Hae, Emaks! Kali ini, saya mau ajak Emak berkenalan dengan salah satu tool untuk riset kata kunci, yaitu Ubersuggest.
Sudah pernah denger belum, Ubersuggest?
Apa Itu Ubersuggest?
Ubersuggest ini sebuah tool semacam Keyword Planner. Bedanya kalau Keyword Planner adalah milik Google, maka Ubersuggest ini milik salah satu master white hat SEO, Neil Patel. Yep yep. Ubersuggest adalah tool untuk melakukan riset kata kunci alias keywords. Ya, kurang lebih seperti Keyword Planner.
Iya, betul, keduanya memiliki fungsi yang kurang lebih sama sama. Cara pakai dan bacanya kurang lebih juga sama. Hanya preferensi aja, Mak. Kadang ada yang lebih suka pake Keyword Planner, ada yang blg Ubersuggest lebih user friendly.
Nah, untuk bisa nyaman pakai, kan mesti tahu dulu. Gitu aja sih ๐ Link Ubersuggest sudah saya tautkan di atas ya, Mak. Silakan diintip, sembari baca-baca ini artikel deh. Jadi, bisa lebih jelas.
Beginilah penampakan si Ubersuggest ini, kalau Emak klik itu alamatnya tadi.
Cara Menggunakan Ubersuggest untuk Riset Kata Kunci
1. Masukkan kata kunci yang ingin diriset
Masukkan satu kata yang mau diriset ke kotak “enter a domain or a keyword”, lalu ganti bahasanya ke bahasa Indonesia (Indonesian), lalu klik Search. Kayak gini misalnya.
2. Angka-angka yang harus diperhatikan
Hasilnya akan seperti ini. Banyak ya, angka-angkanya? Hehe.
Nggak usah bingung, untuk tahu arti masing-masing angka, Emak bisa hover simbol tanda tanya di dekat masing-masing kolomnya. Nanti akan kelihatan petunjuknya.
Kayak Search Volume misalnya ya. Di petunjuknya ada keterangan, kurang lebihnya ini adalah angka yang menunjukkan volume pencarian terhadap kata kunci yang kita riset itu setiap bulannya.
SEO Difficulty artinya adalah perkiraan kondisi kompetisi kata kunci kita itu dalam hasil pencarian Google. Semakin tinggi nilainya, semakin sulit persaingannya. Lalu, yang paling baik itu SEO Difficulty itu di angka berapa sih? 0?
Nggak juga sih. Konon, pilihlah angka 0 – 50an. Lebih dari itu, mendingan jangan.
Lalu, Paid Difficulty apaan ya? Itu adalah rasio kompetisi tapi untuk iklan berbayar. Jadi untuk mereka yang suka pakai Google Ads nih, angka ini harus diperhatikan. Kalau nanti Emak nggak akan pakai Ads, ini bisa diabaikan aja. Begitu juga dengan Cost Per Click (CPC). Kalau ntar nggak akan pake Google Ads, bisa diabaikan aja.
3. Perhatikan keywords ideas
Nah, kalau Emak scroll ke bawah, nanti akan ketemu sama Keyword Ideas. Ini juga penting untuk diperhatikan, Mak. Terutama kalau kita mau nyari kata kunci turunan yang akan menyertai kata kunci utamanya.
Maksudnya gimana kata kunci utama, kata kunci turunan?
Jadi, saat kita sedang riset kata kunci, kita harus menentukan kata kunci utama. Misalnya ini tadi saya kan pakai contoh “cara membuat blog”. Kata kunci utama nantinya harus disebar merata dan jumlahnya cukup memadai di sepanjang artikel.
Sedangkan, kata kunci turunan adalah kata-kata kunci lainnya yg akan “menemani” si kata kunci utama. Jumlahnya lebih sedikit, tapi tetap menyebar di sepanjang artikel. Kadang 2-3 kali disebutin aja udah cukup.
Nah, untuk bisa “meramal” kata kunci utama dan turunan ini memang butuh latihan yang banyak dan konsisten. Ya dibantu dengan tool riset kata kunci semacam Ubersuggest ini nih.
Duh, teknis SEO banget ini ya ๐ Tapi moga-moga paham ya, Mak.
4. Perhatikan juga kompetitor kita
Kalau mau dapet keyword ideas lebih banyak, bisa diklik tuh “View All Keyword Ideas”. Nanti akan terlihat seperti ini.
Itu di panel yang sebelah kiri bisa discroll sampai jauh tuh, Mak, buat tahu apa saja keyword ideas-nya. Sedangkan, panel sebelah kanan itu semacam benchmarking–siapa saja kompetitor kita kalau mau pake kata kunci “cara membuat blog” itu.
Kalau kata kuncinya beda, ya nanti kompetitornya akan beda. Nah, ini kayaknya yang nggak ada di Keyword Planner ya? Kalau gak salah sih.
5. Cek juga content ideas
Nah, di bawah panel keyword ideas, ini ada fitur baru yaitu content ideas. Kita bisa nihย ngintip konten orang tanpa perlu susah-susah Google apalah apalah. Langsung tahu mana yang harus dikalahin. Hohoho. Yamaap, saya anaknya mah kompetitip memang. ๐
Eits, tapi pergunakanlah dan manfaatkanlah fitur ini dengan bijak dan baik serta benar. Nggak boleh buat ngopas ya. Konten-konten yang ada di situ adalah konten untuk memancing ide kita, hingga kita bisa menulis dengan lebih baik.
6. Perhatikan frase kata kunci
Kalau dilihat-lihat, konten-konten yang ada di content ideas itu nggak exact the same phrase ya, Mak. Nggak bener-nemer “cara membuat blog” gitu loh. Untuk bisa melihat konten-konten yg benar-benar mengandung “cara membuat blog” yang exactly the same phrase, Emak bisa beri tanda petik.
Jadi, masukkan ke dalam kotak keywords tadi: “cara membuat blog” gini.
Maka nanti hasil content ideasnya pasti akan persis sama “cara membuat blog” itu.
Demikianlah, acara kenalannya dengan Ubersuggest kali ini ya. Cukup simpel kan?
Untuk fitur-fitur yang lain, Emak bisa eksplorasi dan coba-coba sendiri deh. Pokoknya Ubersuggest ini cukup user friendly kok dipakainya. Jangan takut gaptek ya.
Sampai ketemu lagi di artikel berikutnya ya, Mak!
Masih mencoba memahami nih. Semoga bisa cara memakainya. Hahaha