Hai, Mak! Apakah Emak sudah tahu apa itu BERT?
BERT merupakan singkatan dari Bidirectional Encoder Representation from Transformers. BERT sebenarnya bagian dari NLP (Natural Language Processing) yang digunakan Google tahun lalu pada mesin pencarinya.
Keberadaan BERT ini membuat perubahan pada hasil pencarian di mesin pencari yang memungkinkan hasil pencariannya lebih baik, spesifik dan tepat sasaran. Hal ini tentu membuat kehebohan, terutama pada dunia SEO, karena terjadi perubahan yang cukup signifikan. Jika dilihat secara statistik, maka BERT memengaruhi SEO sebanyak 10%.
Angka ini tidaklah sedikit, karena bisa jadi 10% tersebut merupakan bidang atau niche yang kita dalami atau terjuni. Jadi, mau tidak mau deh, kita harus beradaptasi akan keberadaan BERT ini.
Bagaimana Optimalisasikan Website dengan BERT?
Google berpendapat untuk melakukan optimalisasi untuk BERT itu mustahil. Tetapi, layaknya sistem algoritme yang berubah, SEO juga memiliki cara tersendiri untuk beradaptasi dengan BERT. Kita bisa memakai beberapa cara SEO yang mudah dan ramah dengan BERT, beberapa di antaranya seperti yang akan dijelaskan pada poin-poin di bawah ini.
Gunakan Konten yang Sederhana dan Singkat
Saat ini jumlah kata yang sebaiknya ditulis untuk artikel SEO tidak memberikan dampak yang besar seperti sebelumnya.
Cuma ya, nggak mungkin juga kan, kalau kita menulis artikel dengan isi hanya 200 kata untuk topik yang cukup general. Oleh karena itu, pastikan untuk memakai jumlah kata yang optimal. Setidaknya SEO sampai hari ini menggunakan standar kurang lebih 600 kata untuk sebuah artikel.
Intinya sekarang, kita enggak perlu menulis artikel konten panjang lebar tapi nggak efektif. Sekarang, akan lebih baik untuk menulis artikel dengan kalimat yang sederhana dan ringkas karena lebih mudah dibaca dan dipahami para pembaca.
Hal ini jugalah yang diinginkan BERT sehingga SEO di blog kita bisa semakin baik dan bisa memperoleh peringkat yang tinggi.
Selain menghindari kalimat panjang, pastikan juga memakai kata atau kalimat seperti di bawah ini:
- Kata dan kalimatnya harus selalu penting, jangan menggunakan pengandaian berlebihan dan hiperbola seperti di novel atau buku cerita
- Pakai kata yang langsung membahas pokok bahasan, to the point.
- Pastikan memang ada informasi yang berguna, baru, dan/atau bermanfaat untuk pembaca
Dengan demikian, kita enggak hanya mengoptimalkan konten yang ada tetapi juga membantu mesin pencari untuk memahami konten yang kita tulis dengan lebih baik, Mak.
Pakai Strategi Cluster Topic
Apa itu cluster topic?
Nah, mungkin ini hal baru buat Emak, tapi sebenarnya strategi konten ini sudah cukup lama dilakukan oleh para master SEO.
Cluster topic memungkinkan kita untuk membuat konten dengan strategi saling keterkaitan, terdiri atas satu konten pilar, kemudian ada beberapa konten kluster, yang dihubungkan satu sama lain dengan hyperlink. Dengan demikian, masing-masing memiliki internal link yang saling support dan mendukung keyword yang hendak ditargetkan.
Misalnya, Emak memilih topik kesehatan kucing sebagai keyword utama. Emak membuat artikel dengan keyword kesehatan kucing, yang akan difungsikan sebagai konten pilar. Selanjutnya, Emak mem-breakdown keyword kesehatan kucing menjadi beberapa keyword turunan, yang kemudian masing-masing dibuat artikelnya. Masing-masing artikel itu kemudian dihubungkan satu sama lain—juga dihubungkan dengan konten pilar—dengan keyword ‘kesehatan kucing’.
Nah, pada akhirnya Emak punya satu seri topik untuk keyword ‘kesehatan kucing’ yang saling mendukung satu sama lain, sehingga pencarian di Google dengan keyword yang sama akan dapat membantu artikel Emak untuk muncul lebih sering.
Memakai Target Keyword yang Terperinci
Salah satu kelebihan BERT adalah mampu memahami topik dan kata kunci yang kita tulis layaknya manusia. Jadi, dengan keberadaan BERT, hasil pencarian akan menjadi lebih baik dan semakin dekat dengan keinginan manusia.
Ingat kan, bahwa SEO yang baik justru adalah SEO yang dioptimalkan untuk pembaca manusia lebih dulu, sebelum pembaca mesin?
Oleh karena itu, pemakaian keyword harus semakin rinci agar dapat memenuhi kriteria BERT.
So, pemakaian long tail keyword dan sinonimnya menjadi penting. Dahulu hal ini tidak diperhatikan. Padahal jika kita mencari sesuatu biasanya akan input kata atau frasa, lalu menyerahkan hasil pencarian kepada Google. Inilah yang diinginkan oleh BERT. Dengan memakai long tail keyword dan sinonim, maka hasil pencarian akan semakin baik.
Oleh karena itu, saat menulis artikel, Emak melihat juga beberapa kata kunci atau frasa lain, misalnya dari suggestion Google, atau kotak “People Also Ask”, atau pada Related Searches (yang biasa terletak di bawah), dan kemudian memasukkannya juga ke dalam artikel yang ditulis,
Kata kunci atau kalimat yang ada pada bagian ini biasanya banyak dicari oleh user lainnya. Oleh karena itu, mulailah memperhatikan hal ini agar Emak dapat memakai kata kunci yang paling sesuai dengan kategori BERT.
Penerapan BERT ini memberikan efek yang cukup besar pada dunia SEO. Oleh karena itu, ada baiknya kita juga memperhatikan, dan ikut memakai teknik SEO di atas agar dapat bersaing dan memperoleh peringkat lebih baik di Google.
Demikian penjelasan mengenai BERT dan optimalisasinya. Semoga bisa memberi pencerahan ya, Mak.