Pada setiap tahapan perkembangannya, si kecil akan selalu menghadapi hal baru yang begitu banyak ya, Mak. Ia akan belajar beradaptasi dengan lingkungan.
Pastinya ini nggak akan mudah baginya. Adalah wajar jika kemudian ia merasa cemas dan nggak nyaman. Reaksi yang timbul juga beragam; ia jadi rajin menangis, merengek atau menjerit. Bahkan, ketakutan yang berlebihan saat menghadapi hal baru ini bisa membuat si kecil menyakiti orang di sekitarnya lo.
Wah, harus waspada kalau gitu ya?
Tenang, Mak, kalau si kecil juga sering menunjukkan berbagai gejala seperti ini saat harus menghadapi hal baru. Konon katanya, ini cukup alami sebab ia belum tahu cara mengekspresikan perasaannya dengan berbicara. Baginya, menangis dan berekspresi melalui gerakan tubuh akan lebih mudah dilakukan.
Nah, ada bocoran nih, Mak, dari berbagai sumber, strategi untuk mendampingi si kecil dalam menghadapi hal baru dengan nyaman. Mumpung sebentar lagi tahun ajaran baru kan? Bagi si kecil yang baru mulai masuk sekolah, pasti perasaannya nano-nano deh. Campur aduk; excited sekaligus cemas. Apakah ia akan menyukai teman-teman barunya? Seperti apa ya gurunya nanti?
Ha! Jangan-jangan Emaks pun lagi deg-degan untuk hari pertama si kecil sekolah ya?
Yuk, kita lihat bagaimana strategi mendampingi si kecil menghadapi hal baru!
1. Lingkungan baru
Nah, kebetulan sebentar lagi tahun ajaran baru dimulai. Si kecil akan memasuki lingkungan baru, yaitu sekolah ataupun PAUD.
Untuk membuatnya lebih nyaman, pada hari pertamanya berada di sekolah atau PAUD, Emak cobe deh meminta izin pada pengasuh dan gurunya untuk membiarkannya membawa boneka kesayangannya.
Pada usia ini, anak akan membutuhkan sesuatu yang bisa memberinya rasa nyaman dan aman.
Sesaat sebelum mulai memasuki gedung sekolah atau PAUD-nya, katakan pada si kecil dengan wajah penuh semangat, “Kita mau ke tempat yang banyak mainannya, banyak teman, dan banyak buku. Asyik kan, Dik? Nanti Adik boleh bermain apa saja di dalam.”
Lalu, biarkan si kecil mengadaptasikan dirinya sebelum akhirnya ikut masuk bersama Mama.
2. Teman baru
Di PAUD nanti, ia juga akan bertemu banyak sekali anak lain dengan kondisi yang kurang lebih sama dengannya. Juga ia harus berkenalan pula dengan guru dan pengasuh di sana.
Untuk anak yang berada di bawah tiga tahun, mungkin ini akan lebih berat ya, Mak. Saat dikenalkan dengan para guru dan pengasuh PAUD, bisa saja kemudian ia malah berancang-ancang ingin memukul. Segera tangkap kedua tangannya dengan lembut, lalu pegang dan arahkan tangan mungilnya untuk bersalaman.
Jika ia menolak bersalaman? That’s ok, Mak. Tersenyumlah padanya, dan katakan bahwa tak apa jika ia tak mau bersalaman, tapi tidak boleh memukul.
Mama bisa memberikan pengertian, “Miss kan mau kenalan sama Adik. Nanti Adik di sini bisa punya banyak teman. Nanti kalau dipukul Miss bisa sedih dong.”
3. Suara baru
Menurut Gail Whitelaw, Ph.D., pimpinan The American Academy of Audiology di Reston Virginia, pendengaran merupakan indra yang berkembang seiring waktu dan pengalaman.
Karena itu, berikan pengalaman yang menarik pada telinga si kecil. Mulai perkenalkan ia pada suara-suara binatang, juga suara alat-alat musik sedini mungkin. Ajak mereka bernyanyi mengikuti lagu atau tirukan suara-suara binatang yang ia kenal.
Pelan-pelan pula ajak anak ke tempat yang cukup ramai agar ia terbiasa dengan keriuhan. Tapi tetap hindari tempat-tempat yang terlalu bising sebab pendengaran si kecil masih sensitif.
4. Makanan baru
Saat mengenalkan makanan baru pada si kecil, pastikan bahwa usianya sudah tempat untuk mengonsumsi makanan tersebut. Selain itu, kenali temperamen anak dan juga lihat apakah ia termasuk picky eater atau enggak.
Pada awalnya, ia mungkin akan menolak makan dengan cara mengeluarkannya atau justru diemut saja lama-lama.
Makanan perlu diperkenalkan secara berulang-ulang (10 – 15 kali) sebelum Emak memutuskan untuk menyerah. Perhatikan juga kebiasaan makannya serta cermati makanan apa yang bisa memicu alergi si kecil.
Jika ingin mengajaknya makan di restoran, pilihlah restoran yang terjamin kebersihannya agar anak terhindar pula dari berbagai penyakit.
5. Kemampuan baru
Saat anak mulai mempunyai kemampuan untuk berjalan, kaki anak akan beradaptasi dengan materi yang ia injak. Emak pasti akan menjumpai berbagai bentuk penolakan pada awalnya.
Suatu saat, jika memang si kecil terlihat menyukai musik, Emak juga perlu mengenalkannya pada kemampuan baru seperti mencoba memainkan alat musik atau menari seirama musik, untuk mencoba mengamati minatnya.
Begitu pun dengan kemampuan-kemampuan lain.
Menghadapi hal baru memang bisa jadi agak membuat anak menjadi takut-takut dan ragu-ragu. Hal ini wajar saja, Mak. Bukankah kita sendiri juga sering merasa nggak yakin ketika harus menghadapi hal baru?
There is always the first time.
Namun si kecil pastinya akan lebih beruntung, karena mereka punya Emak yang membimbing dan mendampingi mereka selama mencoba hal yang baru.
Semangat, Mak!