Passion.
Hmmm… ini satu kata yang relate banget dalam hidupku. Jika bicara passion, seperti ada connecting door menuju otak bilik kanan, yang nantinya membuka laci memory dan mengeluarkan sejuta ide dari sana.
Nah, passion ku adalah oret-oret. Doodle. Menggambar. Mengilustrasikan apa yang aku rasa. Bahkan sejak aku sekolah, teman-temanku tahu bahwa aku berpikir saat menggambar. Aku menghapal ujian dengan digambar!
Apa aja yang aku gambar?
Jatuh cinta, gambarnya hati semua.
Abis dapat rejeki nomplok, gambarnya pohon dengan daun sama burung.
Bete. Gambar petir, awan, orang yang kubenci dengan wajah hitam kesamber petir #eeeh
Kebanyakan yang kugambar adalah objek orang dalam bentuk kartun, pasti cewe dan keindahan alam atau yang bernuansa kekanakan.
Sepertinya, passionku adalah wujud impianku, deh. Aku memang ingin memandang hidup dari kacamata yang berbeda. Yang fun. Yang diselimuti humor. Yang berkaitan dengan dunia anak-anak (oh that is why anaknya lebih dari 2 ya!).
Kata suamiku, Bang Dho, “Masa kanak-kanakku belum usai.”
Ya, aku memang suka dengan dunia anak-anak yang warna-warnanya cerah. Kuning, hijau, merah, semua warna tegas. Seperti mata anak-anak memandang sesuatu. Hijau ya hijau. Nggak abu-abu kehijauan.
Gimana dengan ide yang akhirnya menjelma jadi pundi pundi uang?
Awalnya tentu saja tak sengaja. Aku menggambar, lalu mengaplikasikan ke aneka benda di sekitar.
Ada yang berupa kertas, ada yang berupa jadwal pelajaran, ada juga yang iseng kuoret di t-shirt, tas dan lain lain.
Nah, order itu semua bermula dari ada yang melihat gambar gambar itu. Pesan dan … bayar. Easy, right?
Tapi sejak itulah, aku akhirnya jadi serius menekuni dunia ini. Sejak itu ada yang akhirnya memintaku sharing di depan audience. Bahkan, sejak itu ada yang mengajakku ke Malaysia. Jalan jalan gratis sambil menggambar. Ooow yeaaah!
So. Jangan sepelekan bakat kita,jangan anggap remeh bakat kita. Semua bermula dari passion, dari hobi.
Dari suka dandan.
Lalu berbagi keindahan tampilan dan cara memakai produk tersebut.
Dari suka nulis puisi, lalu berkembang jadi baca puisi. Lalu bikin buku tentang puisi.
Dari iseng foto makanan, lalu serius mikir gimana caranya biar gambar makanannya menarik. Lalu, mikir property untuk menunjang tampilan foto yang lebih baik lagi… dan seterusnya.
Gimana… gimana?
Masih ada yang ingin berbagi asyiknya menekuni passion hingga menjadi pundi-pundi?
Haihai…keren kali Mak cantik ini. Seru banget yaa hobby bisa jadi pundi-pundi. Pasti ide terus bersliweran deh…