Kapan terakhir anak berolahraga ? Pada usia berapa anak mulai berolahraga ? Menurut Emak, apa perlu anak dan remaja olahraga ? Kalau iya, olahraga apa yang cocok untuk anak dan remaja? Banyak sekali ya pertanyaan yang MakMin ajukan tentang olahraga untuk anak.
Olahraga sangat penting untuk anak.
Pentingnya Anak Berolahraga
Olahraga tuh sayangnya kadang tidak menjadi prioritas dalam kehidupan anak. Olahraga masih menjadi urusan kesekian. Padahal, olahraga itu penting dalam tumbuh kembang anak dan remaja. Olahraga juga memiliki manfaat bagi kesehatan anak dan remaja.
Olahraga atau aktivitas fisik bermanfaat buat anak dan remaja untuk:
- Meningkatkan lean body mass
- Meningkatkan kesehatan jantung
- Mengontrol berat badan
- Meningkatkan kesehatan jantung dan peredaran darah
Ada juga manfaat non fisik dari olahraga yakni : meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan kesehatan mental psikologi, membantu anak mengurangi stres dan melatih kemampuan belajar dan berlatih.
Baca Juga: 5 Aktivitas Fisik yang Bisa Dilakukan Anak bersama Orangtua
Saat MakMin mengikuti Webinar yang diadakan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) disampaikan bahwa olahraga untuk anak sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Namun, tetap saja harus mempertimbangkan kondisi dan dunia anak. Olahraga atau aktivitas fisik untuk anak usia dini harus disesuaikan dengan tahapan usia, fisik, mental dan emosional anak.
Pilihan olahraga untuk anak sebaiknya mempertimbangkan usia dan fisiknya.
Misalnya, bagi anak usia di bawah 1 tahun, stimulasi merupakan sarana bermain dan belajar bagi bayi. Perkembangan motorik kasar bagi anak usia di bawah 1 tahun ini juga diperlukan. Sedangkan untuk anak usia 5-10 tahun sudah dapat beraktivitas dalam bentuk permainan yang lebih bervariasi. Kegiatan yang dilakukan antara lain menangkap bola, berenang, atau melempar bola.
Berapa lama anak beraktivitas ataupun berolahraga ? Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak membutuhkan sekita 60 menit berolahraga fisik setiap harinya. Nah, total 60 menit ini tidak harus dalam waktu yang sama tetapi dijumlahkan dalam sehari menjadi 60 menit.
“Ada banyak olahraga yang dianjurkan untuk dilakukan oleh anak- dan remaja,” ungkap Prof Dr.dr. Rini Sekartini, Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Nah, olahraga yang dianjurkan untuk anak-anak meliputi jogging, bela diri, berjalan menanjak, naik sepeda cepat, olahraga aerobik dan bersepeda.
Tip Olahraga untuk Anak dan Remaja
Sebelum anak dan remaja melakukan olahraga, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Kalau saran MakMin, gunakan pakaian olahraga yang nyaman sehingga anak juga bisa bebas bergerak. Jangan gunakan pakaian yang terlalu ketat yang membuat anak juga tak bisa bebas berolahraga.
Jangan lupa mengajak anak berdiskusi tentang olahraga yang disukainya.
MakMin juga sarankan diskusikan terlebih dahulu jenis olahraga yang akan dilakukan. Misalnya apakah memutuskan olahraga main bola, berenang atau bahkan bersepeda. Saran MakMin juga, pastikan anak olahraga bersama keluarga atau bersama teman sepermainan. Misalnya kalau anak usia 10 tahun misalnya yang berolahraga bersama teman sepermainannya di lapangan bola dekat rumah.
Jangan lupa ada peran orangtua untuk melakukan beberapa hal yakni:
- Melakukan pemanasan sebelum berolahraga
- Menggunakan pelindung sesuai kebutuhan seperti helm
- Batasi waktu untuk olahraga yang spesifik yang membutuhkan gerakan yang sama secara berulang-ulang
- Perhatikan kecepatan gerakan dan berhati-hatilah akan terjadi cidera akibat gerakan.
Berikan reward untuk anak yang rajin berolahraga.
Kalau Emak-Emak bertanya, lebih baik anak-anak berolahraga sendiri atau bersama keluarga atau bersama teman ? Menurut MakMin, itu juga tergantung dengan usia anak dan juga jenis permainan. Misalnya untuk remaja pastinya juga lebih memilih olahraga yang membutuhkan kerjasama dengan teman lainnya seperti bermain bola.
Tapi tak ada salahnya juga melakukan olahraga bersama orangtua misalnya jalan santai atau bersepeda bersama orangtua. Bagaimanapun, orangtua adalah sosok yang menjadi panutan anak. Jadi kalau orangtuanya malas berolahraga, maka anak juga kurang kecenderungannya berolahraga. Tapi jika orangtua rutin melakukan olahraga, maka anak pun semangat atau bahkan termotivasi untuk rutin berolahraga.
Baca Juga: 7 Ketrampilan yang Perlu Diajarkan kepada Anak
Tak ada salahnya untuk memberikan reward kepada anak yang rajin berolahraga. Rewardnya tak perlu terlalu mewah, misalnya traktir makanan kesukaan anak atau sekadar nonton film bersemangat, siapa tahun bikin anak semakin bersemangat berolahraga.
Ada yang sudah berolahraga bersama anak?
60 menit perhari ya mak. Wah anakku bisa lebih kalau sore dia suka main sepak bola dg teman-temannya. Eh main bebas, bukan ikut kelas sepak bola itu masuk olahraga juga kan? alhamdulillah masih bisa diimbangi olahraga karena aktivitas anak sekarang itu dekat dg gawai yg bikin mager.