Beberapa waktu yang lalu, Google juga melakukan update terhadap penggunaan meta description dalam hasil pencariannya. Mungkin enggak banyak yang terlalu menyadari akan update ini, mungkin juga enggak terlalu berefek besar, tapi ada baiknya juga untuk kita tahu.
So, kita akan bahas dalam artikel kali ini ya, Mak, mulai dari pengertian meta description, update, hingga tip terbaiknya.
Apa Itu Meta Description?
Meta description yang kita buat nantinya akan muncul sebagai search snippets, yang akan terlihat ketika seseorang mengetikkan keyword tertentu, dan kemudian muncul hasil pencariannya di Google. Tepatnya, snippets ini akan ada di bawah judul dan URL.
Contoh di atas adalah snippets yang keluar, ketika saya mengetikkan “meta description” ke dalam kotak pencarian Google. Emak bisa melihat dalam kotak merah, ada sepenggal keterangan mengenai kata kuncinya.
Sebenarnya, di halaman pertama hasil pencarian terhadap “meta description” itu ada beberapa. Artikel milik MOZ ini bukan pada peringkat pertama. Namun, saya secara otomatis tertarik dengan artikel ini, karena dari snippet-nya sepertinya cukup menjanjikan—selain ya, “nama” MOZ itu sendiri.
Di sinilah bermain faktor trust saya untuk MOZ—bahwa MOZ pasti akan dapat memberikan penjelasan yang baik, karena mereka adalah ahlinya—sekaligus snippet yang menarik.
Nah, inilah “formula” meta yang bagus. Ada trust terhadap webnya, dan snippet yang bisa menggambarkan konten.
Kok ada meta description dan ada snippets ini, memangnya beda ya?
Beda, Mak, meski fungsinya sama. Meta description adalah kalimat yang kita setup dari blog agar muncul di hasil pencarian Google, sementara snippet adalah kalimat yang sudah muncul di hasil pencarian Google. Nah, jelas ya, sampai di sini?
Sementara kalau di blog, kita bisa membuatnya di bagian Search Description ini kalau untuk blog di Blogger.
Atau, kalau blognya berplatform WordPress, biasanya bisa ditulis di bagian Excerpt, ataupun di bagian Description kalau pakai plugins SEO seperti Yoast, atau di bagian Snippet untuk RankMath.
Update Meta Description
Biasanya, jika meta description tidak disetup oleh pemilik website ataupun blog, maka umumnya platform blog kitalah yang secara otomatis meng-generate-nya dengan mengambil beberapa kalimat pertama yang ada di dalam konten.
Nah, masalahnya, kadang kalimat pertama dalam konten itu tidak bisa menjelaskan secara lengkap mengenai isi artikelnya. Di sinilah pentingnya, mengapa kita seharusnya membuat meta description sehingga snippet yang nantinya muncul bisa baik, jelas, menggambarkan isi konten, dan membuat hasil pencarian di Google menjadi lebih bagus.
So, inilah yang diupdate oleh Google baru-baru ini. Sekarang, Google bisa me-rewrite sendiri snippetnya, sehingga tampak berbeda dengan meta deskripsi yang sudah kita tulis.
Hal ini terkuak ketika berlangsung agenda Webmaster Hangout bersama John Muller, petinggi Google. Saat itu, ada seorang publisher yang bertanya, mengapa Google mengubah snippet dari meta yang sudah dibuat. Menurut keterangan John Miller, bisa jadi algoritme Google menganggap bahwa yang dibuat oleh publisher tersebut tidak merepresentasikan isi artikel, sehingga algoritme pun mengubahnya sesuai instruksi sistem.
Ternyata, inilah efek yang dibawa oleh update Google meta description yang baru dilakukan.
Lebih jauh, John Mueller menjelaskan hal-hal yang bisa membuat sistem Google mengubah meta description, di antaranya:
- Tidak ada hubungannya dengan konten web atau artikel yang bersangkutan.
- Google merasa ada bagian lain yang lebih akurat untuk ditampilkan sebagai snippet.
- Ketika kata kunci yang diketikkan oleh audience tidak ada dalam meta, sementara Google merasa konten kita relevan, maka snippet akan diubah menyesuaikan kata kunci yang dicari.
So, kita bisa menganggap bahwa update algoritme terkait snippet dan meta description ini membuat mesin pencari Google menjadi lebih pintar ya.
Tapi memang, Mak, ada beberapa hal yang bisa membuat meta description kita menjadi kurang efektif sebagai snippet. Apa saja?
Kesalahan yang Banyak Dilakukan saat Menulis Meta Description
1. Terlalu panjang
Meta description tidak boleh terlalu panjang, karena bisa dipotong dengan semena-mena oleh Google, sehingga malah kurang efektif memberikan gambaran isi konten pada (calon) pembaca di SERP.
So, buatlah meta description sepanjang 160 karakter untuk di desktop, dan 120 karakter untuk di mobile. Ya, paling aman buat saja 120 karakter, agar aman di desktop, aman di mobile.
2. Terlalu pendek
Ya, terlalu panjang kurang efektif. Terlalu pendek pun demikian. Jadi, yang sedang-sedang sajaaa~
Pastikan 120 karakter saja ya, Mak. Kalau di beberapa plugin SEO, seperti AIOSEO, Yoast, atau RankMath sih biasanya ada tuh counternya, jadi lebih gampang. Kalau enggak ada counternya, ya Emak bisa menghitung via words.
3. Inkonsisten dengan konten artikel
Meta description adalah ringkasan atau summary isi konten artikel yang kita buat. So, seharusnya memang relevan dengan kontennya. Kalau enggak, ya bisa misleading bagi (calon) pembaca yang datang dari hasil pencarian.
4. Tidak mengandung keyword
Meta description nantinya akan menjadi snippet yang akan ada di bawah judul artikel kita di hasil pencarian. Karena itu, keyword akan menjadi penting di sini. Orang mengetikkan kata kunci di kotak pencarian, dan Google akan mencarikannya data yang relevan. Faktor relevansinya pertama dari judul, snippet, dan kemudian isi.
Jadi, keyword memainkan peran penting di sini. Jangan sampai lupa memasukkannya ya, Mak!
5. Duplikasi
Kadang kita enggak membuat meta description, dan kemudian oleh sistem di blog kita dibuatkan template sesuai coding yang sudah dibuat. Alhasil, meta pun terdeteksi duplikasi alias sama persis oleh Google.
Meta description dari beberapa artikel yang sama bisa membuat Google mengibarkan bendera merah, alias red flags, terhadap konten kita. Red flags ini bisa jadi tanda, bahwa konten kita merupakan duplikasi—meskipun duplikasinya cuma meta dari blog yang sama. Tetap saja ini akan membuat blog kita jadi tertandai sebagai spam.
So, meta description jangan sampai sama ya, Mak. Lebih-lebih dibiarkan kosong.
6. Keywords stuffing
Oke, keyword harus ada di meta. Terus, kita memenuhi 160 karakter yang ada dengan keyword doang. Nah, ini juga praktik membuat meta yang salah.
7. Tidak menarik
Seperti halnya judul, snippet akan menjadi hal kedua yang dilihat oleh (calon) pembaca artikel kita. Karena itu, jangan sampai menulis meta yang kurang menarik, Mak. Pasalnya, di situlah kita punya kesempatan untuk menarik orang untuk masuk ke blog dan membaca artikel kita. Ibaratnya snippet itu seperti iklan, tapi gratis.
Jadi, manfaatkan sebaik-baiknya.
Cara Membuat Meta Description yang Menarik
Deskripsikan isi konten
Memang ini challenging ya, bagaimana caranya meringkas sekian ratus—atau bahkan sekian ribu—kata dalam artikel menjadi sepanjang 120 karakter saja dalam snippet. Tetapi, bisa kok, Mak, dilakukan.
Kalau saya sih, biasanya akan pakai pertanyaan yang bikin penasaran. Misalnya, untuk artikel ini, mungkin saya akan menaruh meta seperti ini:
Ada update meta description dari Google lo! Seperti apa ya updatenya, dan apa yang harus kita lakukan?
Atau mungkin seperti ini:
Meta description sudah diupdate oleh Google, ini penjelasan lengkapnya yang lebih mudah dipahami daripada artikel MOZ.
Ha! Menurut Emaks, lebih menarik yang mana?
Masukkan keyword
Jangan lupa masukkan kata kunci yang sudah kita targetkan ke dalam meta yang kita buat ya. Karena ini penting banget! Kalau misalnya kata kuncinya long tail yang cukup panjang, ya masukkan semuanya secara lengkap ya.
Masukkan Call to Action
Akan lebih bagus, jika kita bisa memasukkan call to action sekalian dalam meta, sehingga melengkapi kalimat yang membuat penasaran.
Misalnya begini,
Ada update meta description dari Google lo! Seperti apa ya updatenya, dan apa yang harus kita lakukan? Cek selengkapnya di sini!
Nah, “cek selengkapnya di sini” merupakan call to action atau “undangan” bagi siapa pun yang menemukan artikel untuk datang dan membaca penjelasannya secara lebih lengkap.
So, dengan 3 cara membuat meta yang menarik, dan menghindari 7 kesalahan membuat meta di atas, maka Google kecil kemungkinannya untuk merasa perlu menngubah meta yang sudah kita buat. Pun, peluang untuk berada di peringkat tinggi juga semakin besar.
Nah, semoga sudah bisa jadi gambaran ya, Mak, tentang bagaimana seharusnya kita membuat meta description yang kemudian menjadi Google Snippet.
Selamat menulis!