Hai, Mak! Ketemu lagi di konten ngeblog di web Komunitas Emak Blogger deh~ Apa kabar? Kemarin kita udah ngomongin soal listicle, giveaway, juga opini ya? Sekarang giliran tip menulis tutorial nih.
Ada yang udah punya jenis konten ini di blog? Boleh dong, coba ditulis di komen ya! Siapa tahu bisa dijadiin contoh.
Nah, jenis konten tutorial ini juga bisa banget jadi konten pilar, konten yang diharapkan membawa traffic secara kontinyu ke blog. Termasuk ke jenis howto, jadi semacam panduan gitu. Makanya cucok deh dijadiin pillar post atau konten pilar.
Yang harus diperhatikan dalam menulis tutorial ini sih biasanya adalah keruntutan dan kedetailan tulisan kita, Mak. Karena ibaratnya tuuh kita lagi ngajarin orang untuk melakukan sesuatu kan? Makanya, mesti jelas. Jangan sampai nih, orang habis baca malah makin pusing lantaran tulisan kita mbulet dan enggak jelas.
Itu aja sih yang harus benar-benar kita perhatikan. Yuk, coba kita lihat langkah-langkah menulis tutorial berikut ini.
7 Langkah Menulis Tutorial yang Mudah Diikuti
1. Pilih topik
Ini jelas harus dilakukan pertama kali kalau ingin menulis tutorial yang mudah diikuti.
Pilihlah topik yang benar-benar Emak kuasai. Nah, masalahnya adalah kadang topik yang mau kita tulis itu sudh banyak juga yang bahas. Alias sudah pasaran 😀 Jadi, penting untuk melakukan riset dulu terhadap artikel sejenis di internet. Gugling dulu, gitu.
Kalau Emak sudah menemukan artikel-artikel sejenis, baca deh, Mak. Lalu temukan, misalnya, ada yang kurang? Kalau ada, berarti Emak bisa menulis artikel lain yang lebih lengkap. Kalau enggak, misalnya yang lain udah oke banget, maka mesti kerja sedikit keras untuk bisa menemukan sesuatu yang “beda”.
2. Tentukan goals
Emak pengin, setelah pembaca selesai membaca tuh, mereka akan bisa apa? Melakukan apa? Dengan cara seperti apa?
Nah, jadikan ini sebagai goals dalam menulis tutorial ini, sehingga kita akan jadi memberi tanggung jawab pada diri sendiri bahwa orang lain harus bisa nih melakukannya.
Sebutkan goals ini di awal artikel. Jadi, pembaca artikel Emak tuh tahu, bakalan dapet apa nih setelah baca artikel kita. Hal ini akan bisa menarik mereka untuk mau baca sampai akhir.
3. Tuliskan dengan jelas dan mudah dipahami
Karena kita akan menulis tutorial, maka kita benar-benar nggak boleh sembarangan nulisinnya. Setiap step itu harus dijelaskan secara mendetail, hingga orang tuh mudah mengikuti.
Konon sih, untuk patokan kemudahan baca ya, artikel kita itu harus bisa dipahami oleh anak usia kelas 7\.
Jadi, yang punya anak di kelas 7, boleh nih diminta jadi first reader 😀
4. Lengkapi dengan gambar
Nah, kadang ya gambar bisa lebih menjelaskan dengan lebih baik, Mak. Jadi jangan lupa sertakan gambar di setiap step-stepnya.
Gambarnya yang bagus ya! Punya sendiri tentu akan lebih baik juga.
5. Perhatikan struktur dan keruntutan step by step
Ini paling penting kalau kita hendak menulis tutorial. Jangan sampai loncat-loncat per step-nya.
Bisa bingung nanti yang baca.
Jadi, harus benar-benar urut ya, Mak. Untuk ngecek runtut enggaknya per step, ada baiknya Emak bikin outline dulu. Supaya lebih mudah nulisnya, pun memeriksanya nanti.
6. Pastikan masing-masing poin terdiri atas satu langkah
Jangan sampai satu poin step, ada lebih dari 3 langkah. Bikin bingung, Mak. Misalnya, Emak mau menulis tutorial cara memasak nasi goreng.
Poin 1. Bikin bumbu, lalu tumis. Terus masukin nasi. Aduk sampai rata.
Yah, kalau langsung borongan gitu kan bingung. Coba deh, dipecah masing-masing per langkah. Misalnya jadi begini:
1. Buat bumbu. Dihaluskan.
2. Panaskan minyak, lalu tumis bumbu sampai harum.
3. Masukkan nasi.
4. Tambahkan kecap.
Jadi, lebih rinci kan? Jadi jelas dan mudah diikuti. Enak pula dibaca, yakan? Akan lebih baik juga jika Emak gunakan poin bernomor ya. Biar kelihatan step by stepnya bener-bener gitu.
7. Periksa lagi dan swasunting
Kalau sudah selesai menulis tutorial, coba dicek ulang lagi dengan melakukan self editing. Jangan sampai ada step yang ketinggalan, terlompati, atau terlupakan.
Cobalah untuk membaca lagi dari sudut pandang pembaca. Kira-kira nih kalau mereka baca, akankah ada pertanyaan yang muncul? Kalau ada, di sebelah mana?
Biasanya sih, pertanyaan akan muncul jika ada ukuran, intensitas, istilah asing, dan lain-lain. Antisipasilah pertanyaan yang muncul tersebut dengan memberikan penjelasan tambahan.
Nah, itu dia beberapa langkah menulis tutorial yang mudah diikuti, yang bisa banget menjadi konten pilar untuk blog kita.
Selanjutnya, Emak mesti rajin ngecek juga kalau misalnya ada hal-hal yang perlu diupdate atau diedit disesuaikan dengan kondisi yang baru.
Sooo, sampai ketemu lagi di artikel ngeblog selanjutnya ya, Mak. Semoga bermanfaat.