Mendidik Anak Mandiri Sejak Dini

By admin on August 15, 2017

Ditulis oleh Rahmah Chemist – http://istanacinta.com/

Mendidik Anak Mandiri Sejak Dini.  Memiliki anak memang anugerah yang tak ternilai. Menjalani kehidupan sebagai Ibu adalah aktivitas yang sungguh menyibukkan. Namun, hubungan antara ibu dan anak akan biasa saja bahkan rumit ketika ibu (dan juga ayah) tidak mampu memahami bagaimana seharusnya membersamai anak, salah satunya adalah tentang bagaimana mendidik kemandirian anak sesuai dengan porsinya.

“Bu, anaknya kok dibiarkan makan sendiri?”

“Bu, anaknya kok masih balita sudah disuruh beresin mainan?”

Dan masih banyak lagi kalimat yang akan terlontar ketika melihat sikap saya dengan si kecil Salfa. Banyak yang bilang saya ibu yang tega, bahkan kalimat tersebut tidak jarang terlontar dari mulut-mulut keluarga sendiri, seperti nenek atau mbah-nya si kecil.

Mungkin, orangtua berasumsi bahwa hal yang wajar anak dimanjakan. Anak-anak membutuhkan kasih sayang orangtuanya terlebih saat usia balita. Lucunya, bentuk kasih sayang itu selalu dipadankan dengan memanjakan anak.

Belum lagi bagi orangtua yang kesehariannya bekerja di ranah publik. Ketika di rumah, orangtua menjadikan kebersamaan dengan anak adalah waktu untuk mengabulkan semua permintaan anak sebagai bentuk kasih sayang.

Ada juga yang berargumen seperti ini: “Dulu kan saya tidak bisa mendapatkan seluruh keinginan saya di masa kecil, maka saat ini saya bisa memberikan semuanya ke anak. Mengapa tidak?”

Dengan argumen ini, bermunculanlah orangtua yang memenuhi hasrat dan impian masa kecilnya melalui anak-anak mereka.

Ya, memanjakan anak bukan berarti membiarkan anak berbuat sesukanya, bergantung seterusnya kepada orangtua, sehingga kita sebagai orangtua sudah tidak punya waktu untuk sejenak me time dan mengurus urusan pribadi, bahkan mewujudkan mimpi kita sebagai manusia. Padahal salah satu mimpi kita adalah kelak memiliki anak yang sukses, mandiri di usia muda dan membanggakan orangtua, bukan?

Nah, untuk mewujudkan mimpi tersebut salah satunya dimulai dari bagaimana mendidik anak mandiri sejak dini. Mandiri bukan berarti bebas membiarkan anak berbuat tanpa bimbingan lho ya. Contohnya kembali kepada diri saya yang memiliki anak perempuan, kami ingin Salfa sejak dini sudah tertanam pendidikan yang kelak akan menjadi calon ibu.

Faktor Pendukung dalam Mendidik Kemandirian Anak

Saya dan suami tentu berharap bahwa Si Kecil bisa tumbuh dewasa bersama dengan kami. Namun, kami tidak pernah tahu akan membersamai anak hingga usia tersebut atau tidak. Kami harus berusaha menyiapkan anak untuk “siap” dengan kondisi tersebut.

Ya, menyiapkan anak mandiri sejak dini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak yang perlu dipersiapkan sebagai faktor pendukung, diantaranya:

  • Orang tua harus menciptakan lingkungan yang ramah untuk anak
  • Orang tua perlu konsisten dalam melatih kemandirian
  • Orang tua memberikan tanggung jawab sesuai dengan usia anak
  • Orang tua perlu selalu memotivasi anak

Melatih anak mandiri sejak dini memang memiliki warna tersendiri. Sebab kondisi masing-masing anak berbeda. Melatih kemandirian anak juga bukan sebagai ajang kompetisi dengan orang tua lain tanpa memikirkan dan memperhatikan kesiapan anak.

Nah, anak kami berusia 3 tahun. Kami berusaha mendidik kemandirian seperti makan sendiri, memilih baju dan memakainya sendiri, membereskan mainan, mengenali tanda akan BAK atau BAB dan masih banyak lagi lainnya. Sebagaimana yang sudah saya tulis sebelumnya, proses melatih kemandirian tersebut memang menuai komentar. Namun, bukan berarti bahwa kita harus kendor dan akhirnya kembali menjadikan anak manja yang berlebihan.

