Kalau sekarang sih kayanya udah ga terlalu banyak turun hujan lagi ya Mak. Tips saya rada telat nih. Hahahahaha… ga papa deh ya. Siapa tahu nanti musim hujan yang akan datang, emak-emak semua mau renovasi rumah. Jadi udah tahu deh, apa yang harus dipersiapkan 😀
Biasanya kita akan menjadwalkan untuk merenovasi rumah di musim panas. Udara dan terik matahari mampu mempercepat proses pengeringan material yang digunakan. Material juga tidak lekas rusak karena terus menerus diguyur hujan.
Namun, kadang kita harus menjadwalkan untuk merenovasi rumah di musim hujan karena satu dan lain hal. Dengan tetap mempertimbangkan beberapa hal, pengerjaan renovasi rumah dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana.
Setelah mengamankan material yang rentan terhadap air dan kelembaban, seperti semen, kayu, serta pasir, hal yang juga penting dipertimbangkan adalah proses pengerjaan.
Cuaca yang tidak menentu memang memicu kita untuk segera merampungkan proses pembangunan. Kualitas pekerjaan seolah tidak diprioritaskan mengingat semua demi mengejar target waktu. Pekerjaan tergesa-gesa seperti inilah yang akan berdampak pada buruknya hasil akhir renovasi.
Kurang kuatnya pondasi dan dinding yang mudah retak merupakan dua contoh akibat pengerjaan terburu-buru. Oleh sebab itu, ketika memutuskan untuk merenovasi rumah di kala cuaca sedang tidak bersahabat, alangkah baiknya Emak-emak terlebih dahulu menyiapkan terpal atau sejenisnya sebagai atap sementara. Atap darurat tersebut berguna untuk mencegah masuknya air ke lubang pondasi.
Hal serupa juga berlaku pada proses pengerjaan dinding. Dinding akan berdiri kokoh jika adukan semen, pasir dan air bercampur dengan komposisi tepat. Guyuran hujan yang menerpa “lem” pada batu bata tentu akan mempengaruhi daya rekat sehingga mengakibatkan dinding menjadi goyah dan tidak rata.
Karena itu, ada baiknya Emak segera melindungi dinding baru tersebut dengan bahan terpal atau plastik yang kuat dan besar agar tidak terkena hujan.
Melindungi dinding dari siraman hujan akan membuat dinding mudah kering dan selanjutnya dapat segera dilakukan tahap finishing, yakni plester, pengacian serta pengecatan.
Selamat merenovasi! ^_^
Sumber gambar dari sini
iya bener tuh, saya pernah mengalami pengalaman yg kurang baik, ceritanya waktu itu kami menyimpan bersak-sak semen di bawah bangunan yang atasnya sudah di cor, namun kami lupa menutupi tumpukkan semen dengan terpal karena ternyata coran di atasnya rembes dan membasahi semen-semen di bawahnya, ketahuan setelah bbrp sak semen mengeras terkena air rembesan… 🙁