Ayo Mendongeng Untuk Anak Kita

By admin on April 16, 2014

Reportase mak Isnuansa Maharani

Emak-emak pekerja, terutama yang di kota besar seperti Jakarta, dari pagi buta tentunya sudah disibukkan dengan kegiatan rumah tangga, setelah itu harus berjibaku dengan kemacetan di jalan menuju dan pulang dari kantor, dan beban pekerjaan yang membuat tubuh sudah lelah ketika bertemu dengan buah hati di rumah. Iya, apa iya?

Saya sendiri sangsi, apakah emak-emak masih memiliki waktu untuk mendongeng kepada anak-anaknya. Sebagian alasannya mungkin tak pandai mendongeng, sebagian lagi merasa tak punya waktu luang.

Jangan cari waktu luang untuk anak tapi luangkan waktu untuk anak! (Mochammad Ariyo Faridh Zidni)

Plaaak! Saya langsung tertampar mendengarnya.

Kejadian yang membuka mata ini terjadi di Rimaba Baca, saat launching aplikasi dongeng berjudul “Bella dan Kelima Balon”. Dua narasumber yang dihadirkan oleh tim Rabbit Hole, adalah Kak Ariyo, seorang pendongeng yang quote-nya saya kutip di atas, dan Bu Mayke, seorang psikolog senior.

Perhatian khusus kepada anak itu salah satunya bisa diberikan melalui aktivitas mendongeng. Manfaatnya banyak sekali. Bonding antara orang tua dan anak akan terjadi. Dongeng juga bisa melatih atensi dan membuat anak lebih cepat melek huruf. Melalui dongeng, anak juga lebih cepat menangkap pesan moral yang ada, tanpa harus merasa sedang ‘diadili’.

Nah, kapan sebaiknya aktivitas mendongeng ini dimulai? Sejak anak berumur 4 bulan sudah bisa. Sampai dengan usia 2 tahun, dalam mendongeng, sebaiknya anak dipangku. Tujuan mendongeng ini adalah untuk melatih phonological awareness. Jadi, orang tua juga harus mendongeng dengan pelafalan yang jelas.

Saat mendongeng, kontak mata itu penting. Nada bicara juga berbeda-beda dan bersemangat. Orang tua coba untuk menghayati karakter. Penyampaian dongeng yang menarik juga akan membuat anak fokus. Untuk usia anak 2-4 tahun, mendongeng sebaiknya dilakukan saat anak tenang.

Buat emak-emak yang bekerja dan ketika malam hari sudah lelah, atau terkadang anak sudah tidur saat pulang, ada tips dari Kak Ariyo, untuk mendongeng di pagi hari Tak perlu waktu banyak, cukup meluangkan waktu 5 hingga 10 menit, karena atensi anak biasanya untuk mendengarkan dongeng juga tidak bisa terlalu lama.

Di acara ini saya juga sempat bertanya, bagaimana jika anak lebih suka dongeng dari gadget? Diana, anak saya (20 bulan) sebagai contoh, suka baca dongeng interaktif di gadget, sendirian. Bu Mayke sebagai seorang psikolog menjawab, sebaiknya anak usia 0-2 tahun berinteraksi dengan benda-benda nyata. Di atas usia 2 tahun pun harus dibatasi, maksimal 2 jam saja.

Kak Ariyo menjelaskan, jika memang tidak bisa dihindari lagi penggunaan gadget, orangtualah yang seharusnya selektif memilihkan aplikasi yang cocok sesuai dengan usianya. Sebaiknya bukan yang berbentuk e-book, tetapi play book yang interaktif.

Bicara aplikasi yang interaktif dan bisa mendorong imajinasi anak agar berkembang, Rabbit Hole meluncurkan aplikasi “Bella dan Kelima Balon” pada hari Sabtu, 12 April yang lalu. Aplikasi ini bisa diunduh di gadget berbasis iOS seperti iPod, iPad dan iPhone. Ada versi gratisnya, ada juga versi berbayar untuk aplikasi yang lengkap.

Bella dan Kelima Balon ini sungguh menarik, karena nama “Bella” dapat diganti dengan nama anak sendiri. Anak juga bisa bertindak sebagai sutradara dan menentukan petualangannya sendiri, dengan memilih jalan cerita. Waaah, pokoknya wajib unduh nih aplikasi. Terima kasih Rabbit Hole atas undangan acara yang keren ini. *kecups*

Comments (2)

April 17, 2014

siap-siap ngunduh…tp sayang gak ada yg buat andronya ya 🙁


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: