikir, bagaimana nanti saat saya kopdar. Bagaimana saya harus tampil, apa yang akan kami lakukan, dan lain-lain.
Kopdar pertama murni untuk bersilaturahmi sesama blogger. Saya tampil apa adanya dan tak punya tujuan lain selain ingin mengenal teman-teman blogger secara lebih dekat.
Lalu perkembangan blog ternyata menuju ke arah yang lebih maju dan positif dalam artian secara materi. Banyak peluang untuk mendapatkan duit dari blog. Blog semakin banyak dilirik oleh berbagai kalangan sebagai tempat memperkenalkan produk dan atau menaikkan citra sebuah brand kepada khalayak netizen. Blogger pun mulai sering diundang ke berbagai event yang digelar oleh sebuah brand (perusahaan). Dan saya termasuk ke dalam blogger golongan ini (meski jarang bisa hadir) :).
Dalam berbagai event tersebut, blogger saling bertemu. Tapi kali ini bukan lagi murni kopdar, melainkan sambil menyelam minum air: kopdar sekaligus “bekerja”. Ya, blogger diundang ke sebuah event oleh brand berarti mereka sedang menjalin kerjasama secara profesional. Akan ada hubungan timbal balik secara menguntungkan. Ya, blogger kali ini bekerja untuk sebuah brand. Blogger mempunyai klien yang menjadi partner kerjanya. Bukan lagi asyik menulis untuk kepentingan pribadinya saja.
Penampilan Blogger
Nah, belakangan ini saya sering melihat dan juga mengalami sendiri, betapa banyak foto-foto blogger yang sedang menghadiri event sebuah brand yang di-upload ke sosial media. Semakin hari tampaknya semakin banyak. Kemudian saya – yang seringnya bepergian dengan baju-jilbab-tas-sepatu itu-itu saja – tiba-tiba (sok) jadi pengamat fashion dan jadi mikir,
“Ih, temen-temen blogger ini koleksi bajunya banyak, ya. Kayaknya tiap event kok beda baju.”
“Hemm… keren, ya, temen-temen blogger ini. Fotonya bagus-bagus. Fashionable banget. Cocok banget, deh, sama produk yang mau direview.”
Hahaha…
Namun kemudian saya menyadari, bahwa hal itu wajar-wajar saja. Karena ketika seorang blogger diundang ke sebuah event yang diadakan suatu brand, maka sudah semestinya ia menghargai undangan tersebut dengan (setidaknya) berpenampilan yang tidak mengecewakan. Karena brand pengundang biasanya juga telah memberikan sambutan yang baik kepada para blogger dan jurnalis peliput (dengan menyediakan tempat, fasilitas dan jamuan yang baik). Maka blogger pun sudah semestinya berusaha untuk bisa mengimbangi hal tersebut.
Penampilan yang baik juga akan kembali ke blogger sendiri. Siapa tahu, next, brand akan mengadakan event lagi, atau butuh bantuan blogger untuk mempromosikan produknya. Jika penampilan blogger mengecewakan, bisa jadi brand ogah “memakainya” lagi.
Lebih luas, penampilan juga bukan sekadar pakaian atau asesoris fisik lain yang membalut tubuh, tapi juga attitude. Tingkah laku yang baik saat event berlangsung maupun tingkah laku di sosial media juga mestinya dijaga betul oleh seorang blogger, jika ia ingin terus menjadi blogger yang profesional, bisa menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai brand.
Penampilan Blog
Selain penampilan yang baik saat bertemu klien, saat ini blogger juga dituntut untuk menampilkan blog yang menarik. Yap, tak heran sekarang banyak blogger yang berlomba-lomba mempercantik blognya melalui pemilihan template blog yang menarik dan mudah diakses. Tak dapat dipungkiri, blog dengan tampilan menarik tentu saja lebih disukai pengunjung, selain isinya yang berkualitas dan bermanfaat. Begitu juga dengan brand yang akan menjalin kerjasama dengan blog, tentu lebih menyukai blog dengan tampilan menarik dan gampang diakses.
Tak hanya template blog, konten juga dituntut semenarik mungkin agar pengunjung betah membaca. Maka selain tulisan yang menarik, foto-foto, video, atau infografis sebagai penunjang konten blog pun harus diperhatikan. Saya sering terkesima saat blogwalking ke blog teman-teman. Banyak dari mereka yang menampilkan foto-foto keren. Keren di sini maksudnya fotonya jelas, angelnya bagus, background yang digunakan oke, kalau ada foto bloggernya, penampilan mereka juga oke. Saya kembali mikir, “Di balik foto-foto keren itu, ada biaya yang gedhe juga, ya, pastinya?” J
***
Oiya, dari tadi ngomongin keren dan keren, sebenarnya apa, sih, arti keren? Kalau sependek pengetahuan saya, keren itu bagus, dan gampang menarik perhatian. Keren itu memang relatif. Tergantung siapa yang melihat atau menilai. Tapi yang jelas, blogger masa kini yang termasuk dalam golongan yang saya bahas di sini tentu butuh penampilan yang baik untuk mempermulus pekerjaannya. Baik penampilan diri maupun penampilan blognya. Blogger perlu keren untuk menarik perhatian pengunjung blog (pembaca) dan brand (perusahaan).
So, menurut saya, blogger berpenampilan keren itu wajar saja, dan ada kalanya memang merupakan tuntutan sebagai blogger profesional :).
Bagaimana dengan Saya?
Kalau saya sendiri, apa juga butuh berpenampilan keren sebagai blogger? Blog juga keren? Eits… saya, sih, cuma blogger polos. Bagi saya, datang ke event blogger cukup terlihat baik, bersih dan rapi (karena saya punyanya baju-jilbab-tas-sepatu itu-itu saja *copas yang di atas :D*). Pengin tampil keren juga sebenarnya, tapi bagi saya attitude lebih penting. Lalu untuk tampilan blog, sama. Pengin juga lebih keren, tapi belum mampu.
So, sebagai blogger masa kini sebenarnya saya juga tertuntut untuk tampil keren. Nah, kalau teman-teman bagaimana? J
Ah…saya juga blogger polos mbak Dyah… blognya malah lebih polos lagi hehehe