Suatu siang saat aku menjemput Zidan pulang sekolah, aku melihat seorang ibu membuang sampah di selokan padahal di dekatnya ada bak sampah. Heran banget…. Di dekatnya ada bak sampah tetapi tetap membuang sampah di selokan ?!
Atau pernah juga ( bahkan sering ) melihat mobil melintas di jalan raya, kaca mobil dibuka tiba-tiba bertaburan bungkus snack dan permen dari dalam mobil. Hanya bisa istighfar saat melihat kejadian seperti itu.
Betapa kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang ya mak.. Padahal membuang sampah sembarangan sangat merugikan kita sendiri. Membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan banjir. Terutama sampah yang dibuang di aliran sungai atau aliran lainnya lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat aliran air sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar dan akan meluap sehingga menyebabkan banjir. Kalau sudah banjir yang rugi kita sendiri kan ? Selain itu sampah yang berserakan terutama sampah yang berlebihan akan mengundang lalat, kecoa dan tikus. Penyebaran virus yang berasal dari sampah juga akan cepat menyebar sehingga bisa menimbulkan penyakit diare, kolera dan tifus. Penyakit Demam Berdarah dapat juga meningkat di daerah yang pengelolaan sampahnya tidak memadai.
Betapa pentingnya kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan ya mak.. Semua dimulai dari diri sendiri. Sebenarnya bukan hal yang sulit membuang sampah pada tempatnya. Karena hampir di sepanjang jalan sekarang sudah banyak tempat sampah tersedia. Di tempat umum. tempat wisata hampir selalu ada tempat sampah. Bila tidak ditemukan tempat sampah biasanya aku menyediakan sebuah tas kecil untuk “menyimpan” sampah sementara, sampai aku menemukan tempat sampah “simpanan” sampahku kemudian kubuang. Begitu juga saat perjalanan mengendarai mobil pribadi atau kendaraan umum, biasakan untuk tak ‘melempar’ sampah sembarangan. Biasakan disiplin toh ini untuk kebaikan bersama juga. Setuju kan mak ? 🙂
Iya mak, setuju banget. say no to buang sampah sembarangan.