Post Partum Depression, Mengapa Kita Perlu Tahu

By admin on June 28, 2015

Pernah membaca berita tentang ibu yang membunuh bayinya sendiri? Kabar tentang ibu yang melakukan kekerasan gila-gilaan pada balitanya? Ibu yang nekat bunuh diri padahal baru saja melahirkan? Jahat, ya?

Pedih memang mengakuinya, tapi saya, hampir pernah melakukannya.

Saya pernah nyaris menghabisi nyawa bayi saya sendiri. Saya pernah hampir membanting bayi merah saya ke lantai. Saya pernah memukul bayi saya dengan guling keras sekali. Saya pernah melakukan percobaan bunuh diri hanya karena mendengar anak saya menangis. Saya pernah ngumpet di kolong kasur karena merasa takut dengan kenyataan, saya adalah seorang ibu.

Saya gila? Bukan.. Dua tahun lalu saya terserang Post Partum Depression. Serangan sindrom pascamelahirkan yang melanda diri saya, karena saya dan keluarga menyepelekan baby blues. Depresi yang hampir saja membuat saya dan bayi saya kehilangan nyawa. Gangguan kejiwaan yang nyaris mengantar saya ke rumah sakit jiwa.

Beruntunglah saya memiliki teman-teman yang peduli. Mereka yang mengerti tentang PPD memberikan saya dan keluarga penjelasan tentang kondisi saya sebenarnya. Saya bisa ditangani, saya bisa sembuh asal mau. Satu setengah tahun saya menjalani hari-hari paling mengerikan dalam hidup. Dan syukur kepada Tuhan, saya berhasil melewatinya. Hari ini saya sembuh, hari ini saya adalah seorang survivor Post Partum Depression.

Saya, bisa melewatinya.

***

Beberapa bulan lalu, kami, Kumpulan Emak Blogger melakukan gerakan massal. Bertajuk #KEBAgentOfChange, kami berusaha menyebarkan pengetahuan kepada masyarakat tentang pendidikan seks usia dini. Dalam rangka melawan maraknya kekerasan seksual terhadap anak-anak. Kami peduli pada anak-anak kami, anak-anak orang lain, ibu-ibu di luar sana yang belum tersentuh pengetahuan tentang pendidikan seks usia dini. Kami menyebar, menebar, bergerak.

Hari ini, Kumpulan Emak Blogger, untuk kedua kalinya mengajak semua orang yang peduli untuk kembali bergandengan tangan dan bergerak. Kali ini dalam rangka menyelamatkan ratusan ibu pascapersalinan dari serangan Post Partum Depression.

Percayalah, ini bukan serangan main-main. Hampir 80 persen ibu baru melahirkan pasti mengalami baby blues. Dan baby blues adalah gerbang paling umum untuk Post Partum Depression. Bisa jadi depresi ini sedang membayangi saudara perempuan Anda, anak putri Anda, ibu Anda, atau… diri Anda sendiri.

Mari bergerak, yakin saja ada ribuan ibu yang sedang kita selamatkan. Demi Tuhan, saya selalu menyesali mengapa pengetahuan tentang Post Partum Depression baru saya ketahui belakangan. Setelah berbulan-bulan serangan ini membuat saya hampir kehilangan segalanya. Setelah saya nyaris menghabisi bayi saya sendiri. Ada trauma yang membuat saya bertekad mantap, bahwa pengetahuan tentang PPD harus segera disuarakan.

Teknisnya sederhana. Kami akan menyediakan e-book berisi materi “Post Partum Depression, Mengapa Kita Perlu Tahu”. Isinya tentang pengalaman seorang survivor, dan pembahasan mendalam dari seorang psikolog keluarga. Jangan khawatir, kami mengemasnya dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.e-book ini kami sediakan gratis untuk semua orang, terutama anggota KEB. Dengan misi bahwa setiap anggota yang sudah mengunduh dan membaca, WAJIB menyebarkan isinya kepada minimal dua orang lain.

Sulit? Tidak. Kami merancangnya sesederhana mungkin. Para Emak boleh menyebarkan isinya secara keseluruhan atau mencomot sedikit poin-poin penting yang menarik. Sesedikit apapun yang disebar, kami persilakan asal tidak mengubah maksud dan makna isi ebook tersebut. Para Emak juga boleh menambah materi dari sumber lain atau bahkan dari pengalaman pribadi.

