Salah satu film produksi luar negeri yang tak pernah bosan saya tonton adalah film Lord of The Rings. Meski berulang kali diputar di stasiun-stasiun TV, rasanya tetap saja menarik jalan ceritanya. Terutama sih karena lokasi film petualangan fantasi ini yang menyajikan pemandangan indah. Jadi pengin berkunjung ke Selandia Baru, lokasi syuting film tersebut. Tapi, kalau hanya sekadar ingin menikmati pemandangan indah ala Lord of The Rings ini, kita nggak perlu jauh-jauh lho. Di Indonesia juga ada kok. Wisata Djawatan Benculuk di Banyuwangi, Jawa Timur.
Cerita tentang Djawatan Benculuk ini masih berkaitan dengan perjalanan saya dan si bungsu, Tiominar, berwisata ke Banyuwangi dan Malang, Jawa Timur di bulan Oktober 2017.
Baca juga ini ya: Berkeliling Seru di Museum Satwa Batu
Wisata Djawatan Benculuk, Banyuwangi
Di Banyuwangi, selain berkunjung ke Taman Nasional Baluran dan pantai-pantai indah Banyuwangi, kami juga berkunjung ke salah satu obyek wisata yang ngehits di Banyuwangi dan juga Indonesia, yaitu Wisata Djawatan Benculuk. Tempat wisata ini menyajikan pemandangan indah, pohon-pohon besar yang sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun.
Nah, pohon-pohon besar ini mirip hutan di film trilogi petualangan fantasi Lord of The Rings yang disutradarai oleh Peter Jackson. Hutan-hutan tersebut berada di Selandia Baru.
Nah, kalau belum berkesempatan ke Selandia Baru untuk melihat hutan Lord of The Rings itu, yuk berkunjung atau merencanakan liburan yang asyik dan seru ke hutan indah yang terdapat di Wisata Djawatan Benculuk.
Beberapa Fakta Lokasi Wisata Djawatan Benculuk
1. Menjadi Tempat Penimbunan Kayu
Awalnya merupakan Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hasil hutan yang bernama Tapel Pelas (TP) atau TPK Benculuk, sebelum kayu-kayu tersebut dijual ke pasaran, dan juga tempat pengelolaan kereta api.
Namun di tahun 2000-an, produksi kayu berkurang, sehingga tumbuh rumput ilalang, mirip hutan belantara.
2. Lokasinya Mirip Hutan
TPK Benculuk ini mirip hutan karena tumbuh pohon-pohon trembesi yang berjumlah ratusan, dan sudah berusia ratusan tahun.
Pohon trembesi di sini bahkan ada yang mencapai diameter 3 meter. Bahkan berfungsi sebagai penghalau sinar matahari, yang membuat sejuk dan rindang para pengunjung tempat wisata ini.
3. Instagrammable
Meski mirip hutan belantara, ternyata banyak anak muda Banyuwangi yang datang ke TPK Benculuk, lalu berfoto-foto dengan latar belakang pohon-pohon besar yang berada di areal seluas 4,8 hektar ini.
Pohon-pohon besar yang sebagian besar trembesi ini ternyata terlihat magis saat difoto. Foto-foto yang diunggah ke media sosial itu pun langsung menarik perhatian warganet, dan Benculuk pun menjadi incaran orang yang senang foto-foto.
4. Diubah Menjadi Lokasi Wisata
Perhutani lalu membenahi TPK Benculuk lalu mengubah namanya menjadi De Djawatan Benculuk.
Pohon trembesi menjadi daya tarik di Wisata Djawatan Benculuk, karena besar dan indah dengan ranting dan dedaunan yang menjuntai.
5. Wisata Murah Meriah
Berlokasi di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, lokasinya hanya berjarak 45 km dari pusat kota Banyuwangi, tepatnya Jalan Raya Jember – Banyuwangi. Tidak terlalu sulit berkunjung ke Wisata Djawatan Benculuk ini, karena bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum seperti bus, atau kendaraan pribadi seperti motor dan mobil. Apalagi jalan menuju Benculuk, jalanan beraspal yang mulus.
Sebelum masuk ke lokasi wisata, kita akan ditarik bea parkir kendaraan Rp2.000, sedangkan tiket masuk Rp2.000 per orang.
Asyik kan? Jarang-jarang lho tempat wisata yang ngehits tiketnya murah, nggak menguras kantong.
6. Disediakan Spot-Spot Foto
Ada dua lokasi menarik untuk foto-foto di Wisata Djawatan Benculuk, dengan latar belakang pohon-pohon besar yang ranting-rantingnya menjuntai dan daun-daun yang hijau.
Spot foto yang disediakan Perhutani itu berada di atas pohon dan lokasinya berupa jalan setapak dengan beberapa truk bekas.
7. Kunjungi di sore hari
Waktu terbaik berkunjung ke Wisata Djawatan Benculuk adalah menjelang sore hari. Karena sinar matahari sore hari akan menyelinap di antara pohon-pohon trembesi yang memiliki cabang yang menjular.
Hasil foto di moment ini tak akan terlupakan.
8. Ramah Anak
Wisata Djawatan Benculuk ini juga merupakan tempat wisata yang ramah anak lho. Tiominar senang banget saat berkunjung ke Benculuk, karena dia bisa naik kuda dan bermain di taman bermain sampai puas tanpa harus rebutan dengan anak lainnya, karena disediakan banyak macam permainan.
Oh ya, kalau untuk naik kudanya, kita harus bayar Rp25.000 per anak. Dengan dipandu penjaga kuda, anak dibawa berkeliling hutan yang luas itu dan bisa juga sambil berfoto-foto.
Sementara anak berkeliling hutan, orang dewasa jika sudah lelah menelusuri hutan dan capek berfoto-foto, bisa beristirahat di bawah pohon yang rindang atau menyempatkan sholat di musala yang bersih. Atau, bisa juga makan minum di kantin yang disediakan Perum Perhutani. Jangan khawatir, makan minum di lokasi wisata ngehits di Banyuwangi ini, murah meriah tidak menguras isi dompet.
Yuk, Kunjungi Banyuwangi!
Nah, untuk Emak Blogger yang ingin membawa anak-anak berwisata sekaligus menambah wawasan tentang keindahan alam Indonesia, rekomenlah Wisata Djawatan Benculuk, Banyuwangi, Jawa Timur ini.
Ayo segera menabung untuk liburan ke Banyuwangi yang mendapat julukan The Sunrise of Java, setelah mendapat penghargaan dari ASEAN Tourism Standard Award. Penghargaan itu didapat karena Banyuwangi dianggap layak karena berhasil mengembangkan potensi wisatanya.
Sebelumnya pada tahun 2016, wisata Banyuwangi oleh Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa Bangsa (UNWTO) sebagai kawasan dengan inovasi kebijakan pariwista terbaik di dunia.
Mengapa The Sunrise of Java?
Karena Banyuwangi merupakan kota pertama yang mendapat sinar matahari. Banyuwangi, kota paling timur di Pulau Jawa sehingga matahari muncul pertama di wilayah ini, dan terbenam paling awal.
Wisata Banyuwangi tidak hanya pantai-pantai dan gunung yang indah, tetapi juga wisata budayanya, di antaranya Festival Gandrung. Nah, jangan lupa ya, masukkan Banyuwangi dan Wisata Djawatan Benculuknya di rencana liburan atau travel wish list di tahun 2019 ini. Selamat berwisata.
Saya paling suka nih mak kalau berwisata alam, bisa mensyukuri nikmat Tuhan sambil menikmati segar nya udara alam dan indahnya pemandangan. Bikin fresh. Tapi kalau banyak pohon besar begitu enaknya rame-rame ya biar ga terlalu serem #eh