Bagaimana Kita Memandang Hidup?

By Lianny Hendrawati on December 30, 2014

Tinggal menghitung hari, tahun baru sudah di depan mata ya. Biasanya saat akhir tahun seperti ini, banyak yang menggunakan waktu untuk merefleksi diri.

Apa yang sudah kulakukan sepanjang tahun ini?

Apakah target dan resolusiku tahun ini sudah tercapai?

Apa resolusiku di tahun baru mendatang?

Waktu memang tidak dapat diputar ulang, dan hidup akan terus berjalan. Bagaimana kita memandang hidup ini?

Kisah Inspiratif

Beberapa minggu lalu, saat menghadiri doa lingkungan, dibagikan kisah inspiratif dengan tema bagaimana kita memandang hidup. Ceritanya seperti ini :

Seorang ibu menyuruh anaknya membeli sebotol penuh minyak. Ia memberikan sebuah botol kosong dan uang sepuluh ribu rupiah. Anak itu pun pergi membeli apa yang diperintahkan oleh ibunya.

Dalam perjalanan pulang, ia terjatuh. Minyak yang ada dalam botol itu tumpah hingga separuh. Ketika mengetahui botolnya kosong separuh, ia menemui ibunya dengan menangis. “Oh, saya kehilangan minyak setengah botol! Saya kehilangan minyak setengah botol!” Ia sangat bersedih hati dan tidak bahagia. Tampaknya anak itu memandang kejadian ini secara negatif dan bersifat pesimis.

Kemudian, ibu itu menyuruh anaknya yang lain untuk membeli sebotol minyak. Ia juga memberikan sebuah botol kosong dan uang sepuluh ribu rupiah. Kemudian anaknya itu pun pergi membeli apa yang diperintahkan oleh ibunya. Dalam perjalanan pulang, ia juga terjatuh. Dan separuh minyaknya pun tumpah.

Ia memungut botol itu dan mendapati minyaknya tinggal separuh. Anak itu pun pulang dengan wajah tenang. Ia berkata kepada ibunya. “Oh, Ibu saya tadi terjatuh. Botol ini pun terjatuh dan minyaknya tumpah. Bisa saja botol itu pecah dan minyaknya tumpah semua. Tapi, lihat, saya berhasil menyelamatkan separuh minyak.” Anak itu tidak bersedih, malahan ia tampak tenang. Kemudian katanya,”Ibu, saya akan pergi ke pasar untuk bekerja keras sepanjang hari agar bisa mendapatkan uang lima ribu rupiah untuk membeli minyak setengah botol yang tumpah. Sore nanti, saya akan memenuhi botol itu.” Anak ini tampak bersikap optimis atas kejadian yang menimpanya.

Ya, cerita ini hanyalah salah satu kisah inspiratif dari cerita tentang sikap pesimis dan optimis, tentang pikiran negatif dan positif saat menghadapi satu kejadian dalam hidup. Kita bisa memandang hidup dengan kacamata buram atau kacamata terang. Yang terpenting dari semua itu adalah harapan harus tetap ada, karena sekali kita kehilangan harapan, maka kita kehilangan seluruh kekuatan untuk menghadapai dunia.

Ironis menang, banyak yang mudah putus asa dan kehilangan harapan sampai ingin mengakhiri hidupnya sendiri dengan berbagai cara, di sisi lain banyak yang sakit bersusah payah berjuang untuk tetap hidup.

Tahun yang baru pasti menumbuhkan harapan dan semangat baru. Semoga kita semua tetap mensyukuri hidup dan menyongsong tahun yang baru nanti dengan pikiran dan tindakan yang lebih baik dari sekarang.

Selamat menyongsong tahun baru 🙂

 

 

Comments (3)

December 30, 2014

semangat baru, harapan baru ya Mak Li


January 6, 2015

Hidup bagai kan sebuah alur melodrama yang kadang membuat kita semakin dewasa .


January 13, 2015

Semoga tahun baru penuh dengan harapan baru dan semangat untuk selalu optimis dalam hidup….Happy new year semuaaa…


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: