Sarapan pagi yang baik tentunya harus mampu menjadi bekal atau “kick start” untuk memulai hari dengan penuh semangat dan berenergi. Kuncinya, adalah dengan memperhatikan komposisi gizi sarapan Anda.
Kenapa sarapan itu penting? Karena energi berada pada level rendah saat kita bangun pagi. Jadi sarapan berfungsi untuk menggantikan energi yang hilang saat tidur, apalagi pagi anak-anak yang memang dalam masa pertumbuhan. Jika tidak sarapan, anak menjadi tidak punya cukup energi untuk beraktivitas dan belajar.
Sebuah penelitian di Bali yang dilakukan oleh dr.Widyanti di tahun 2013, hasilnya menunjukkan bahwa performa akademik anak-anak yang terbiasa sarapan, ternyata 4.5 kali lebih baik dibandingkan mereka yang tidak pernah sarapan.
Sarapan sehat sebaiknya mengikuti pola makanan seimbang, dengan komposisi karbohidrat 55-60 persen, protein 10-15 persen, lemak 25-30 persen, dan serat 25-30 gram per hari.
Tapi pada kenyataannya, kebanyakan dari kita mengonsumsi menu sarapan yang tidak sesuai dengan anjuran pola makan seimbang. Sarapan didominasi makanan yang kandungan karbohidratnya tinggi, seperti nasi goreng, mi goreng, bubur ayam, lontong sayur, atau mi instan rebus. Semua makanan itu diolah dari beras dan tepung (sumber karbohidrat sederhana).
Sebaliknya, menghilangkan karbohidrat dari menu sarapan juga bukan tindakan yang bijak. Setelah tidur semalaman, cadangan gula darah kita akan berkurang keesokan paginya. Padahal, kita memerlukan energi menjalani segudang aktivitas. Sumber energi ini bisa kita dapatkan dari karbohidrat. Maka konsumsi karbohidrat yang cukup di pagi hari akan menaikkan kadar gula darah ke level normal, sehingga otak dapat berfungsi dengan baik dan kita sanggup bekerja dengan optimal.
Pastikan Anda mengikuti panduan pola makan seimbang. Sediakan produk olahan dari gandum utuh, buah dan sayuran segar, serta susu saat sarapan. Santaplah beragam makanan untuk memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan. Hanya mengonsumsi salah satunya tidak dapat memberikan energi yang cukup untuk beraktivitas.
MENJAGA BERAT BADAN
Banyak yang menghindari sarapan karena takut gemuk. Padahal sarapan tidak akan menaikkan berat badan selama komposisi menunya tepat dan seimbang. Ikuti tips berikut untuk sarapan dengan tetap menjaga berat badan:
- Pilih karbohidrat kompleks agar kenyang lebih lama
- Cukupi kebutuhan vitamin C, seperti yang terkandung dalam stroberi, jambu biji, atau pepaya segar. Kecukupan vitamin C, yaitu 75 mg per hari. Vitamin ini berperan besar terhadap efektivitas pembakaran lemak
- Sambut sinar mentari. Paparan sinar matahari dapat meningkatkan kadar serotonin. Hasilnya, kita semakin fit
- Perbanyak konsumsi buah dan sayur. Kedua makanan alami ini kaya serat, vitamin dan mineral. Selain itu juga mengenyangkan meski rendah kalori
- Konsumsilah camilan rendah kalori seperti buah dan yoghurt, agar tidak terlalu lapar dan kalap saat makan siang.
Nah, sudah siap sarapan sehat kan mulai sekarang?
Saya dulu termasuk yang malas sarapan sblm berangkat sekolah. Trus, pas SMA, kena vertigo krn stres sama lingkungan baru di pesantren. Sempat sih dokter negur, krn tau pola makan saya di pesantren malah ga karuan. Bisa jd, pola makan itulah yg bikin imun saya jadi turun dan gampang stres pas di pesantren. Sejak itu, kapok deh, sarapan ga pernah telat..