Lamaran Dari Istri Orang

By admin on March 25, 2013

Penulis: mak Mugniar

Kisah ini adalah kisah nyata, bersumber dari orang yang dapat penulis percayai. Nama-nama tokoh disamarkan.

Di pagi yang cerah itu, dalam sebuah perjalanan di atas sepeda motor, Rio mengatakan sesuatu kepada Dea – istrinya mengenai sebuah hal yang mengejutkan.

“De, minggu lalu ada perempuan yang menyatakan cintanya kepadaku,” ujar Rio pelan.

Dea terkejut, ada riak pelan dalam hatinya. Hanya riak pelan, bukan gemuruh. Karena ia tahu Rio dapat dipercayai. Rio mengungkapkan hal itu karena cintanya dapat ia percayai. Tak mungkin Rio berani mengatakannya kalau ia berani bermain api.

“Perempuan itu, apa dia seorang gadis, Bang?” Dea bertanya. Hati kecilnya ingin menyelidiki siapa perempuan itu.

“Bukan,” jawab Rio.

“Janda ya?”

“Bukan juga. Perempuan itu …. istri orang.”

Hah? Istri orang? Berani benar …

“Memangnya, apa sih yang dia katakan?” Dea mengorek lagi. Nada suaranya tak berubah. Masih seperti tadi, sama sekali tak marah.

“Dia bilang kalau dia suka sama Aku. Terus dia menanyakan perasaanku padanya bagaimana,” Rio menjawab pertanyaan istrinya dengan sabar.

“Terus, Abang bilang apa?”

“Aku bilang padanya kalau Aku tak bicara tentang perasaanku pada perempuan lain. Aku bicara perasaan sama istriku sendiri.

Dea tersenyum tipis.

“Astaga. Berani benar dia. Apa dia sedang bermasalah dengan suaminya?” Dea menahan diri untuk mengeluarkan kata-kata kasar bagi perempuan itu.

“Sepertinya tidak. Sepertinya tak ada masalah dengan suaminya,” Rio masih menjawab dengan sabar.

“Apa dia mengenalku?”

“Mungkin.”

“Siapa sih orangnya, Bang?”

“Tak usahlah Kau tahu. Cukup ini antara kita berdua saja. Masalah bisa menjadi besar kalau kusebut namanya.”

Dea memaklumi pandangan suaminya namun tak urung hatinya geram juga. Rasanya tak banyak yang bisa dicurigai. Dea merasa bisa menebak siapa perempuan itu, sepertinya rekan bisnis suaminya. Kurang ajar betul. Pasti perempuan itu menganggap remeh dirinya yang hanya ibu rumahtangga. Selama ini Dea disibukkan dengan urusan anak-anak sehingga ia tak pernah lagi mendampingi suaminya dalam urusan bisnis. Lagi pula, meskipun ia bisa ikut-ikut menjalankan bisnis yang digeluti suaminya, hatinya sama sekali tak bisa senang menjalaninya. Malah menjadi beban, bisa stres ia bila memaksa diri menjalaninya. Dan kalau ia harus sering-sering ikut menjalankan bisnis suaminya, lalu bagaimana dengan anak-anak?

Dea tak memungkiri, riak kecil di hatinya masih ada bila mengingat perempuan kurang ajar itu. Pada suatu sore yang mesra, ia mengakui hal ini kepada suaminya.

“Jujur Bang, sampai kapan pun Aku penasaran sama perempuan itu. Aku ingin sekali mengetahui siapa dia,” ungkap Dea.

Rio tersenyum, ia maklum perasaan istrinya.

“Aku minta satu hal pada Abang. Jauhi perempuan itu. Jangan tanggapi jika ia mengajak berbisnis meski itu bisnis bernilai milyaran. Aku tak rela. Tak ada bisnis dengannya, kan?” Dea mengajukan tuntutannya.

“Hanya bisnis kecil,” ujar suaminya.

Dea terdiam. Hatinya sebenarnya tak rela tapi ia tahu diri, kalau bisnis sedang berlangsung tak mungkin juga dihentikan sepihak. Toh ia bisa mempercayai hati suaminya.

“Tolonglah Bang. Perempuan itu sudah mengungkapkan isi hatinya. Ia sudah membuang rasa malunya. Kalau ia berani mengatakan hal itu. Ia pasti lebih berani lagi untuk berbuat hal yang lain lagi. Kesakralan lembaga pernikahannya sudah ia langgar. Ia sudah membuka pintu. Apa lagi yang bisa menahannya untuk melangkah keluar?” Dea masih berusaha berargumen.

Rio terdiam. Apa yang dikatakan Dea amat masuk akal.

“Aku sangat mempercayaimu, Bang. Tapi ingat, setan tak bisa dipercaya. Perempuan itu sudah terlalu berani,” Dea menambahkan argumennya.

“Iya De, itu benar,” Rio membenarkan semua yang dikatakan Dea. Agama mengajarkan, iblis paling suka perbuatan merusak rumahtangga orang lain. Perempuan itu adalah potensi besar bagi peluang masuknya iblis dalam rumahtangga mereka.

“Eh De, Aku heran lho. Apa sih yang menarik dariku?” Rio mengeluarkan pertanyaan yang membuat Dea tertawa ringan. Penampilan Rio memang biasa-biasa saja, terlalu biasa dan terlalu sederhana malah. Sama persis dengan keadaan kantungnya. Nyaris tak mungkin membuat perempuan lain tergila-gila padanya.

“Eh Bang, untuk perempuan yang menyukai laki-laki cerdas, ia bisa saja tertarik padamu. Perempuan itu pasti kalap, ia melupakan kebaikan suaminya. Bisa saja ia tak mendapatkan apa yang ada padamu di diri suaminya padahal ia menginginkan itu ada pada suaminya.”

“Bukan hanya cerdas, Bang. Kau juga terlalu baik. Kau suka menawarkan bantuan kepada siapa saja yang sedang membutuhkan bantuan. Bisa saja ada perempuan luluh karenanya. Itu salah satu kebaikanmu yang kadang-kadang tak kusukai. Perempuan itu tak bijak, seharusnya ia menyadari segala kelebihan suaminya adalah penutup kekurangannya dan tugasnyalah menutupi segala kekurangan suaminya. Dan perempuan itu bodoh, ia pasti tak tahu aneka kekuranganmu seperti apa yang kuketahui. Kalau ia tahu, mungkin ia membatalkan cintanya. Untunglah aku tak sebodoh dirinya karena aku menerimamu apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekuranganmu,” bisik Dea dalam hati.

Sore yang indah itu diwarnai oleh tawa keduanya. Setan yang menonton adegan mesra ini hanya bisa menggigit jari.

Makassar, 23 Maret 2013

selingkuh-cheatingspousesreviews.com

Comments (35)

March 25, 2013

semoga Rio gak seperti yang di foto itu 🙂


April 2, 2013

Alhamdulillah tidak mak 🙂
Duh maaf, saya baru ngeh kalau tulisan ini sudah dimuat 🙂


March 25, 2013

Hua, resek banget perempuan itu (jadi ingat sam seseorang yang juga punya sifat demikian). Emang siapa sih, Mbak Niar, perempuan itu? *kepo mode on hahaha

Tulisan Mbak Niar selalu mengalir. Enak bacanya 🙂


April 2, 2013

Adda ajjah. Biarkan hanya diriku, Rio, dan Tuhan yang tahu ya Maaak 🙂


April 2, 2013

Weits salah jawab nih, maksudnya : Biarkan hanya diriku, Rio, Dea, dan Tuhan yang tahu ya Maaak


March 26, 2013

hehehe, suka kalimat penutupnya “Setan yang menonton adegan mesra ini hanya bisa menggigit jari.’


April 2, 2013

Atau menggigit yang lainnya Mak … menggigit kain misalnya 😀


March 26, 2013

Aneh ya… kalo ada cewek kayak gitu, namanya tdk bersyukur………….