Lewat mana saja. Lewat obrolan ringan saat arisan tetangga, obrolan saat makan siang dengan teman kantor, ditulis dengan bahasa sendiri di blog, lewat broadcast message di aplikasi chat, lewat kultwit, statusfacebook, atau segampang menyebarkan ulang e-book ini ke banyak teman. Mudah kan? Hal kecil, sederhana, tapi saya yakin setiap ilmu yang dibagi tidak pernah sia-sia. Maksud baik pasti akan mendapat jalan dan hasil baik.

Jika Anda bukan anggota KEB? Colek saya di twitter @pungkyprayitno (atau bisa juga ke @emak2blogger), e-book tentang gerakan #KEBAgentOfChange, insya Allah akan saya sediakan.

**

Mari.. ikut bergerak. Kita sebarkan pengetahuan tentang bahaya dan pencegahan Post Partum Depression. Kita bersama-sama berada di garda depan untuk menyelamatkan ratusan ibu.

Salam,

Pungky Prayitno

Srikandi Blogger 2014

Comments (24)

June 29, 2015

*menunggu ebooknya rilis*


June 29, 2015

antri dibelakang redcarra *menunggu ebook nya rilis


June 29, 2015

PPD tidak bisa dianggap sepele…. saya pernah mengalami, walaupun tidak kronis itu.

TFS, semoga kita bisa berbagi dengan sesama wanita. Mungkin saya akan berbagi di lingkungan terdekat dahulu.


June 29, 2015

Kekuatan terbesar didapatkan oleh kerabat terdekat, sahabat, teman dan yang paling utama adalah keluarga. Pasien yang mengalami Depresi Post Partum memang harus diberi dukungan oleh orang-orang terdekatnya. Salut buat makpung! ;D


June 30, 2015

*ikut antri…
moga sukses campaignnya


June 30, 2015

Colek-colek ya kalau ebook nya sudah rilis. Tabik!


June 30, 2015

Nak ekooottt


July 1, 2015

Wah bagus bgt ni.. Kapan ebooknya rilis. Kebetulan saya mau mlahirkan anak ke 4 ni


July 8, 2015
Tina Lesmanawati

Salam kenal,

Info yang sangat penting, kebetulan tahun ini sedang promil. Jika ingin e-booknya, bisa share linknya?

Kunjungi blogku ya tinaafandi.blogspot.com
Terimakasih.


July 16, 2015

aku pernah mengalami seperti itu, bukan kepengen bunuh Shidqi, tapi pengen mati aja rasanya, biasanya disebabkan stress, ketakutan, dan kaya gak ada pengakuan & perhatian.. Terjadi di masa2 nifas.. Herannya masih bisa menyusui tapi gak punya perasaan apa2, kaya robot 🙂
*eh malah curcol hehe

semoga cepat rilis ya mak, keren deh KEB #Twothumb


August 11, 2015

Ikut antri e-booknya 🙂


August 11, 2015

antriiiii… jugaa..


August 12, 2015

ikut ya, insyaalah


August 13, 2015

pengen juga e-booknya mak..
salam kenal yah 🙂


August 18, 2015

Wah, saya pernah seperti itu mak.
Aku mau juga e-booknya ya…
email [email protected]


August 18, 2015

Maksudnya adik saya yang ngalamin itu mak. Huufh, salah ketik dah.


August 19, 2015

Saya juga mau ebooknya yaa mbak 🙂


August 20, 2015

saya pernah merasakah sedih dan seperti sendiri tak punya teman utk berbagi ketika saya melahirkan anak pertama saya, apa ini juga bisa disebut baby blues ya… walaupun kesedihan saya memang tkd lama dan tdk berlarut2


April 26, 2016

Ppd

Ngeri dan bisa membayangkannya…


April 27, 2016

Ikut antri e-booknya 🙂


May 13, 2016

Mau juga mak ebooknya
[email protected]


June 17, 2016
Dewi Arliati Susilaningtyas

Bolehkah share saya [email protected].


Trackback

    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: