Suntuk adalah saat pulang kantor ternyata cucian baju menumpuk, piring kotor masih ada beberapa di bak cuci, lantai pun berdebu yang tak bisa hilang hanya dengan disapu. Great! Begitulah balada emak-emak pekerja kantoran seperti saya. Tapi, air bersih berlimpah di rumah saya, maka masalah bisa dengan mudah diselesaikan, hanya bergantung pada apakah saya bisa dan mau mengerjakannya atau tidak hehehe.
Sayangnya, tidak setiap orang seberuntung saya. Teman satu ruangan, misalnya, mengeluhkan air di kompleks rumahnya yang mengalir terlampau kecil, dia harus menunggu semalaman untuk bisa menampung satu bak air yang akan segera habis digunakan untuk mandi pagi seluruh keluarga. Bagaimana dengan mencuci? Masak? Siram tanaman? Duh.
Masih Banyak Daerah Minim Air Bersih
Masih banyak ternyata, Mak, daerah-daerah di Indonesia yang sulit air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau masih di area perkotaan mungkin solusinya sedikit lebih mudah ya, ada tukang jual air keliling, misalnya. Atau untuk keperluan minum sehari-hari, langsung beli air mineral gallon yang banyak dijual di pasaran. Atau memasang pompa tambahan untuk aktivitas lain yang memerlukan air bersih. Dan sebagainya dan seterusnya.
Tapi bagaimana di daerah-daerah yang segala sesuatunya sulit untuk dilakukan?
Di Sekadau, Kalimantan Barat, misalnya, sumber air bersih yang layak dikonsumsi sangatlah sulit. Air hujan, air sungai, dan air permukaan lainnya, merupakan sumber utama masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Itu pun kualitasnya sangat jauh dari harapan, karena hampir selalu, air-air tersebut terkontaminasi, tercemar, atau kotor.
Jangankan untuk kegiatan ‘sekunder’ semacam mengepel lantai rumah, untuk kebutuhan minum sehari-hari pun seringkali tidak terpenuhi. Tak hanya di sana, masih banyak daerah terpencil lain di Indonesia yang mengalami kesulitan yang sama.
Ketahanan tubuh orang dewasa mungkin sedikit lebih kuat meskipun kekurangan air, tapi bagaimana dengan anak-anak yang sedang bertumbuh dan tentunya memerlukan asupan air bersih bagi pertumbuhannya? Untuk inilah Children’s Safe Drinking Water (CSDW) lahir.
Program Children’s Safe Drinking Water dari P&G hadir
Sejak 2004 lalu, diawali dengan berbagi air bersih saat Tsunami Aceh terjadi bagi para pengungsi, Procter & Gamble (P&G) secara terus menerus menjalankan program baik ini untuk Indonesia. CSDW juga hadir ketika gempa bumi Yogyakarta (2006), gempa bumi Padang (2009), dan erupsi Gunung Merapi Jawa Tengah (2012) terjadi. Dan sejak 2015 hingga 2018 mendatang, CSDW mengkhususkan diri membantu masalah air bersih ini Nusa Tenggara Timur.
Inovasi terbaru P&G untuk program ini adalah Purifier of Water, yaitu sebuah inovasi berupa bubuk dalam kemasan sachet yang praktis, tapi bisa mengikat dan memisahkan kotoran yang terdapat di dalam air kotor hanya dalam waktu 20 menit! Satu kemasan sachet dapat digunakan untuk 10 liter air kotor lho, hemat sekali. Hebatnya lagi, setelah proses pemurnian, air bersih yang dihasilkan bisa langsung diminum dengan aman.
Lantas pertanyaannya, apakah kita bisa juga berkontribusi dalam program CSDW ini? Jawabannya adalah, YA. Bagaimana? Mari saya jelaskan.
Cara Ikut Berkontribusi dalam program CSDW
Saat ini, P&G bekerja sama dengan PT. Indomarco Prismata (Indomaret) dan Wahana Visi Indonesia menggagas program #PGBerbagiAsa. Berita baiknya adalah, kita bisa ikut berkontribusi langsung dalam program ini lho, Caranya sangatlah mudah, hanya dengan belanja produk P&G di Indomaret!
Sederhananya, membeli 1 produk P&G di Indomaret = menyumbang air bersih layak minum untuk 1 hari kehidupan di daerah yang membutuhkan. Gampang kan?
Hanya tinggal belanja kebutuhan hidup kita sehari-hari, tetapi sekaligus membantu saudara-saudara kita yang kesulitan air bersih. Targetnya, akan terkumpul 9 juta liter air layak minum dari konsumen Indomaret yang membeli produk P&G.
6 juta dari target 9 juta liter air bersih kini sudah terkumpul. Ayo, Mak, terus menjadi bagian dari program menyediakan 9 juta liter air bersih untuk anak Indonesia bersama P&G dan Indomaret!
Program ini memang berakhir tanggal 30 September 2016, tapi tidak menutup kemungkinan P&G dan #PGBerbagiAsa ini akan kembali hadir di masa mendatang. Sehingga akan semakin banyak daerah sulit air yang terbantu.
Yuk ah, belanja produk P&G di Indomaret sambil membantu sesama, Mak :).
Jadi ingat waktu saya kecil, pernah merasakan kesulitan air, karena air PAM belum menjangkau daerah tempat tinggal saya. Sedangkan waktu itu kemarau panjang, saya dan saudara mencari sumber air di tempat yang lumayan jauh. Padahal saya tinggal di tengah kota, beruntung sekali sekarang banyak program yang dapat membantu mereka yang kesulitan air. Semoga program dari Pemerintah & G terus berlanjut agar mereka tidak merasakan kesulitan mendapatkan air bersih. #PGBerbagiAsa