April 2, 2013

Iya … menggemaskan ya Mak


March 26, 2013

Wah, banyak hikmah yang bisa diambil dari sini 🙂


April 2, 2013

Insya Allah Mak 🙂


March 26, 2013

heum…ada2 aja ya….
kl lht fotonya,jd pgn lempar bakiak nih 🙁


April 2, 2013

He he he … saya juga pingin …


March 27, 2013

ga kebayang kalo suamiku yang seperti Rio, huhuhuhu.


April 2, 2013

Lho, kan setia, Mak?


March 27, 2013

Sedihnya kita sebagai perempuan adalah ketika ada perempuan lain yang berlaku seperti itu 🙁


April 2, 2013

Benar sekali Mak. Koq bisa yaa …


April 2, 2013

“Ia sudah membuka pintu. Apa lagi yang bisa menahannya untuk melangkah keluar?”

Wah, perumpamaan yang tepat untuk wanita nekat seperti cerita di atas. Bergidik jadinya.


April 8, 2013

Saya juga masih bergidik nih mbak … hiiiii koq ada perempuan macam begitu ya


April 3, 2013

siapa ya perempuan itu? (#kepo yang bikin hilang fokus)


April 8, 2013

Perempuan gak punya malu yang jelas mah 😀


April 3, 2013

innalillahi wa inna ilaihi ra’jiun..cerita non-fiksi, Bunda?
benar-benar sebuah godaan nyata, yak


April 8, 2013

Non fiksi say … iya … bayangkan rumahtangga baik2 menggoda rumahtangga baik2 pula. Hiiiii


April 3, 2013

stress tuh cewek…
ih, na’udzubillah suamiku digoda cewek gituan


April 8, 2013

Semoga kita terhindar ya Rahmah … aamiin


April 8, 2013

Jaman memang semakin edan, kisah seperti ini banyak sekali berkeliaran di sekitar kita, ya, Niar. Hanya tak banyak, laki-laki yang seteguh Rio. Kebanyakan setan selalu berjaya, sukses memperdaya korbannya, walau pada awalnya si korban begitu teguh bertahan pada prinsipnya.

Mungkin kejujuran dan kewaspadaan, serta menyadari dirinya dalam intaian bahaya, harusnya menuntun si calon korban utk berbagi cerita pada pasangannya. Dan tentunya, si pasangan, harus berjiwa besar dan tau menempatkan diri, dalam rangka menyelamatkan suami/istrinya yang dalam intaian jebakan setan tersebut. 🙂


May 1, 2013

Ya kak. Pasangan harusnya tahu seperti apa pasangannya. Adanya pengakuan merupakan bukti bahwa pasangannya dapat dipercaya


April 8, 2013

Hmm, seandainya di posisi Dea, gimana saya ya? Apa bisa setenang dia? Hahaha…


May 1, 2013

Terntu bisa dong mak, kan yakin sama kesetiaan suami? Kalo gak setia masak mau ngaku, mending kan dia bermain api? 😀


May 3, 2013

inspiratif 🙂


September 22, 2013

Makasih kakak 🙂


May 22, 2013

Wah Mak Niar… kejadian begini mah gak aneh… jamak adanya.. trutama sejak gencar-gencarnya situs pertemanan melalui jejaring sosial… Teman-teman lama saling bertemu kembali…walhasil CLBK…padahal dah sama-sama jadi suami/istri orang… bukan begitu Maaak??? (hasil pengamatan & investigasi…)


September 22, 2013

Benar Mak hiks … jaman makin edan … setan makin lihai ya


February 5, 2014

Ada pepatah :
laki-laki yang sudah menikah lebih menarik di mata perempuan daripada laki-laki lajang.
apalagi laki-laki itu bertanggungjawab pada keluarganya.

semoga kita semua yang sudah punya suami, lebih bersyukur pada kelebihan suami, agar tidak tertarik pada kelebihan suami orang… yang kadang sebenarnya ada pada diri suami kita namun tak terlihat, karena mungkin kita sudah kurang memperhatikan suami sendiri.

yuk peluk suami masing-masing 🙂

terima kasih reminder cintanya buat kita semua mak mugniar 🙂 *peluk


August 24, 2021

Wah, ngeri juga yah
Untung aja aku menyembunyikan kebaikanku, hehe


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: