Emak yang punya anak balita (bawah lima tahun), pasti dong ya mengalami anak memilih-milih makanan atau menggemari jenis makanan tertentu. Dan sebagai orang tua yang ingin tumbuh kembang anaknya maksimal, harus kreatif dalam mengenalkan beragam jenis makanan. Pola makan harus bervariasi dan agar saluran cerna si kecil tidak mengalami gangguan, harus memperhatikan kandungan bakteri baik.
Kebiasaan Makan Anak Berpengaruh pada Fungsi Saluran Cerna
Kebiasaan memilih-milih makanan sering terjadi pada anak usia 2 tahun ke atas. Dalam ilmu gizi, kebiasaan memilih-milih makanan ini termasuk dalam istilah food preference, mulai dari istilah picky eater sampai selective eater.
Food preference hal yang biasa terjadi pada si kecil. Akan sangat mengganggu jika berhubungan dengan saluran cerna yang sangat berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh (sistem imun) secara keseluruhan.
Dengan mempunyai saluran cerna yang sehat, diharapkan anak lebih terlindungi dari berbagai bakteri patogen dan tolerans terhadap berbagai bahan makanan.
Saluran cerna juga berfungsi sebagai ‘barrier’ antara dunia ‘luar’ dan ‘dalam’ dari tubuh manusia, yang tersusun dari jaringan limfoid dan sebagian besar selnya menghasilkan antibodi.
Saluran cerna sangat terkait dengan daya tahan tubuh si kecil. Karena saluran cerna sangat terkait dengan daya tahan tubuh si kecil, saluran cerna harus sehat. Salah satu yang membuat saluran cerna sehat adalah pemberian probiotik dan prebiotik yang teratur.
Probiotik adalah bakteri baik (yang menguntungkan) sedangkan prebiotick adalah makanan yang berfungsi sebagai suplemen untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri baik dalam sistem pencernaan.
Agar daya tahan tubuh kuat dan terbebas dari serangan penyakit, jumlah bakteri baik harus lebih banyak dibandingkan bakteri jahat.
Apa saja bakteri baik itu dan bagaimana manfaatnya bagi tumbuh kembang Si Kecil?
Tujuh bakteri baik untuk kesehatan adalah:
1. Lactobaccilus acidophilus
Pada keadaan normal, jenis bakteri baik satu ini ada dalam saluran pencernaan manusia.
Manfaatnya:
- membantu menurunkan kolesterol jahat,
- mencegah dan mengatasi diare.
- Pada orang dewasa, mengatasi bakteri pada vagina yang dapat menyebabkan keputihan.
Bakteri baik ini terdapat pada minuman susu fermentasi (yoghurt), tempe dan keju.
Sebagai bakteri baik, Lactobacillus membentuk laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Sedangkan Bifidobacterium menguntungkan bagi kesehatan di dalam kolon.
2. Lactobacillus rhamnosus
Jenis bakteri baik ini bermanfaat untuk mengatasi diare, menjaga kesehatan saluran pencernaan serta menjaga kesehatan organ hati. Ada pada produk olahan susu dan yoghurt.
Kedua bakteri di atas menghasilkan antibiotika yang menghambat pertumbuhan bakteri jahat, mencegah konstipasi, mengurangi bakteri penyebab infeksi lambung, mencegah alergi kulit dan intoleransi laktosa.
Jika kekurangan bakteri baik, penyakit yang sering timbul adalah diare. Karena itu perlu memelihara bakteri baik dengan pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang.
3. Bacillus coagulans
Bakteri ini bermanfaat untuk kesehatan saluran pencernaan.
Tetapi, bakteri ini jarang digunakan atau ditambahkan dalam suplemen probiotik karena harganya yang cukup mahal, dibandingkan dengan bakteri baik jenis lainnya.
4. Bifidobacterium animalis
Jenis bakteri baik ini terkenal karena kemampuannya untuk memperbaiki gerak usus. Sering digunakan untuk sindrom iritasi usus besar atau konstipasi kronis.
5. Escherichia coli
Escherichia coli jarang dianggap sebagai spesies bakteri baik.
Dalam jurnal hasil penelitian studi di Jepang, yang diterbitkan tahun 2005 oleh Jurnal “Inflammatory Bowel Disease” ditemukan, bahwa strain E. coli dapat mencegah dan mengobati kolitis ulserativa atau peradangan pada usus besar.
6. Lactococcus lactis
Lactococcus lactis adalah salah satu bakteri baik yang ada dalam keju, mentega dan yoghurt.
Bakteri inilah yang membuat yoghurt memiliki rasa yang khas. Bakteri ini dapat membantu memperbaiki mukosa usus pada inflammatory bowel disease atau peradangan usus.
7. Lactobacillus reuteri
Dalam tudi yang dilakukan oleh Sinkiewics, dkk, pada tahun 2008 menemukan bahwa Lactobacillus reuteri secara alami ditemukan dalam ASI di berbagai negara di seluruh dunia.
ASI adalah sumber gizi utama anak pada 6 bulan pertama dan bakteri inilah yang dapat mencegah sembelit atau diare yang sering terjadi pada anak. Bakteri ini juga mempunyai efek meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Tips menghadapi anak yang suka memilih makanan
- Orangtua harus memberikan contoh yang baik kepada anaknya. Misalnya, saat makan bersama. Jika orangtua enggan makan sayur misalnya, wajar jika anak pun enggan makan sayur. Karena itu, orang tua harus menyajikan menu makanan yang disukai seluruh anggota keluarga.
- Sajikan menu makanan berimbang setiap harinya.
- Sajikan makanan dalam porsi kecil.
- Jika ingin memberikan makanan baru, jangan langsung menyerah jika anak langsung menolak. Jelaskan makanan pada anak sebanyak 10-15 kali.
- Orangtua harus tetap tenang. Jangan panik atau marah-marah saat anak menolak makanan tertentu.
Nah, yuk, Mak, pastikan anak-anak terpenuhi asupan gizinya, dan juga didukung pula dengan kebiasaan atau pola hidup yang sehat. Pelan-pelan saja diperkenalkan, agar kemudian anak terbiasa. Biasa menjadi baik, tentunya akan menjadi bekal baik pula baginya di masa depan kan?
Jadi, kalau si kecil masih suka memilih-milih makanan, Emak harus tetap semangat membujuk ya!