4 (Empat) Kunci Mendidik Kemandirian Anak

Sekali lagi, melatih kemandirian anak bukan persoalan satu dua hari. Perlu waktu membuat Salfa mampu melakukan segala sesuatunya sendiri. Melatih kebiasaan mandiri perlu kunci agar berhasil. Dan kunci tersebut yaitu:

  • Konsistensi; jangan harap hasil yang sempurna tanpa sebuah konsistensi. Melatih kemandirian anak melibatkan banyak hal seperti tenaga, waktu dan pastinya juga emosi. Tetapi, jika dilakukan dengan niat yang kuat dan usaha yang maksimal plus konsistensi tentu akan berjalan lancar seiring dengan waktu.
  • Motivasi; orang tua perlu mendukung dengan terus memotivasi. Ketika semangat menjadi kendor, kembalikan lagi pada niat dan mimpi yang kita harapkan untuk anak di masa depan.
  • Apresiasi; “Wah, anak Bunda hebat sekali sudah bisa pakai baju sendiri.” Kalimat ini salah satu bentuk apresiasi kepada anak ketika berhasil melakuakn sesuatu sendiri. Jangan pelit untuk memberikan apresiasi, karena sejatinya itu salah satu bentuk menjadikan anak bangga dan bahagia atas usahanya.
  • Teladan; melatih kemandirian pun tidak serta-merta kita ajarkan tanpa kemudian kita sebagai orang tua tidak memberikan teladan yang baik. Apalagi saat usia masih balita, maka segala tindak-tanduk orang tua akan ditiru oleh anak. Perlu diingat, anak mungkin bisa salah memahami, tetapi anak tidak pernah salah mengcopy – Jadi, sebisa mungkin diri sebagai orang tua sudah mampu menjadi teladan untuk itu.

Well… menciptakan anak yang mandiri, sukses dan bahagia dunia akhirat memang bukan pekerjaan yang mudah. Namun, bukan berarti tidak bisa untuk dikerjakan. Anak-anak kita terlahir membawa fitrah-nya masing-masing. Maka sudah sepatutnya kita menggali fitrah tersebut, salah satunya dengan membentuk kemandirian sejak dini.

***

Blogpost Mendidik Anak Mandiri Sejak Dini merupakan tulisan pertama #KEBloggingCollab untuk kelompok Sri Mulyani.

Rahmah Chemist adalah blogger aktif dan ibu dari satu anak balita, Salfa.

Comments (37)

August 15, 2017

Noted semuanya, tinggal dipraktekkan saat nanti mendidik anak supaya mandiri. Utamanya adalah memberi kepercayaan pada anak utk kreatif mencari solusinya dulu, tidak melulu kita yg mencarikan solusi utk anak. Pengalaman saat kita remaja adalah cara belajar yg menyenangkan yg bisa kita praktekkan. ^_^ TFS mbaa.


August 15, 2017

Salfa emang JUARAAAAK
Uyel-uyel anak tsantiiiikk yg pinter, gaul dan mandiri


August 15, 2017

Konsisten itu yg harus tapi terkadang susah dilaksanakan. Thanks for sharing


August 15, 2017

Wah pas banget artikel ini Mak Rachma, anak saya baru dua tahun..bisa dipraktekkan mulai sekarang. Terima kasih sharingnya, bermanfaat sekali♥


August 15, 2017

Bener banget. Kalo anak mandiri sejak dini ke sananya lebih gampang. Kayak suamiku yg sekarang ga berat buat bantuin istrinya . karena pas kecilnya udah terbiasa bantu orang tua 😀


August 15, 2017

Yeaaay..punya anak masih unyu unyu 6 tahun dan 4 tahun masih dalam tahap membentuk pribadi mereka. Pribadi mandiri akan memudahkan mereka sendiri menghadapi masa datang 🙂


August 15, 2017

SETUJU!!
Dan alhamdulilah semua sudah dipraktekan pada Malika yang sekarang berusia 10th. Dia sudah sangat mandiri, bahkan bisa membantu kami, orangtuanya dirumah. Malika sangat bisa diandalkan untuk melakukan segala sesuatunya sendiri, meskipun tentunya kami sbg orgtua WAJIB terus mengawasi dan mendampingi dia.


August 15, 2017

Anak memang harus dibiasakan mandiri ya mak, kalau enggak ibunya pasti repot sekali apalagi kalau anaknya ada tiga, empat tentu saja sangat melelahkan.


August 15, 2017

Anak dibiasakan mandiri sejak kecil nemang perlu banget, biar gedenya nanti udah terbiasa, gak shock ketika harus kita lepas.
Nice share mak


August 15, 2017

Noted Mak Amma.. terima kasih untuk sharingnya


August 15, 2017

Kedua belah pihak harus sama sama mendukung ya mba, baik bapak maupun ibunya. kalau malah salah satu memanjakan ya enggak jadi deh hehe.


August 15, 2017

Teladan…ku masih bebenah diri terus 😀
Makasih mak Amma tulisannya..


August 15, 2017

Sejak bayi anakku sdh dibiasakan makan sendiri, dan saat mulai bisa berjalan dan mengerti yg saya katakan, dia sdh mulai saya biasakan apa2 sendiri tp dgn pengawasan. Dan iya betul orang sekitar bilang saya tegaaa hehe tp anakbya aja suka jd gak didengerin deh omongan orang2


August 15, 2017

Menjadi teladan bagi anak, ini PR banget bagi orangtua ya, Mbak. 😉


August 15, 2017

Aaah…udah makin gede aja, salfa. iya banget, mandiri terkontrol. kita2 musti berusaha meluruskan bahwa mandiri ini bukan tentang tega atau ngga, tapi tentang proses menciptakan karakter ya, Bund. 😉


August 15, 2017

Memang, seharusnya anak dididik mandiri sejak dini biar terbiasa ya mak 🙂


August 15, 2017

Setujuuuu…
membangun karakter anak dapat kita terapkan sedini mungkin, biar gak bandel


August 15, 2017

Teladan yang konsisten dari orang tua bikin anak punya role model yang senantiasa diikuti. Makasih sharenya ya Mak 🙂


August 15, 2017

Bener bngt anak biasa mandiri sedini mungkin InsyaAllah besarnya gk ngerepotin dn jd tidak tergantung pd org lain,,, karakter ini memang hrs d bentuk oleh kelg


August 15, 2017

Anak pertama saya mulai diajarkan mandiri sejak kecil, nggak cuma itu sih, ketika masuk usia sekolah dasar sudah bisa membantu pekerjaan saya di rumah. Sekarang ketika dia sudah remaja, dia cakap mengerjakan apa-apa sendiri.


August 15, 2017

Semoga aku bisa konsisten ya mak,, terimakasih sharing2nyaaa .. komen2 emak semua jg nambah ilmu jadinya kalo dibaca.


August 16, 2017

Sekecil apapun usaha mereka, apresiasi emang penting sekali 😉


August 16, 2017

Motivasi dan Apresiasi memang penting sekali ya mak


August 16, 2017

Bener motivasi dan apresiasi penting mbak. Untuk mengajarkan mandiri juga butuh konsistensi. Sampai sekarang pun saya masih belajar buat kedua lelakiku, biar aku tak hanya melayani terus


August 17, 2017

Mendidik anak mandiri butuh perjuangan, konsistensi. Kadang satu anak dengan anak lainnya tak sama sehingga emak kudu belajar terus.


August 17, 2017

memberi teladan yang baik kepada anak itu kadang gampang-gampang susah. kadang kalo kita gak sadar suka nyeplos kata-kata kasar itu duh gawat banget, bisa ditiruin hihi


August 18, 2017

Orangtua saya termasuk yg pake alasan di atas itu, mbak. Soalnya latar belakang keduanya ngga punya apa2, jadi kalo ada lebih sedikit lgsg manjain anak. Nah skrg anaknya tau banget kalo itu salah, walau suka dilema juga siy, haha..


August 18, 2017

Nah, di bagian “nenek” ini yang terkadang bikin runtuh aturan mandiri yang sedang coba diterapkan hihihi :))


August 21, 2017

Setuju sekali Mak Rahma, terima kasih sharingnya,memupuk kemandirian sangat penting untuk diajarkan.


August 21, 2017

ndak kebayang kalau nanti punya anak, rasanya gimna ya? cara mendidiknya lantas bagaimana pula


March 8, 2018

Bener banget,
Dirumah, anak-anak sudah diajarkan mandiri sejak kecil.
Mulai umur 9bln mulai makan sendiri,
1 thn kami biasa menanyakan si anak, baju yg ingin dia pakai, latihan ga pake diaper.
2thn udah mulai rapihin mainan sendiri.
3thn beresin kamar,
4thn buang sampah,
5thn nyuci piring,
6thn masak,
7thn nyuci baju

Memang butuh konsistensi dan kesabaran, belum lagi di pandang aneh sama orang sekitar (krn parenting nya kejam, beda dr kebanyakan orang).

Tapi, worth it!

Sekarang, anak yg besar sudah 13thn, kami tinggal menikmati hasilnya. Dia jadi anak yg bertanggung jawab dan mandiri.

Soalnya, emak bapak gawe, dan kita ga punya ART mau ga mau, seluruh anggota keluarga diajak bertanggung jawab.


October 15, 2020

Artikel nya mantap, memberikan tips juga..
Baca juga artikel di blog inbelitung.com trimakasih
.


Trackback

    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: