Kapan sih waktu yang tepat mengajarkan toilet training untuk bayi?
Tulisan ini berdasarkan sharing salah seorang MakBoard KEB, Sary Melati, di blog personalnya.
Kapan Bayi Bisa Toilet Training?
Tahap perkembangan setiap bayi tidak sama. Sebaiknya toilet training untuk bayi, dikenalkan ketika bayi sudah bisa duduk. Tidak perlu menunggu sampai bayi bisa duduk sendiri, tapi setidaknya, bayi sudah bisa duduk dengan nyaman sambil dipegangi.
Memang lebih mudah mengenalkan toilet training di kloset duduk. Tapi kalau tidak pakai kloset duduk di kamar mandi di rumah pun, di pasaran banyak dijual baby potty training. Biasanya bentuknya kayak mainan.
Sary memilih untuk mengenalkan toilet training on the spot. Langsung di tempatnya, di kloset di kamar mandi. Jarang menggunakan dudukan kloset khusus bayi karena seringnya malah mengganggu. Dudukan kloset untuk bayi ini pemakaiannya cukup diletakkan di atas dudukan kloset kamar mandi.
Toilet training untuk bayi adalah sebuah proses panjang yang membutuhkan komitmen, kesabaran, dan konsistensi. But WORTH TO TRY.
Berikut ini tips yang mungkin berguna untuk teman-teman yang ingin mencoba mengenalkan toilet training kepada bayinya:
- Sebelum bayi siap toilet training, pastikan orangtuanya yang siap terlebih dahulu. Terutama kesiapan mental #halah. Karena, banyak yang gak sabaran dan gak konsisten, dan akhirnya kembali ke popok atau diaper.
- Bayi harus sudah bisa duduk, dengan atau tanpa dipegangi. Ini penting, karena kalau bayi belum bisa duduk dengan nyaman, dia juga gak akan merasa nyaman duduk di kloset.
- Jangan berharap banyak di usaha pertama, tapi juga jangan putus harapan. Biasanya aku selalu menunggu tanda-tanda baby mau poo. Setelah beberapa kali berhasil, baru aku membiasakan mereka poo di jam tertentu. Ini lebih sulit dan tingkat keberhasilan pada bayi tidak bisa dijamin keakuratannya hahaha.
- Untuk mengalihkan perhatian bayi, bisa diberi mainan. Atau kalau sudah agak besar, bisa dikasih buku, kayak foto anak ganteng di atas itu hihihi. Apa pun usahakan supaya bayi tenang dan nyaman.
- Kalau bayi menolak, rewel, apalagi menangis, jangan dipaksa. Pasrah aja kalau hari itu menerima kado di popok atau diapernya 😀 Coba lagi keesokan harinya.
- Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian. Bayi harus dipegangi, meskipun dia sudah bisa duduk sendiri. Bayi gitu, loh, Pak, Bu, masa dibiarkan sendirian di kloset.
- Untuk melancarkan pencernaan, asupan serat untuk bayi harus cukup. Kerasa deh enaknya kalau bayi mengedan gak pake sakit. Bayi lega, ibunya juga ikutan lega.
- Kalau kamar mandi di rumah gak pakai kloset duduk, bisa menggunakan baby potty training yang banyak dijual di pasaran. Atau kalau khawatir lubang kloset terlalu lebar untuk bayi, bisa menggunakan dudukan kloset tambahan khusus untuk bayi.
Kalau dasar toilet training ini sudah dikuasai, baik oleh ibu maupun bayinya, tahap selanjutnya jadi lebih mudah, yaitu menciptakan rutinitas, membiasakan pee di kamar mandi, pee sebelum tidur malam, mengajarkan bayi/batita memberitahukan kalau ingin pee atau poo. Kemudian tanpa disadari, si kecil sudah tidak terlalu merepotkan kita lagi untuk urusan pee dan poo.